Bagaimana AI dibangun? Pertanyaan ini menarik, terutama bagi yang awam dunia IT, karena perkembangan teknologi AI saat ini sangat luar biasa, termasuk penerapannya di berbagai bidang. Dari peralatan industri, militer sampai penggunaan secara personal.
Dari pesatnya perkembangan teknologi ini, ada banyak kekhawatiran juga tentang keberadaan AI atau artificial intelligence. Ketakutan bahwa suatu ketika AI akan mengancam eksistensi manusia. Apakah benar hal itu bisa terjadi? SIlahkan simak artikel berikut.
AI dibangun melalui proses pembelajaran mesin, dimana model AI diberikan data serta algoritma untuk dapat membuat prediksi atau membuat keputusan. Proses pembelajaran mesin ini dapat menggunakan teknik seperti pembelajaran supervised, unsupervised, ataupun reinforcement learning.
Setelah model selesai dilatih, maka model AI dapat digunakan untuk menjalankan tugas yang spesifik seperti pengenalan gambar, pengenalan suara (voice recoqnition), atau menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Teknologi AI terutama saat ini juga dibangun dengan memanfaatkan komputasi parallel dan infrastruktur cloud computing proses pembelajaran dan pemrosesan data dapat dilakukan lebih cepat.
Salah satu implementasi AI yang dekat dengan keseharian manusia adalah smartphone.
Bagaimana AI bisa membantu kinerja smartphone untuk membantu manusia mempermudah pekerjaannya? Berikut adalah beberapa contoh implementasi AI di smartphone.
Beberapa implementasi AI di smartphone memang terus belajar serta meningkatkan kinerja dan prestasinya melalui proses pembelajaran mesin.
Dicontohkan misalnya, virtual assistant seperti Siri atau Google Assistant yang akan terus mempelajari preferensi dan interaksi pengguna. Hal ini ditujukan agar dapat memberikan rekomendasi dan jawaban yang lebih tepat.
Kamera AI di kebanyakan Smartphone saat ini juga dapat terus mempelajari dan menyesuaikan setingan yang dilakukan untuk mengoptimalkan kualitas foto.
Rekomendasi dalam aplikasi seperti Netflix atau Spotify juga akan terus menyesuaikan rekomendasinya berdasarkan interaksi pengguna. Tetapi, penting dan perlu diingat bahwa AI yang ada pada smartphone tentulah memiliki batasan kapasitas serta akses data yang terbatas, sehingga prestasi dan pembelajarannya mungkin sangat terbatas apabila dibandingkan dengan sistem AI besar apalagi yang berjalan di server cloud.
System AI yang besar itu seperti apa ? Berikut beberapa contoh sistem AI besar yang ada saat ini.
Sebenarnya, seberapa besar sistem AI pastilah memiliki pembatasan dalam proses belajar untuk terus berkembang, walaupun sistem ini memiliki akses data dan sumber daya yang lebih besar jika dibandingkan dengan implementasi AI di smartphone.
Namun, meskipun ada pembatasan-pembatasan tersebut, sistem AI besar masih terus berkembang dan membuat kemajuan besar dalam berbagai bidang, seperti pemrosesan bahasa alami, pengenalan gambar, dan pembelajaran mesin
Walaupun mungkin terdapat usaha untuk mengatasi kendala-kendala dalam pengembangan AI, sistem AI tidak akan pernah mampu berkembang dengan cara yang sama dengan manusia. Sistem AI didasarkan pada algoritma dan logika matematis, sementara pembelajaran manusia berbasis pada persepsi dan pengalaman subjektif.
Meskipun sistem AI dapat memproses data dan melakukan tugas dengan sangat cepat dan efisien, mereka tidak memiliki kemampuan untuk memahami dan mengalami dunia seperti manusia. Dalam hal ini, sistem AI akan terbatas oleh prosesor, algoritma, dan data yang digunakan untuk melatih mereka, serta oleh pemahaman manusia tentang dunia dan sifat alami.
Secara umum, AI adalah suatu teknologi yang memiliki potensi besar untuk membantu manusia menyelesaikan berbagai masalah, tetapi masih membutuhkan kendala dan isu-isu yang harus dikendalikan untuk mencapai potensi tersebut dan memastikan bahwa hasilnya benar-benar bermanfaat bagi kemanusiaan.
Untuk saat ini, sangat tidak mungkin bagi sistem AI untuk menggantikan manusia dan memiliki kapasitas yang sama dengan manusia. Manusia memiliki kemampuan unik seperti empati, kreativitas, dan kemampuan untuk memahami dan mengalami dunia yang tidak dapat ditiru oleh sistem AI.
Namun, sistem AI memiliki potensi untuk membantu manusia dalam berbagai bidang dan mempercepat proses yang sulit bagi manusia. Oleh karena itu, bukanlah masalah keberadaan AI yang harus dikhawatirkan, melainkan bagaimana sistem AI digunakan dan dikendalikan untuk memastikan bahwa hasilnya benar-benar bermanfaat bagi kemanusiaan.
Sebagai contoh, sistem AI dapat membantu dalam bidang kesehatan untuk membuat diagnosis yang lebih tepat dan mempercepat penemuan obat-obatan, tetapi juga memiliki potensi untuk membahayakan privasi dan mengancam pekerjaan manusia. Oleh karena itu, perlu ada regulasi dan pemantauan yang ketat untuk memastikan bahwa sistem AI digunakan dengan bijak dan etis.
Para Ahli menilai bahwa meskipun sistem AI akan berkembang dengan pesat dalam beberapa tahun ke depan, masih akan membutuhkan waktu bertahun-tahun bahkan bertahun-tahun untuk mencapai tingkat yang memungkinkan mereka untuk menggantikan manusia.
Meskipun sistem AI dapat melakukan tugas-tugas yang sangat sulit bagi manusia, mereka masih terbatas oleh keterbatasan algoritma dan data yang digunakan untuk melatih mereka, serta oleh pemahaman manusia tentang dunia dan sifat alami. Sistem AI juga masih belum memiliki kemampuan untuk memahami dan mengalami dunia seperti manusia, dan ini adalah hal yang sangat penting untuk membuat keputusan yang tepat dan berkualitas dalam situasi yang kompleks.
Oleh karena itu, meskipun mungkin ada kemungkinan sistem AI akan menjadi lebih canggih dan memiliki lebih banyak kemampuan dalam masa depan, masih sangat tidak mungkin bagi mereka untuk menggantikan manusia dalam hal pemahaman dan pengalaman subjektif.
Secara umum, para ahli berpendapat bahwa sementara sistem AI memiliki potensi untuk membantu manusia dalam berbagai bidang dan mempercepat proses yang sulit bagi manusia, juga memiliki potensi untuk membahayakan privasi dan mengancam pekerjaan manusia. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa sistem AI digunakan dengan bijak dan etis dan bahwa ada regulasi dan pemantauan yang ketat untuk memastikan bahwa hasilnya selalu bermanfaat bagi kemanusiaan.
Dengan kata lain, manusia harus tetap waspada dan memantau perkembangan AI, namun juga harus percaya pada kemampuan manusia untuk memastikan bahwa AI digunakan dengan bijak dan selaras dengan nilai-nilai etis yang kita pegang.
Demikian pembahasan tentang AI kali ini, untuk pertanyaan apakah AI dapat mengancam eksistensi manusia, silahkan para pembaca untuk menyimpulkan sendiri.
Salam Perdamaian
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…
Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…