Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#791

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(791)
Mataram.

Kanjeng Adipati Rangga Jumena memendam dendam kepada Mataram. Banyak prajurit Madiun dan para senopatinya menjadi korban di Prambanan. Bahkan banyak yang tidak kembali dan tidak diketahui keberadaannya hingga kini. Kemungkinan besar para prajurit Madiun itu ikut hanyut diterjang banjir bandang kali Opak. Demikian juga para prajurit dari sekitar kadipaten Madiun yang menjadi bagian dari pasukan gabungan. Para petinggi dari kadipaten- kadipaten itu juga menaruh dendam kepada Mataram.
Pangeran Pangiri berniat, jika bersua dengan Panembahan Senopati di pelayatan itu akan ia tantang perang tanding. Namun yang diharapkan tidak terlihat. Ia yakin Panembahan Senopati tak akan berani menginjakkan kaki di Pajang.
Namun demikian, Adipati Rangga Jumena juga dekat dengan Pangeran Benawa. Orang-orang dari Pangeran Pangiri tidak ada yang berani mendekati sang Adipati. Mereka khawatir jika terjadi salah paham akan membuyarkan rencana dari Pangeran Pangiri.

Demikian pula Adipati Pragola dari Pati telah hadir bersama sang ayah, Ki Penjawi. Mereka diterima dengan ramah oleh Pangeran Pangiri. Namun demikian, orang-orang Pangeran Pangiri tidak ada yang berani mendekati Adipati Pragola dan Ki Penjawi. Mereka tahu bahwa sang Adipati dan Ki Penjawi juga dekat dengan Pangeran Benawa. Mereka juga tahu bahwa putra sulung dari Ki Penjawi telah diperistri oleh Panembahan Senopati. Ketika terjadi perang Pajang – Mataram, kadipaten Pati tidak mengirim pasukannya.
Ki Penjawi dan Adipati Pragola adalah orang-orang yang berilmu tinggi.
Ki Panjawi adalah salah satu dari empat serangkai dari Pengging. Empat serangkai tersebut adalah; Ki Juru Martani, Ki Pemanahan, Jaka Tingkir yang kemudian menjadi Sultan Hadiwijaya di Pajang dan Ki Penjawi sendiri. Dua orang dari keempatnya kini telah mangkat, yakni Ki Pemanahan dan Kanjeng Sultan Hadiwijaya. Sakit apa kedua orang yang berilmu tinggi tersebut tidak diketahui.
Ki Penjawi pun telah lama meletakkan jabatan sebagai adipati Pati telah lama dan kini dipercayakan kepada yang putra, Adipati Pragola Pati.
Hadir pula Kanjeng Ratu Kalinyamat yang telah sepuh namun masih tampak anggun berwibawa. Ia merasa bahwa Kanjeng Sultan Hadiwijaya berjasa terhadap dirinya. Karena Sultan Hadiwijaya telah berhasil membalaskan kematian suaminya di tangan Harya Penangsang. Dan Harya Penangsang telah tewas. Kanjeng Ratu Kalinyamat juga merasa banyak kehilangan para prajuritnya ketika ikut bergabung dengan pasukan gabungan Pajang. Bahkan banyak pula yang tak diketahui keberadaannya hingga sampai saat itu. Kemungkinan sekali, mereka juga ikut hanyut banjir bandang kali Opak.
Kanjeng Ratu Kalinyamat pun disambut dengan ramah oleh Pangeran Pangiri.
…………..
Bersambung……….

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *