Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#787

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(787)
Mataram.

Pangeran Benawa kemudian minta diri kepada Ki Juru Martani, Ki Ageng Giring dan Panembahan Senopati.
“Semoga Kanjeng Sultan segera pulih kesehatannya…..!” Berkata Ki Juru Martani.
“Terimakasih Uwa Juru dan Uwa Giring dan Kangmas Panembahan……!” Jawab Pangeran Benawa.

Dengan perasaan gelisah, Pangeran Benawa memacu kudanya. Ia memang mengkhawatirkan keselamatan ayahandanya. Namun ada perasaan lega pula karena telah bersua dengan sang kakak yang ia hormati sebagai seorang kakak. Dan telah lega pula karena telah mengabarkan keadaan sang ayah mereka. Lebih dari itu, tidak ada rasa permusuhan dari para petinggi Mataram terhadap dirinya dan terhadap Pajang.
Setelah sedikit melewati Sangkalputung, Pangeran Benawa berpapasan dengan dua orang penunggang kuda yang memacu kudanya dengan kencang. Kedua orang tersebut sempat menoleh kepada Pangeran Benawa dan memperhatikan.
Meskipun demikian, Pangeran Benawa tetap meneruskan perjalanan. Namun demikian ia harus beristirahat sejenak di sebuah warung untuk memberi kesempatan kepada kudanya untuk makan dan minum. Beberapa saat setelah Pangeran Benawa di warung itu, ia sangat terkejut ketika mendengar kabar bahwa Kanjeng Sultan Hadiwijaya telah mangkat.
“Benarkah khabar itu Mbok…..?” Bertanya Pangeran Benawa sebelum menyantap makanannya, dan baru beberapa teguk ia minum.
“Yang kami dengar demikian Den……! Tadi ada dua orang penunggang kuda yang bercerita……!” Jawab Mbok Bakul yang tidak tahu dengan siapa ia berbincang.
“Terimakasih…..!” Berkata Pangeran Benawa singkat sambil membatin bahwa dua orang penunggang kuda yang berpapasan tadi pasti yang mengabarkan. Siapa mereka….?” Batin Pangeran Benawa.
Ia kemudian meninggalkan sejumlah uang. Dan kemudian ia berlari kecil menuju kudanya.
Pangeran Benawa segera memacu kudanya yang baru beristirahat beberapa saat itu. Ia harus segera sampai di keraton Pajang.

Sementara itu, dua orang penunggang kuda yang berlawanan arah dengan Pangeran Benawa tersebut kemudian sedikit mengurangi laju kuda mereka.
“Aku tidak pangling, beliau adalah Pangeran Benawa…..!” Berkata salah seorang penunggang kuda tersebut.
“Yaaa….., aku juga yakin bahwa beliau adalah Pangeran Benawa…..!” Sahut kawannya.
“Beliau pasti belum mendengar khabar tentang mangkatnya Kanjeng Sultan Hadiwijaya ayahandanya…..!” Berkata yang seorang lagi.
“Ya pasti belum…..! Kita yang baru mendengar langsung memacu kuda kita. Pasti belum ada khabar yang mendahului kita…..!” Jawab kawannya. Mereka berdua adalah prajurit sandi dari Mataram yang ditempatkan di dalam keraton Pajang. Setelah keduanya mendapat kepastian mangkatnya Kanjeng Sultan, mereka kemudian memacu kuda mereka untuk mengabarkan ke Mataram. Namun keduanya sempat singgah di warung yang sama dengan warung yang untuk singgah Pangeran Benawa.
“Dari manakah beliau…..?” Bertanya yang seorang.
“Mungkin saja dari tempat Ki Demang Sangkalputung atau dari Jatinom tempat barak prajurit Pajang….!” Tebak prajurit sandi yang lain. Mereka tentu saja tidak tahu dan tidak menduga bahwa Pangeran Benawa baru saja dari Mataram.
Di Jatinom itu memang terdapat barak prajurit Pajang sebagai cadangan. Para prajurit yang tangguh dari barak itu tidak ikut pergi menyerbu ke Mataram. Pertimbangannya adalah bahwa pasukan gabungan Pajang saat itu sudah sangat besar. Dua orang murid bercambuk beserta gurunya sedang berada di barak itu pula saat pasukan gabungan Pajang berangkat ke Mataram. Mereka bertiga yang berilmu tinggi itu tidak ikut pula ke Mataram. Ketiga orang itu juga bersahabat dengan Panembahan Senopati.
Dua orang prajurit sandi dari Mataram tersebut kemudian kembali memacu kuda-kuda mereka. Mereka ingin segera mengabarkan mangkatnya Kanjeng Sultan Hadiwijaya kepada para petinggi Mataram.
…………..
Bersambung……….

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *