Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#769

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(769)
Mataram.

Panembahan Senopati mengangguk-angguk memahami maksud dari Ki Juru Martani.
“Baik Uwa….., pasukan Mataram jangan sampai disentuh oleh para senopati dari pasukan Pajang…..!” Jawab Panembahan Senopati.
“Aku juga tidak tinggal diam….! Terlalu berat bagi pasukan Mataram jika harus berhadapan langsung dengan pasukan Pajang yang jumlahnya lebih dari sepuluh kali lipat…..!” Berkata Ki Juru Martani.
“Bagaimana dengan aku Ki Juru…..?” Bertanya Ki Demang Karanglo.
“Sebaiknya Ki Demang Karanglo beserta para pengawal kademangan Karanglo dan kademangan Kalasan mengamankan perbekalan dapur. Siapa tahu ada prajurit lawan yang berhasil menyusup di tempat perbekalan…..!” Jawab Ki Juru Martani.
“Aku akan mendampingi Ki Dandang Wisesa dan Ki Karep…..!” Berkata Ki Ageng Giring.
“Baik Adi Giring…..! Obor api yang diciptakan oleh para pengikut Adi Giring cukup mempengaruhi para prajurit Pajang. Itu menurut laporan prajurit sandi yang berhasil menyusup di barak pasukan Pajang…..!” Lanjut Ki Juru Martani.
“Itu harapan kita…., sekarang mereka masih berada di candi Baka. Setiap saat bisa ikut terlibat….!” Berkata Ki Ageng Giring.
“Baiklah…..! Sekarang kita membagi diri…..!” Berkata Ki Juru Martani.

Para prajurit Mataram bisa bersiap lebih awal setelah mengetahui bahwa pasukan Pajang akan menyerbu sebelum matahari terbit. Bahkan penyerbuan itu bisa lebih awal. Para prajurit sandi juga telah bersiaga di sepanjang tepian kali Opak jangan sampai ada penyusup yang sempat menyeberang kali Opak.
Pasukan berkuda pun kini telah terbagi menjadi empat tempat, tidak hanya di satu tempat saja. Sedangkan Panembahan Senopati berada di salah satu kelompok pasukan berkuda itu.
Hampir seluruh prajurit Mataram bersiaga tanpa keributan, bahkan untuk berbincang saja mereka cukup berhati-hati.

Sementara itu , matahari belum tampat semburat merah di ufuk timur. Bahkan lintang panjer esuk masih terlihat terang di arah timur. Namun gaduh riuh telah terjadi di pasukan Pajang. Para prajurit yang berada di pasukan paling depan telah berada di tepi jalan yang akan menuju sekitar candi Prambanan. Mereka bangga ketika mendapat kesempatan bergabung dengan pasukan yang di paling depan. Para senopati pun ingin menunjukkan kelebihan mereka di hadapan Kanjeng Sultan Hadiwijaya dan para petinggi Pajang. Juga kepada para senopati dari kadipaten-kadipaten lain. Mereka-lah yang akan menyerbu pertama kali pasukan Mataram yang mereka anggap sangat lemah itu. Mereka pula yang akan membantai para prajurit Mataram. Dan jika beruntung bisa bertemu Danang Sutawijaya, ia yang akan membunuh anak durhaka itu.

Beberapa saat kemudian, udara dini hari yang dingin menggigit itu digetarkan oleh lengkingan terompet yang panjang. Dan kemudian digetarkan oleh sorak sorai para prajurit yang sangat bersemangat itu. Bahkan kemudian telatah Prambanan digetarkan oleh bertalu-nya genderang perang yang ditabuh oleh hampir seluruh prajurit yang membawa tetabuhan. Semua itu memang disengaja diperintahkan oleh para senopati Pajang untuk membuat ciut nyali para prajurit lawan.

Memang benar, lengkingan terompet, sorak sorai dan genderang perang serta aneka tetabuhan itu terdengar jelas sampai di barak pasukan Mataram. Namun itu tidak membuat ciut nyali para prajurit Mataram. Tetapi justru semakin bersiaga untuk menghadapi segala kemungkinan.
Lengkingan terompet, sorak sorai dan genderang perang dan aneka tetabuhan itu juga terdengar jelas dari Kali Bulus dan kali Wedi di bagian atas. Ki Singa Dangsa dan Ki Sura Patil dan para pengikutnya berdebar-debar juga membayangkan pasukan yang sangat besar telah mulai berjalan menuju sepanjang kali Opak. Mereka tinggal menunggu aba-aba suara kentongan bersambung yang telah disepakati.
Lengkingan terompet, sorak sorai dan genderang perang serta aneka tetabuhan itu juga terdengar sangat jelas dari bukit Baka. Mereka pun berdebar-debar membayangkan pasukan yang sangat besar menuju medan laga.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *