Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1131

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1131
Mataram.
Sinuhun Hanyakrawati.

Pasukan Demak tidak boleh terlena untuk kedua kali. Pasukan Demak benar-benar telah bersiaga. Walau prajurit Demak dan para pendukungnya telah berkurang banyak, namun sebagai tuan rumah, mereka bisa mengerahkan seluruh kekuatan yang ada. Para petinggi pasukan Demak pun yakin bahwa sebelum matahari terbit, pasukan dari timur pasti telah tiba. Pasukan dari tiga kadipaten yang cukup besar. Mereka adalah pasukan dari Rembang, dari Blora dan dari Jipang. Jika mereka telah tiba, pasti gabungan pasukan Demak akan mampu mengimbangi atau bahkan akan mengungguli pasukan Mataram. Namun sayangnya, pasukan dari Lasem, dari Bojonegara, dari Tuban dan dari Gresik baru akan tiba dua atau tiga hari lagi. Sayangnya pula, para bajak laut pimpinan Ki Singa Bergota tidak bisa dipastikan kapan akan tiba.
Para pimpinan pasukan Demak tak ingin pertempuran terjadi di alun-alun. Mereka ingin menyongsong pasukan Mataram di luar kotaraja Demak. Ada padang rumput yang cukup luas sebagai tempat medan pertempuran. Jika terjadi pertempuran di alun-alun tentu akan sangat merugikan pasukan Demak sendiri. Demikian pula, jika lengah sedikit, keraton Demak akan mudah dikuasai lawan.
Para prajurit sandi dari Mataram telah mengendus rencana itu. Sepertinya para petinggi Demak memang tidak menutupi rencana itu.
Para petinggi pasukan Demak pun telah tahu bahwa pasukan Mataram akan menggunakan gelar perang Garuda Nglayang. Maka pasukan Demak juga akan mengimbangi dengan gelar serupa. Besuk akan terjadi pertempuran besar yang sebenarnya.

Sementara itu, dua bregada prajurit berkuda dari pasukan Mataram telah berderap ke arah timur. Dua orang prajurit sandi menjadi petunjuk jalan. Mereka adalah pasukan berkuda dari Blambangan dan pasukan berkuda dari barak prajurit di Jatinom. Mereka telah berbagi tugas. Pasukan dari Blambangan sedikit memutar akan menggangu dari arah timur – arah belakang pasukan yang sedang berjalan menuju Demak itu. Sedangkan pasukan dari barak di Jatinom akan menghadang dari arah barat. Mereka memang tidak akan bertempur yang sesungguhnya, karena jumlah lawan pasti jauh lebih banyak. Mereka hanya ingin menghambat pasukan dari timur itu agar tidak sempat bergabung dengan pasukan Demak di medan pertempuran besok pagi. Dengan kuda-kuda yang tegar dan kuat, mereka akan dengan mudah menarik diri.
Prajurit sandi pihak Mataram yang berasal dari Pajang itu telah hafal jalan yang akan dilalaui. Ia telah mengusulkan kepada senopati prajurit dari barak Jatinom. Bahwa sasaran paling mudah adalah sebuah jembatan kayu di sebuah sungai yang cukup lebar. Jika jembatan itu di hancurkan, tentu pasukan lawan yang akan menyeberang pasti terhambat. Jika mereka akan melewati jembatan lain, jaraknya cukup jauh.
“Baik…..! Kami terima saranmu….! Ayo kita cepat menuju jembatan itu. Siapkan pula senjata panah dan bahkan senjata bandil untuk mengganggu pasukan di seberang kali nantinya…..!” Berkata senopati mudah itu.
Pasukan berkuda itupun segera berderap cepat.
Seperti yang disarankan oleh prajurit sandi. Mereka segera tiba di tepi sungai yang cukup lebar namun tidak terlalu deras. Sebuah jembatan kayu membentang di atasnya.
Mereka segera melaksanakan rencana mereka. Mereka tidak akan langsung merobohkan jembatan itu. Namun hanya akan memotong beberapa tiang kayu yang menyangga jembatan itu. Biasanya, prajurit berkuda memang membawa peralatan yang kompil untuk mengatasi medan yang kadang tak terduga. Demikian pula pasukan berkuda dari barak di Jatinom itu pun membawa perlengkapan yang komplit. Ada gergaji, ada kapak ada linggis, bahkan ada pula dadung besar yang kuat untuk menarik beban berat.
Mereka segera melaksanakan rencana mereka. Tiang-tiang penyangga jembatan di sisi barat segera di gergaji, yang lain menggunakan kapak. Yang lain lagi mengikat tiang-tiang itu dengan dadung yang siap untuk ditarik nantinya.
Bersambung……..

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *