Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Gendhuk Jinten-Part#107

Inspirasi Pagi …….!!
(@SUN-aryo)

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
Jaka Sengara.

Anak-anak bermain dengan riangnya, bahkan kini anak-anak yang datang lebih banyak dari hari kemarin. Anak-anak yang masih kecil bermain di tepian. Sedangkan yang lebih gede bermain loncat-loncatan dari dahan pohon dan terjun ke dalam air. Betapa riang gembiranya mereka. Air yang tidak terlalu dalam dan juga tidak terlalu deras sehingga tidak berbahaya bagi anak-anak itu. Para orang tua tidak khawatir akan keselamatan anak-anak mereka. Para orang tua juga tidak melarang anak-anak itu bermain, karena mereka juga pernah menjadi anak kecil seperti anak-anak itu.
Jaka Sengara tergolong anak pemberani, karena ia berani meloncat dari dahan yang paling tinggi.
Orang bercaping lebar yang sedang memancing itu pun kagum dengan keberanian sari Jaka Sengara yang tergolong paling kecil dari pada anak-anak yang terjun dari dahan itu. Orang itu pun bisa ikut merasakan kegembiraan anak-anak itu.
Tiba-tiba tali pancing orang itu terasa ditarik begitu kuat, jauh lebih kuat dari kemarin ketika mendapat ikan senggaringan. Bahkan air di permukaan sampai terlihat bergejolak. Orang itu masih membiarkan tali pancingnya ditarik-tarik kesana kemari dengan kuatnya. Jika ia memaksa menarik dengan kuat, bisa jadi ikan itu akan terlepas.
Seorang anak yang sedang di atas dahan bisa melihat dengan jelas gejolak air di depan pemancing itu. Anak itu pun kemudian melihat tali pancing di tarik, dan sejenak kemudian terlihat ikan panjang dan besar di tangkap oleh pemancing itu.
“Oeee……, Simbahnya mendapat sidat…..! Itu sidatnya besar sekali….!” teriaknya dari atas dahan.
“Yaa…., sidat besar….., sidat…. sidat sidat…..!” teriak mereka sambil berlari mendekati pemancing.
Demikian pula Jaka Sengara juga ikut berlari untuk melihat sidat yang cukup besar itu.
Memancing mendapatkan sidat merupakan kepuasan tersendiri.
Mereka, anak-anak itu pun kagum dengan sidat besar dan panjang itu.
“Waah….., simbah beruntung…..!” teriak Jaka Sengara.
Tiba-tiba muncul keisengan dari pemancing itu.
“Siapa yang mau sidat ini…..?” pancing pemancing itu.
“Aku….., aku….., aku…., aku….!” hampir serentak mereka menjawab.
Orang itu tersenyum menyaksikan anak-anak itu.
“Lhah….., sidatnya hanya seekor, yang mau banyak…..!” kata orang itu.
“Saya yang paling gede, Mbah……!” kata anak yang memang paling besar.
“Diundi saja Mbah…..!” usul salah seorang anak.
“Balapan lari saja, Mbah…..!” usul anak yang paling besar.
“Lomba menyelam, Mbah…..!” usul yang lain.
Pemancing itu tersenyum menyaksikan anak-anak yang bergembira ria itu.
“Baik….., selain sidat, di kepis ini ada senggaringan yang besar juga. Ikan senggaringan ini untuk lomba menyelam…..! Siapa yang paling lama, ia yang mendapat hadiah ikan senggaringan…..! Mau…..?”
“Mau….., mau….., mau…..!” teriak mereka bersahut-sahutan.
“Baik……! Sekarang semua berjejer di air, nanti aku beri aba-aba. Siapa yang paling akhir muncul di permukaan, dia yang akan mendapat senggaringan, mau…..?”
“Mau….., mau….., mau…..!” sahut mereka.
‘Ayo berjejer……!” pinta pemancing itu.
Anak-anak itu kemudian benar-benar berjejer di air sungai yang tidak terlalu dalam itu, namun airnya cukup untuk menyelam sehingga tidak terlihat.
“Sudah siaap……?” tanya pemancing itu.
“Siaaap, Mbah……!” saut mereka hampir berbarengan.
“Baik….., aku hitung sampai tiga, langsung menyelam ya….!” kata pemancing.
“Satuuu……, duaaa….., ti……ga….!”
Serentak anak-anak itu langsung menyelam.
Pemancing itu ikut senang, seakan ia sendiri ikut bermain bersama anak-anak itu.
“Uaaahc…..!” anak pertama muncul di permukaan sambil mengusap air di mukanya.
Ia lirik kanan kiri, ternyata belum ada yang muncul. Baru sesaat kemudian susul menyusul muncul di permukaan.
“Uaaahc…., uaaahc……, uaaahc……!” mereka muncul di permukaan sambil tertawa riang.
…………
Bersambung………

Petuah Simbah: “Berilah kesempatan bermain kepada anak-anak untuk menikmati masa kanak-kanaknya.”
(@SUN)

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#874

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(874)Mataram. Adipati Pragola juga mendapat laporan bahwa dua orang murid orang bercambuk juga…

12 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#873

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…

1 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#872

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#871

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…

4 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#870

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…

5 hari ago

Dilema Library Genesis dalam Dunia yang Haus Ilmu

Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…

5 hari ago