Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1160
Mataram.
Sinuhun Hanyakrawati.
Beberapa saat abdi kepatihan yang setia itu menunggui dan berbincang dengan Ki Patih Mandaraka. Dengan demikian, Ki Patih Mandaraka selalu bisa mengikuti perkembangan keadaan Mataram walau dia terbaring sakit karena usianya yang memang telah sepuh. Bahkan Ki Patih sebagai seorang patih tersebut juga menerima laporan tentang kadipaten-kadipaten di bang wetan, utamanya tentang Ponorogo dan Surabaya.
“Ponorogo terlebih dahulu yang menjadi perhatian. Jangan sampai pasukan gabungan dari Surabaya dan pasukan gabungan dari Ponorogo sempat bergabung…..!” Pesan Ki Patih Mandaraka.
“Benar Ki Patih, jika kedua gabungan itu sempat bergabung dan bersama- sama menyerbu Mataram tentu sangat berat….!” Berkata abdi kepatihan yang juga seorang lurah prajurit itu.
“Sampaikan pesanku ini kepada Mas Rangsang. Sinuhun Hanyakrawati pasti sedang sangat sibuk….!” Pesan Ki Patih Mandaraka.
“Baik Ki Patih….!” Jawab abdi kepatihan itu singkat.
Walaupun keadaan raganya sudah lemah, namun pemikiran Ki Patih Mandaraka masih jernih. Lagi pula dia banyak pengalaman.
Sementara itu di Surabaya juga sedang terjadi perbincangan di antara para pimpinan kadipaten di sekitarnya. Mereka juga sudah mendengar bahwa pasukan Demak telah ditaklukkan oleh pasukan Mataram. Dan pasukan dari pesisir timur bagian utara juga sudah dipukul mundur oleh pasukan Mataram. Adipati Surabaya mengajak para adipati di sekitar untuk tidak hadir dalam setiap pisowanan di Mataram. Dengan demikian juga tidak pasok upeti ke Mataram. Bahkan Adipati Surabaya juga membujuk para adipati di pulau Madura untuk bersikap bersama. Selama ini, para adipati di pulau Madura selalu setia kepada Mataram. Mereka merasa mampu untuk melindungi diri mereka sendiri tanpa harus melibatkan Mataram. Hasil bumi dan mas picis raja brana dan kekayaan masing-masing kadipaten untuk kesejahteraan warganya bukan untuk pasok upeti ke negeri orang.
Para adipati dan pimpinan kadipaten- kadipaten itu sepakat dengan usulan dari Adipati Surabaya. Namun mereka juga bersepakat untuk tidak menyerbu ke Mataram. Karena penyerbuan ke Mataram tentu memerlukan jumlah pasukan yang besar serta ongkos yang besar pula. Namun mereka bersepakat pula bahwa mereka akan bekerja sama jika mendapat serangan dari mana pun. Meskipun demikian, gladi peperangan di masing-masing kadipaten juga terus dilakukan untuk bersiaga jika mendapat ancaman dari manapun asalnya.
Dalam pada itu, kemeriahan penyambutan di alun-alun Mataram masih berlangsung. Berbagai rangkaian acara telah dilalui. Pasukan-pasukan dari luar Mataram telah disiapkan tempat untuk menginap di barak-barak prajurit Mataram. Sedangkan para prajurit Mataram yang semestinya di barak-barak itu untuk sementara di rumah masing-masing atau di tempat saudaranya. Dengan demikian, pasukan yang datang dari jauh itu bisa tertampung di barak-barak prajurit.
Namun di malam hari itu, Sinuhun Hanyakrawati sempat mengumpulkan para pimpinan pasukan di pendapa samping keraton Mataram. Sinuhun Hanyakrawati tidak menutup mata atas perjuangan para prajurit dari berbagai daerah itu. Mereka harus mendapat penghargaan yang layak. Keluarga mereka yang ditinggalkan jangan sampai diabaikan.
Yang tidak diduga oleh mereka yang hadir, Raden Mas Rangsang telah menyiapkan perhiasan perak dalam jumlah yang banyak untuk dianugerahkan kepada setiap prajurit sesuai dengan kedudukan masing-masing. Perhiasan perak yang tidak murah harganya saat itu.
Saat itu di kotaraja Mataram, Kutagede memang tengah berkembang kerajinan perak. Raden Mas Rangsang berkenan memborong sebagian yang dipersiapkan untuk penghargaan bagi para prajurit yang maju ke medan laga tersebut. Tentu saja para pimpinan pasukan tersebut sangat senang dan tersanjung mendapat penghargaan yang sedemikian besar.
Bahkan Sinuhun Hanyakrawati berkenan untuk membebaskan upeti untuk satu warsa bagi kadipaten- kadipaten yang tergabung dalam pasukan itu.
Bersambung……..
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.