Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1116

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1116
Mataram.
Sinuhun Hanyakrawati.

Para bajak laut adalah para pekerja keras dan tangguh serta memiliki bekal olah kanuragan yang cukup. Mereka juga ganas yang tak segan membantai lawan. Ki Singa Bergota berhasil menghubungi para bajak laut di sepanjang pantai utara. Para bajak laut itu senang. Ini adalah kesempatan yang belum pernah mereka dapatkan. Ia yakin pula, hasil penjarahan setelah memenangkan peperangan nanti tentu akan lebih besar dari pada merampok sebuah kapal. Mereka juga sudah mendengar bahwa di Mataram banyak para pedagang perak. Nilai perak yang hanya sedikit dibawah nilai emas. Jika terjadi penjarahan nanti, para pedagang perak itulah yang akan mereka jarah pertama kali. Yang semakin membuat mereka bergairah adalah kebebasan untuk memilih wanita sebagai rampasan perang. Hal yang tidak pernah terjadi di lautan. Mereka membayangkan akan mendapatkan para putri pangeran Mataram atau bahkan para istri pangeran yang tentu saja cantik jelita.
Sepuluh hari menjelang bulan purnama, mereka sudah harus berkumpul di perguruan Bergota untuk segera bergabung dengan pasukan Demak.
Ki Panjer juga berhasil menghubungi perguruan-perguruan di sepanjang pantai utara. Walaupun perguruan-perguruan itu belum kondang, namun para guru-nya tentu memiliki ilmu yang lebih dari cukup. Para prajurit dari berbagai kadipaten di pesisir utara yang kebetulan adalah berasal dari perguruan-perguruan itu yang memberi tahu Ki Panjer untuk menghubungi guru mereka. Para prajurit itu tentu bangga jika guru mereka mendapat kesempatan untuk unjuk ilmu dalam peperangan yang sesungguhnya. Mereka yakin guru mereka tak akan ada yang mampu mengalahkan dalam perang nantinya. Jika terjadi demikian, nama mereka pun akan terangkat dan akan menaikkan pangkat dan derajat.

Sementara itu, Pangeran Jaka Umbaran adalah cucu dari Ki Ageng Giring dari pegunungan Sewu. Ia adalah putra dari Rara Lembayung. Rara Lembayung adalah putri Ki Ageng Giring yang kemudian diperistri oleh Kanjeng Panembahan Senopati. Sedangkan Ki Ageng Giring yang merupakan saudara seperguruan dari Ki Pemanahan ikut berjasa besar terhadap Mataram, bahkan sejak bedah Alas Mentaok. Namun saat itu, Ki Ageng Giring telah meninggal dalam usia yang cukup tua. Ia seangkatan dengan Ki Patih Mandaraka alias Ki Juru Martani.
Pangeran Jaka Umbaran telah menghubungi sang paman, Raden Tambakbaya. Raden Tambakbaya adalah salah satu putra dari Ki Ageng Giring. Ia pun memiliki ilmu yang tinggi seperti halnya sang ayah. Ia telah mendapat wasiat dari ayah agar anak turunnya selalu bersahabat dengan kerabat keraton Mataram.
Ki Tambakbaya dengan senang hati menerima ajakan dari sang keponakan, Pangeran Jaka Umbaran untuk bergabung dengan pasukan Mataram yang akan menghadapi pasukan Demak. Pangeran Jaka Umbaran telah mengatakan bahwa Demak telah menghimpun kekuatan yang besar.
“Bukankah Demak sekarang dipimpin oleh Pangeran Puger, kakakmu, yang juga putra dari Kanjeng Panembahan Senopati….?” Berkata Raden Tambakbaya.
“Itulah yang terjadi, Paman….! Kangmas Pangeran Puger benar-benar tidak berterima kasih walau telah mendapat kedudukan yang tinggi, bahkan akan berontak terhadap Mataram…..!” Berkata Pangeran Jaka Umbaran.
“Baiklah…..! Akan aku himpun relawan dari Giring untuk ikut menegakkan wibawa Mataram. Aku sendiri yang akan memimpin….!” Berkata Ki Tambakbaya.

Sementara itu, Pangeran Juminah telah bisa meyakinkan Ki Gede Menoreh untuk bisa mengirim pasukan agar bergabung dengan Mataram untuk menghadapi Demak. Pangeran Juminah tahu bahwa Menoreh memiliki pasukan yang tangguh dan kuat. Ki Gede Menoreh yang muda, adalah penerus dari Ki Gede Menoreh sebelumnya. Ia sendiri yang akan memimpin pasukan dari Menoreh.
“Pasukan Mataram tidak menunggu untuk diserbu oleh pasukan Demak, Paman. Namun pasukan Mataram-lah yang akan menyerbu Demak….!” Berkata Pangeran Juminah.
Bersambung……..

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *