Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(735)
Mataram.
Seri Panembahan Senopati.
Kemudian Panembahan Senopati mengalihkan perbincangan dengan bertanya tentang Ki Ageng Giring.
“Apakah Paman Ageng Giring telah tiba, Uwa…..?”
“Ooo…., sudah, tadi aku baru saja bertemu…..!” Jawab Ki Juru Martani.
“Danang juga ingin segera bertemu dengan Paman Ageng Giring. Sebaiknya beliau diminta datang ke tempat ini saja. Ada rencana yang melibatkan Paman Ageng Giring….!” Berkata Panembahan Senopati.
“Baiklah…..! Biarlah prajurit jaga memanggilnya….!” Jawab Ki Juru Martani.
Tak lama kemudian Ki Ageng Giring telah tiba. Panembahan Senopati menyambutnya dengan ramah.
Mereka kemudian saling berkabar keselamatan.
“Paman, sepertinya Pajang benar-benar akan menyerang Mataram. Oleh karena itu kami mohon terlibatnya kawula Kembanglampir dan sekitarnya. Mungkin tidak harus ikut terlibat dalam pertempuran, peran lain yang tak kalah pentingnya….!” Berkata Panembahan Senopati.
“Apakah tugas itu Kanjeng Panembahan….?” Bertanya Ki Ageng Giring
Panembahan Senopati kemudian membeberkan rencananya. Rencana yang sama sekali tidak langsung dengan pertempuran.
“Apakah itu berpengaruh terhadap pasukan Pajang, Panembahan…..?” Bertanya Ki Ageng Giring sedikit ragu.
“Itu adalah sebagian dari rencana yang lebih besar. Jika semua rencana bisa berjalan seperti yang diharapkan. Aku yakin akan berpengaruh pula…..!” Dalih dari Panembahan Senopati.
“Baiklah, sepertinya tugas yang tidak terlalu berat tetapi tetap butuh orang yang tidak sedikit….!” Jawab Ki Ageng Giring.
Ki Juru Martani setuju dengan rencana itu. “Itu bisa dilakukan di sekitar bukit Candi Ijo. Di tempat itu bisa terlihat dari sekitar candi Prambanan….!”
“Nanti atau besuk bisa kita tinjau tempat itu. Jika dari tempat itu bisa melihat candi Prambanan, tentu juga sebaliknya, bisa dilihat dari sekitar candi Prambanan pula….!” Dalih Panembahan Senopati.
“Kita tunggu dulu Ki Demang Karanglo, mungkin bisa memberi masukan yang berharga bagi rencana itu….!” Saran dari Ki Juru Martani.
Baru saja menjadi perbincangan, yang diperbincangkan tiba-tiba muncul.
“Ooo….., Kakang Demang datang. Kami baru memperbincangkan Kakang……!” Seru Ki Ageng Giring.
“He he he he……, pantesan kupingku berdenging kencang……!” Seloroh Ki Demang Karanglo.
Mereka pun kemudian saling berkabar keselamatan sesuai unggah-ungguh yang berlaku.
Panembahan Senopati kemudian mengatakan lagi tentang kemungkinan pasukan Pajang akan menyerbu Mataram. Dan sudah menjadi tekad bersama bahwa Mataram tidak akan menyerah begitu saja. Namun demikian Mataram juga tidak akan melewati sungai Opak sebagai batas telatah Alas Mentaok ketika itu. Jika Mataram melewati batas, itu artinya Mataram yang menyerbu ke telatah Pajang. Mataram akan bertahan di sebelah barat sungai Opak. Dan akan mengadakan perlawanan jika ada musuh yang memasuki telatah Mataram.
Ki Demang Karanglo mengerutkan dahi mendengar perkembangan keadaan yang tentu tidak diharapkan oleh orang-orang Mataram. Ki Demang Karanglo pun menyadari bahwa perimbangan kekuatan antara Pajang dan Mataram sangatlah timpang. Pajang jauh lebih kuat dari Mataram.
Bahkan jika Mataram mengerahkan seluruh kekuatan termasuk yang di luar Mataram tidak akan bisa lebih dari seribu orang. Sementara bagi Pajang, untuk mengerahkan puluhan ribu prajurit pilihan pun tidak akan mengalami kesulitan.
Ki Demang Karanglo masih merenungkan hal itu.
“Kami dari pegunungan Sewu juga akan terlibat dalam mempertahankan Mataram itu Kakang……!” Sela Ki Ageng Giring membuyarkan lamunan Ki Demang Karanglo.
“Ooooh….., kami dari Karanglo pun juga ingin terlibat dalam mempertahankan negeri Mataram yang sedang tumbuh ini. Namun bagaimana caranya, itu yang baru kami pikirkan….!” Dalih Ki Demang Karanglo.
“Terimakasih Paman, itu yang akan kita perbincangkan dalam kesempatan kali ini…..!” Berkata Panembahan Senopati.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)
**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.
Penerus Trah Prabu Brawijaya #736 sampai saat ini belum muncul. Kami menunggu.
Saat ini Sudah diterbitkan. Mangga dikunjungi.
Sudah kami kunjungi. Terima kasih.