Inspirasi Pagi …….!!
(@SUN-aryo)
Penerus Trah Prabu Brawijaya.
Gendhuk Jinten.
Lasa justru memancing perbincangan agar mereka tidak mendekati tepian sungai. Karena ia tahu bahwa Gendhuk Jinten sedang mencuci dan biasanya dilanjutkan dengan mandi di belik pancuran. Sedangkan perkiraan Lasa, Bayaputih pasti sudah berada di seberang sungai. Lasa dan Bayaputih juga sudah mendengar bahwa Gendhuk Jinten telah mengandung. Namun siapa ayahnya belum diketahui. Ada yang mengatakan bahwa Ki Tanu sedang mencari orang yang telah membuat putrinya itu mengandung. Bayaputih sendiri yakin bahwa yang dikandung oleh Gendhuk Jinten adalah benihnya. Bayaputih tersenyum jika tahu bahwa Ki Tanu sekarang sedang mencari orang yang membuat putrinya berbadan dua, karena yang dicari sekarang sedang ada di sekitar pondoknya.
Dari seberang sungai, Bayaputih melihat Gendhuk Jinten sedang mencuci pakaian, persis seperti beberapa bulan yang lalu. Namun kini hati Bayaputih berdebar ketika melihat perut Gendhuk Jinten sedikit membuncit.
“Heeemmm….! Benar dia telah berbadan dua….! Yang dikandung itu pasti benih yang kutanam…..!” pikir Bayaputih.
Bayaputih menjadi bimbang untuk mengulang perbuatan seperti yang pernah terjadi, justru karena menyadari bahwa gadis itu tengah mengandung benihnya sendiri.
Terpikir oleh Bayaputih untuk melamar secara baik-baik kepada Ki Tanu. Tetapi ia tahu bahwa Ki Tanu sedang pergi, dan sepertinya pergi jauh.
Namun demikian, tiba-tiba jiwa lelaki Bayaputih kembali tergetar ketika melihat Gendhuk Jinten berbasah-basah di sungai itu, sehingga lekuk tubuhnya hampir tercetak jelas. Tiga gundukan di bagian depan tubuh Gendhuk Jinten terlihat nyata. Walau kain kemben menutupinya, namun karena basah kain kemben itu menempel lekat di tubuhnya.
Bayaputih hanya bisa ternganga dibuatnya. Semula nalarnya bisa berjalan dengan semestinya, namun setelah melihat pemandangan di tepi sungai itu, nalarnya dikalahkan oleh jiwa kelelakiannya.
Tanpa disadari, Bayaputih melangkah ke arah hilir untuk menyeberangi sungai seperti yang pernah ia lakukan dahulu. Namun saat itu Gendhuk Jinten sedang tertidur pulas. Apakah sekarang juga akan tertidur seperti dahulu? Bayaputih tidak tahu.
Bayaputih putih beberapa saat menunggu dengan berharap Gendhuk Jinten tertidur di bawah pohon yang rindang itu dan kemudian melancarkan serangan dengan selembar sapu tangan yang telah ia basahi dengan wewangian yang bisa membuat orang tak sadarkan diri jika menghirupnya.
Namun Bayaputih kecewa ketika melihat seorang wanita separuh baya menghampiri Gendhuk Jinten. Bahkan wanita tersebut kemudian mengambil cucian yang sedang diperas dan kemudian menggantang di rerumputan.
“Aku mandi dahulu, Bibi….! Cucian sudah selesai, tinggal menggantang…..!” kata Gendhuk Jinten.
“Bibi nanti juga akan mandi di pancuran, Nini…..!” kata wanita separuh baya itu.
Betapa kecewa Bayaputih, namun ia tetap menunnggu di sebalik pohon perdu.
Ia pun menggerutu dengan kedatangan wanita separuh baya itu.
Namun ia tetap berharap, Gendhuk Jinten akan tiduran sehabis mandi seperti dahulu. Dan pada kesempatan itu, ia akan menyergapnya.
Sementara itu, Lasa masih mengajak berbincang beberapa pengunjung yang melihat-lihat pohon buah-buahan agar tidak mendekati tepian sungai. Bahkan Lasa seakan-akan mengetahui banyak tentang tanaman buah.
Perbincangan semakin kerasan karena sambil mencicipi buah duku yang bebas dipetik, namun tidak boleh dibawa pulang.
Bahkan ada yang sedang memetik buah duwet yang berwarna biru tua pertanda telah matang.
………..
Bersambung………..
Petuah Simbah: “Sering ditemui, seseorang menggunakan segala cara untuk mewujudkan keinginannya.”
(@SUN)
**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…
Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…