Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Jaka Tingkir-Part#278

Inspirasi Pagi …….!!
(@SUN-aryo)
(278)
Penerus Trah Prabu Brawijaya.
Jaka Tingkir.
Seri Arya Penangsang.

Mereka para kerabat masih berkumpul di ruang dalam. Suasana duka masih menyelimuti kadipaten Jepara. Namun Kanjeng Ratu Kalinyamat ingin menyampaikan sesuatu kepada kerabat dekatnya saja.
Dalam kesempatan yang sempit itu, Kanjeng Ratu Kalinyamat memerlukan berbincang dengan Sultan Hadiwijaya, Kanjeng Ratu Cempaka, Pengeran Timur serta putra angkat Pangeran Hadliri dan Kanjeng Ratu Kalinyamat, dia adalah Raden Harya Jepara yang menjelang dewasa dan seorang demang yang terpercaya, Demang Laksamana dan Embok Emban sepuh kepercayaannya.
“Dimas Sultan dan kalian semuanya. Ada yang ingin aku sampaikan. Jika aku berada di keraton kadipaten ini, tentu kesedihanku tidak bisa segera hilang. Bayangan Kangmas Pangeran tentu tak mudah aku lupakan…..!” Berkata Kanjeng Ratu Kalinyamat.
“Maksud Kangmbok…..?” Bertanya Sultan Hadiwijaya.
“Aku ingin nenepi – menyepi untuk bertapa di suatu tempat yang tidak mudah dijankau oleh siapapun…..!” Lanjut Kanjeng Ratu Kalinyamat.
“Apa maksudnya, Kangmbok…..?” Kanjeng Ratu Cempaka yang menyela.
“Ya….., aku ingin bertapa, hanya kalian yang akan mengetahui tempat itu. Jangan sampai ada orang lain yang tahu. Dan jangan sampai rencana ini bocor dan kemudian bisa sampai ke telinga prajurit Jipang. Harya Penangsang pasti masih mengincar nyawaku……!” Lanjut Kanjeng Ratu Kalinyamat.
“Nanti malam, kalian aku minta mengantar aku ke tempat yang akan aku gunakan untuk bertapa…..!” Lanjut Kanjeng Ratu Kalinyamat.
“Demikian cepatnya, Kangmbok…..! Apakah ini sudah dipikirkan dengan sungguh-sungguh, atau karena kemarahan yang tak tertahankan…..?” Bertanya Pangeran Timur.
“Sudah aku pikirkan, Dimas…..! Ini adalah pilihan pahit yang terbaik bagiku……!” Jawab Kanjeng Ratu Kalinyamat.
“Untuk sementara, pemerintahan Jepara aku titipkan kepada Angger Harya Jepara dan Paman Demang Laksamana yang mendampingi. Namun demikian, jika ada hal yang sangat penting dan mendesak mintalah bantuan kepada Dimas Sultan Hadiwijaya dan juga Dimas Pangeran Timur…..!” Berkata Kanjeng Ratu Kalinyamat.
“Jika ada yang menanyakan, katakanlah aku nenepi ke gunung Merapi……!” Berkata Kanjeng Ratu Kalinyamat. Walau sesungguhnya, yang akan dituju bukan gunung Merapi. Ini hanya sebagai cara untuk mengelabui orang yang ingin mencarinya.
Apa yang dikatakan oleh Kanjeng Ratu Kalinyamat tidak ada yang bisa menolak. Malam itu juga mereka segera bersiap.

Sultan Hadiwijaya memerlukan bertemu dengan Ki Juru Martani dan Ki Penjawi. Ia minta agar pasukan Pajang mendahului pulang ke Pajang sekarang juga. Sultan Hadiwijaya mengatakan masih sehari dua hari berada di Jepara.
Sore hari itu pula, pasukan Pajang yang dipimpin oleh Ki Penjawi segera meninggalkan Jepara. Sementara Ki Juru Martani akan bersama Sultan Hadiwijaya mengantar Kanjeng Ratu Kalinyamat.

Ketika malam telah tiba, Kanjeng Ratu Kalinyamat telah bersiap untuk meninggalkan keraton kadipaten Jepara. Mereka adalah Kanjeng Ratu Kalinyamat, Mbok Emban Sepuh, tiga orang gadis yang akan melayani Kanjeng Ratu Kalinyamat, mereka adalah Kingkin, Mangkin dan Semangkin dalam satu kereta. Pangeran Timur yang sebagai kusir keretanya. Kereta itu nantinya akan dibawa oleh Pangeran Timur ke Demak Bintara.
Kereta berikutnya yang di tumpangi oleh Sultan Hadiwijaya serta Kanjeng Ratu Cempaka dan Ki Juru Martani. Sedangkan kereta dikusiri oleh kusir prajurit Pajang yang terpercaya.
Hanya Raden Harya Jepara dan Ki Demang Laksamana yang mengetahui kepergian mereka.

Perjalanan kereta tidak tergesa-gesa, laju kereta biasa saja agar tidak menimbulkan tanda tanya. Namun arah kereta itu tidak menuju ke arah selatan, arah menuju Pajang, tetapi justru ke arah utara yang menjauh dari tujuan ke Pajang, apalagi ke arah gunung Merapi.
Yang akan dituju adalah sebuah gunung yang dikelilingi oleh hutan jati, gunung Danaraja, namun lebih dikenal hutannya, Alas Danaraja.
…………..
Bersambung…………

Petuah Simbah: “Kadang kita memang harus memilih pilihan pahit yang terbaik.”
(@SUN-aryo)

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#873

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…

10 menit ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#872

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…

1 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#871

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#870

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…

3 hari ago

Dilema Library Genesis dalam Dunia yang Haus Ilmu

Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…

4 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#869

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…

4 hari ago