Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Jaka Tingkir-Part#220

Inspirasi Pagi …….!!
(@SUN-aryo)
(220)
Penerus Trah Prabu Brawijaya.
Jaka Tingkir.

Ki Sura Kebo rela seandainya Kanjeng Sultan berkenan dan kemudian meminta Kebondanu untuk dijadikan kelangenan di keraton Demak Bintara.
Namun Ki Kebo Kanigara tentu saja akan bertanggungjawab terhadap kerbau itu. Seandainya tidak kembali lagi ke Ki Sura Kebo, ia pasti akan mengganti dengan harga yang pantas. Bagi Ki Kebo Kanigara, uang bukanlah masalah. Ia menyadari bahwa Ki Sura Kebo adalah seorang pedagang.
Walau telah menjelang petang, namun Ki Kebo Kanigara beserta para muridnya tidak ingin bermalam di rumah Ki Sura Kebo. Mereka ingin bermalam di pinggiran hutan Prawata pula namun jangan sampai diketahui oleh para prajurit pengawal raja.
Esok hari rencana yang telah di gagas oleh Ki Kebo Kanigara akan benar-benar dilakukan.

Malam hari itu, Ki Kebo Kanigara beserta para muridnya bisa beristirahat dengan tenang di tepi hutan. Mereka sudah terbiasa tidur di medan apapun. Sedangkan kerbau Kebondanu diikat tak jauh dari kali kecil di tepi hutan itu.
Malam hari itu pula Kanjeng Sultan Trenggono masih beristirahat di pesanggrahan yang memang sudah dipersiapkan sejak lama. Bahkan tempat itu sudah sering untuk beristirahat Kanjeng Sultan dan keluarganya. Berbagai perlengkapan pun tersedia di tempat itu, termasuk juru masak yang juga merupakan prajurit wanita pengawal raja. Tentu saja mereka kerasan di tempat itu.
Terlebih lagi di sekitar pesanggrahan raja tersebut dibuat taman yang indah serta kolam ikan berbagai bentuk yang indah pula. Pohon buah-buahan pun berbagai jenis juga tumbuh terawat di sekitarnya.
Nimas Cempaka sangat senang karena saat itu musim buah manggis. Buah kesukaan dari Nimas Cempaka. Demikian pula saat itu musim buah kesemek, walau harus memilih satu persatu untuk mendapatkan buah yang telah matang. Sawo beludru juga berbuah lebat. Nimas Cempaka minta diunduhkan untuk dibawa pulang ke keraton. Kanjeng ratu Kalinyamat yang juga disebut gusti Retno Kencono itu menemani adik bungsunya berjalan-jalan di sekitar pesanggrahan.
Watak kedua putri raja tersebut memang berbeda. Kanjeng ratu Kalinyamat pembawaannya kalem tak banyak berbicara. Sedangkan Nimas Cempaka lincah namun sedikit manja dan banyak bertutur kata. Gusti ratu Kalinyamat telah mempunyai tunangan seorang ksatria pula, dia adalah Raden Hadlirin dari Jepara.

Ketika matahari naik sepenggalah, pesanggrahan tempat para prajurit berkemah gempar. Ada kerbau bule mengamuk memporak porandakan perkemahan para prajurit. Apapun yang ada di perkemahan itu diterjang oleh kebo bule tersebut. Kerbau yang jauh lebih besar daripada kerbau pada umumnya itu tenaganya sangat kuat. Para prajurit pilihan pengawal raja itu pun kesulitan untuk menghentikan amukan kerbau itu. Walaupun mereka bersenjatakan pedang dan tombak, namun tak mampu menghentikan amukan kerbau itu. Kebo bule itu bagaikan gila sehingga banyak para prajurit yang tidak berani menghadapinya.
Dua orang prajurit segera berlari ke pesanggrahan tempat tinggal Kanjeng Sultan. Mereka segera melaporkan apa yang terjadi di perkemahan para prajurit. Mereka khawatir jika nanti kerbau bule itu sampai mengamuk di pesanggrahan. Yang mereka khawatirkan adalah keselamatan para putri Kanjeng Sultan.
“Atasi kerbau yang ngamuk itu. Aku akan melindungi para putri di pesanggrahan ini…..! Cepat panggil Retno Kencono dan Cempaka segera kembali…..!” Perintah Kanjeng Sultan.
Prajurit dan juru taman segera berlari menyusul gusti Retno Kencono dan Nimas Cempaka yang sedang berada di kebun buah.
Nimas Cempaka takut dan segera berlari masuk ke pesanggrahan, demikian juga gusti Retno Kencono atau Kanjeng ratu Kalinyamat. Mereka heran, mengapa sampai ada kerbau ngamuk di pesanggrahan ini. Pesanggrahan yang biasanya tenang dan damai, kini gempar.
Sampai beberapa waktu, para prajurit belum bisa mengatasi amukan kerbau bule tersebut. Sedangkan Kanjeng Sultan berjaga di depan pesanggrahan demi keselamatan putra-putrinya.
…………….
Bersambung…………

Petuah Simbah: “Jika ada kegemparan, yang diutamakan adalah keselamatan keluarga.”
(@SUN)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#873

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…

2 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#872

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…

1 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#871

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#870

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…

3 hari ago

Dilema Library Genesis dalam Dunia yang Haus Ilmu

Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…

4 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#869

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…

4 hari ago