Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#722

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(722)
Mataram.
Seri Panembahan Senopati.

Pagi itu Raden Rangga tidak ikut ke Lipura, tetapi dititipkan kepada Ki Juru Martani untuk diajarkan baca tulis. Karena selama di Praci, Raden Rangga tidak mengenal membaca dan menulis. Oleh Ki Juru Martani, Raden Rangga juga diceritakan kisah-kisah menarik para raja dan kerajaan-kerajaan zaman dahulu. Sebagai seorang putra seorang pimpinan telatah Mataram harus mengetahui kisah-kisah para leluhur.
Raden Rangga pun senang mendengarkan cerita dari Ki Juru Martani. Terlebih ketika mendengar kisah tentang Ken Arok di Singasari. Raden Rangga membayangkan bahwa Ken Arok itu seorang tokoh yang hebat.
Namun Raden Rangga kecewa ketika sedang seru-serunya cerita tentang Ken Arok itu, Ki Juru disusul oleh penjaga pintu gerbang. Penjaga itu kemudian menyampaikan maksudnya bahwa ada tamu dari Pajang yang ingin bertemu.
“Aku temui dahulu tamu dari Pajang yang jauh itu. Kisah Ken Arok kita lanjutkan sesudahnya. Kau bisa belajar membaca dan menulis sendiri…..!” Pesan Ki Juru Martani.
“Baiklah Eyang…..!” Jawab Raden Rangga datar.

Ki Juru tertawa lebar menyambut kedatangan dua orang nayaka praja Pajang yang sudah ia kenal dengan baik. Bahkan telah dikenal dengan akrab sejak di Demak Bintara dahulu.
“Aku sudah berencana untuk pergi ke Pajang, tetapi kalah dahulu oleh sahabat-sahabatku…..!” Sapa Ki Juru Martani sambil menjabat tangan dua orang utusan itu.
“Tentu Kanjeng Sultan akan sangat senang jika Ki Juru berkenan datang ke Pajang…..!” Berkata Ki Wilamarta.
“Kami baru akan menyelesaikan alun-alun kidul yang baru setengah jadi…..!” Dalih Ki Juru Martani.
Mereka pun kemudian berbincang akrab tentang berbagai hal. Namun keperluan utama dari dua orang utusan itu adalah ingin bertemu dengan Panembahan Senopati. Dan yang ia dengar dari penjaga pintu gerbang bahwa Panembahan Senopati sedang mencoba kuda baru yang baru saja dibeli dari Adipati Banyumas.
“Ya benar, jika sudah berlatih kuda bisa sampai malam pulangnya…..!” Imbuh Ki Juru Martani.
“Bagaimana sebaiknya Kakang Wila…..?” Bertanya Ki Wuragil.
“Sebaiknya kalian menunggu di pondok tempat tinggalku, nanti malam bisa berbincang panjang lebar…..!” Tawaran dari Ki Juru Martani.
“Heeem….., menarik juga. Tetapi kami ingin mengetahui Lipura itu di mana. Dan ingin tahu tempat berlatih kuda itu….!” Dalih Ki Wilamarta.
“Ya kami tertarik untuk mengetahui Lipura tempat berlatih kuda itu…..!” Sambung Ki Wuragil.
“He he he he……, kalian pasti rindu berpetualang seperti zaman muda dahulu….!” Seloroh Ki Juru Martani.
“He he he he….., benar Kakang Juru. Berpetualang seperti ketika masih muda memang menyenangkan. Namun sayang tidak mendapat tantangan di perjalanan…..!” Seloroh Ki Wuragil.
“Kami akan segera menyusul ke Lipura, Kakang…..!” Berkata Ki Wilamarta.
“Baiklah, aku beri ancar-ancar jalan yang harus kalian lalui…..!” Berkata Ki Juru Martani.
Ki Juru Martani kembali memberikan ancar-ancar jalan menuju ke Lipura.
“Nanti di sebuah perempatan ada warung sate. Kalian bisa terus ke arah selatan. Atau mampir di warung sate tersebut…..!” Gurau Ki Juru Martani.
“He he he he….., sebaiknya nanti mampir di warung sate itu, karena di sini belum sempat dijamu…..!” Kelakar Ki Wuragil tak mau kalah.
Mereka pun tertawa riang.
“Perempatan itu di dusun Padokan…..!” Imbuh Ki Juru Martani.
Kedua orang utusan Sultan Pajang itu pun segera mohon diri untuk menuju ke Lipura. Dan Ki Juru Martani pun tidak mencegahnya.

Ki Wilamarta dan Ki Wuragil bahkan Ki Juru Martani terkejut ketika melihat seorang anak yang masih terlalu muda menunnggang kuda di pekarangan di sekitar pendapa Mataram tersebut. Ki Wuragil lebih terkejut ketika tahu kuda yang dinaiki oleh anak muda itu adalah kuda miliknya.
“Angger Rangga…..! Turunlah…..!” Teriak Ki Juru Martani yang tahu bahwa penunggang kuda itu adalah Raden Rangga.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *