Penerus Trah Prabu Brawijaya-Jaka Tingkir-Part#259

penerus trah prabu brawijaya

Inspirasi Pagi …….!!
(@SUN-aryo)
(259)
Penerus Trah Prabu Brawijaya.
Jaka Tingkir.
Seri Arya Penangsang.

Sedangkan Mas Danang pernah mendengar cerita tentang padepokan Rawapening. Ia sudah sering bertemu dengan Ki Kebo Kanigara di Sela. Ki Kebo Kanigara adalah guru dari Ki Wuragil, Mas Manca, Mas Wila dan Mas Karebet. Sayangnya, kini Ki Kebo Kanigara telah tiada oleh karena ganasnya awan panas gunung Merapi.

Mereka, para pelayat saling berbincang dalam suasana duka yang mendalam.
Meskipun mereka telah mendengar bahwa Harya Penangsang di Jipang Panolan telah mengangkat dirinya sendiri sebagai seorang sultan, bisa saja dari trah Trenggono juga ada yang dinobatkan menjadi sultan di Demak Bintara atau Demak Prawata. Jika terjadi demikian, maka akan ada matahari kembar di tanah Jawa. Karena sebagian besar dari para adipati belum bisa menerima Sultan Harya Penangsang sebagai rajanya yang berpusat di Jipang Panolan yang kemudian disebut Demak Jipang.
Dalam perbincangan itu, ada yang mengharap Ratu Kalinyamat menggantikan sang kakak, Sunan Prawoto. Atau sang suami, Pangeran Hadliri yang diangkat sebagai sultan.
Namun tak sedikit pula yang berharap Jaka Tingkir Mas Karebet yang diangkat sebagai sultan. Mereka yang pernah menyaksikan Jaka Tingkir memukul hancur Kebondanu tak ragu akan kesaktian menantu raja tersebut. Dan bagaimana Mas Karebet itu mempermainkan Kebondanu yang sedang marah.
Namun mereka pun tahu bahwa Mas Karebet Jaka Tingkir telah diangkat sebagai adipati Pajang. Dalam waktu dekat ia akan boyongan ke Pajang.

Sampai lewat tengah hari, Kanjeng Sunan Kudus yang ditunggu kehadirannya belum nampak juga. Oleh karena itu, penyelenggaraan penghormatan terakhir mendiang Sunan Prawoto dan sang istri segera dilangsungkan tanpa menunggu kehadiran Kanjeng Sunan Kudus lagi.
Suasana duka yang mendalam menyelimuti seluruh keraton Demak Prawata. Keraton yang masih baru itu tak lama ditempati sebagai pusat pemerintahan Kasultanan Demak. Dan kini telah ditinggal sang pemilik yang membangunnya.

Dalam pada itu, para tetua dan kerabat keraton Demak Prawata maupun Demak Bintara tak mau mengadakan penyelenggaraan untuk jasad pembunuh Sunan Prawoto dan sang istri, jasad Rungkut.
Jasad Rungkut kemudian dikirim dengan kereta kuda ke Jipang Panolan. Mereka juga ingin menunjukkan bahwa mereka telah mengetahui jika pembunuh Sunan Prawoto dan sang istri adalah suruhan Adipati Harya Penangsang dari Jipang Panolan, dan ia telah tewas pula.

Dalam pada itu, di Jipang Panolan, Sultan Demak Jipang, Sultan Harya Penangsang bersuka ria karena gegayuhannya telah tercapai. Ia telah berhasil melampiaskan dendam dengan dua nyawa melayang. Tewasnya Rungkut tidak ia gagas sama sekali. Rungkut tewas pasti karena kebodohannya sendiri. Gegayuhan – cita-cita sebagai seorang sultan telah tercapai.
Di Demak Jipang telah berkumpul para petinggi, Sultan Harya Penangsang bersama para senopati dan juga Kanjeng Sunan Kudus, Ki Patih Mantahun dan Raden Harya Mataram – adik dari Harya Penangsang.
“Para adipati bang wetan harus segera kau dekati agar menjadi bagian dari Demak Jipang…..!” Saran dari Kanjeng Sunan Kudus.
“Baik Bapa…..! Bojonegoro, Gresik dan Ngawi sudah aku rintis sebelumnya, Bapa…..! Mereka kecewa ketika menyerbu ke Panarukan…..!” Berkata Sultan Harya Penangsang.
Kemudian Sultan Harya Penangsang menyampaikan kegundahannya.
“Yang aku pikirkan justru Kalinyamat dan suaminya, Hadliri. Bisa saja ia menyatakan diri sebagai sultan di Jepara atau di Bintara atau di Prawata…..!”
“Menurutku, Kalinyamat dan Hadliri bukanlah ancaman. Jaka Tingkir yang sudah diangkat sebagai adipati Pajang yang perlu diperhitungkan……!” Berkata Kanjeng Sunan Kudus.
“Tingkir anak kemarin sore dan dari desa bisa berbuat apa, Bapa……?” Sanggah Harya Penangsang.
“Pajang letaknya di tengah pulau ini. Dari sana bisa menjangkau kadipaten – kadipaten di wilayah tengah dan barat. Jangan kau pandang sebelah mata…..!” Lanjut Kanjeng Sunan Kudus.
……………..
Bersambung…………..

Petuah Simbah: “Kekuasaan membuat buta mata, buta hati.”
(@SUN)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

One thought on “Penerus Trah Prabu Brawijaya-Jaka Tingkir-Part#259

  1. Telkom University 10/10/2024 at 17:18

    Who are the prominent descendants of Prabu Brawijaya and Jaka Tingkir, and what roles did they play in Indonesian history?

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *