Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1171

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1171
Mataram.
Sinuhun Hanyakrawati.

Mereka, para prajurit bahkan mereka adalah para senopati pilihan dari Mataram pun merasakan getaran di dada yang sangat kuat. Ia khawatir bahwa orang bercambuk pengawal Kanjeng Adipati Gagak Baning di Pajang itu mampu menghadapi lawan yang jauh berbeda dengan para warok lainnya. Jangkauan getaran ledakan Ki Suranggala bisa cukup jauh. Para prajurit yang tidak berilmu tinggi memilih menjauh lebih jauh lagi. Bahkan yang di alun-alun pun mendengar gelegar ledakan cambuk dari depan pendapa keraton Ponorogo.
“Ledakan apakah itu….?” Bertanya salah seorang prajurit Mataram di alun-alun.
“Heem…., seperti gelegar guntur…..! Kita tidak tahu, apakah itu ledakan cambuk atau senjata ledak yang dahsyat…..!” Jawab kawannya. Perbincangan serupa terjadi di hampir seluruh prajurit di alun-alun. Di alun-alun sendiri sudah tidak ada perlawanan dari para prajurit Ponorogo. Di setiap lorong yang menuju alun-alun telah di jaga oleh pasukan gabungan dari Mataram. Setiap prajurit yang muncul dari ujung lorong itu pasti langsung mendapat serangan prajurit Mataram. Para prajurit Ponorogo yang berdatangan itu memang belum bersiap dengan gelar perang. Sebenarnya mereka mengira yang berada di alun-alun adalah kawan-kawan mereka yang telah lebih dahulu datang. Mereka tidak mengira bahwa pasukan berkuda itu pasukan lawan. Sebelumnya mereka hanya mendengar titir kentongan dengan irama pertanda memanggil dengan segera untuk datang ke alun-alun. Sehingga setiap prajurit Ponorogo yang muncul di alun-alun langsung dilibas oleh prajurit berkuda dari Mataram. Para prajurit dari Mataram yang sarat pengalaman dalam peperangan. Mereka adalah para prajurit pilihan dari Blambangan, dari Pajang, dari barak prajurit di Jatinom, bregada prajurit Gagak Ireng dari Mataram dan para prajurit pilihan yang banyak jumlahnya.
Bahkan kini para prajurit berkuda dari Mataram tidak hanya menguasai alun-alun, tetapi hampir seluruh njeron beteng – wilayah di dalam beteng keraton telah dikuasai oleh para prajurit Mataram. Pasukan Ponorogo benar-benar belum bersiap menghadapi lawan yang dengan tiba-tiba datang menyerbu mereka.
Bahkan jalan-jalan yang menuju njeron beteng pun telah dijaga oleh pasukan Mataram pula. Sehingga para prajurit yang berdatangan dari luar beteng keraton pun telah disambut oleh pasukan Mataram. Mereka berdatangan juga karena mendengar titir kentongan yang bertalu-talu. Mereka tidak mengira sama sekali yang menyambut adalah pasukan lawan. Mereka yang berada tak jauh dari jalan utama menuju keraton dari arah barat memang mendengar derap kaki kuda yang panjang. Namun sebelumnya mereka tidak mengira bahwa itu pasukan musuh.
Dalam pada itu, di alun-alun, Raden Mas Rangsang juga mendengar ledakan yang menggelegar dari arah keraton. Ia juga belum tahu itu gelegar suara apa.
“Ayo kita masuk ke keraton….!” Pinta Raden Mas Rangsang dengan kereta perangnya. Ia diringi oleh dua orang senopati pilihan dari Mataram.
Demikian pula Pangeran Jayaraga yang sebelumnya masuk ke dalam keraton untuk mengambil senjata keris pusaka di bangsal pusaka. Ia terlambat beberapa saat karena harus menemui istri-istrinya agar tenang dan berhati-hati karena kedatangan musuh. Tetapi ia yakin bahwa para warok akan mampu mengatasi lawan yang datang. Ia tersenyum ketika mendengar ledakan yang dahsyat dari depan pendapa keraton. Ia tahu betul bahwa itu adalah suara ledakan cambuk Ki Suranggala yang telah mengerahkan ilmunya. Ia yakin bahwa jika Ki Suranggala telah mengerahkan ilmunya, tidak akan ada orang yang mampu menghentikan. Bahkan jika ia dikeroyok oleh sepasukan prajurit. Semua lawannya pasti akan rontok isi dadanya. Atau akan hancur tubuhnya jika terkena langsung oleh cambuk Ki Suranggala.
Namun yang dihadapi oleh Ki Suranggala adalah seorang yang bersenjatakan cambuk pula. Cambuk orang itu tidak lebih panjang dari cambuk lawannya.
Bersambung……..

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *