Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
404
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Ki Ageng Giring kemudian melanjutkan; “Kademangan Prambanan termasuk paling barat yang diperintah langsung oleh Pajang…..!”
“Yaaa…., yang pernah kita lalui mulai dari Juwiring, Sangkalputung, Tegakmas, Srowot, Taji dan kemudian Prambanan ini…..!” Sambung Ki Pemanahan.
“Ya itu yang kita tahu…., di lereng Merapi tentu ada beberapa kademangan pula, salah satunya Granting…..!” Sahut Ki Ageng Giring pula.
“Di Jatinom juga ditempatkan pasukan penyangga dari Pajang. Pasukan itu untuk berjaga dan mengatasi gejolak yang timbul di sisi barat. Pajang juga sudah mendengar bahwa di lereng Merapi telah terhimpun beberapa perguruan. Mereka menghalalkan segala cara untuk kehidupan mereka…..!” Lanjut Ki Ageng Giring.
Ki Pemanahan mengangguk-angguk karena juga sudah mendengar tentang hal itu.
“Sepertinya di sebelah barat kali Opak juga sudah ada kademangan, kademangan Kalasan…..!” Lanjut Ki Ageng Giring.
“Seharusnya, nanti kademangan Kalasan itu termasuk telatah Mentaok yang akan diserahkan oleh Kanjeng Sultan itu…..!” Sambung Ki Pemanahan.
“Yaaa….., semestinya…..!” Sahut Ki Ageng Giring.
“Jika kita ke arah barat dari Prambanan tentu akan kita lewati…..!” Sahut Ki Pemanahan.
“Kita akan melewati candi Sari dan candi Kalasan…..!” Berkata Ki Ageng Giring.
Mereka masih berbincang tentang berbagai hal. Kadang sama-sama mengingat kisah petualangan mereka di masa lalu. Mereka sama-sama tersenyum jika bercerita tentang hal lucu yang mereka alami.

Ki Pemanahan kemudian bercerita tentang perang Jipang – Pajang. Walau Ki Ageng Giring pernah mendengar cerita itu, namun cerita itu dari orang yang kesekian. Jika yang bercerita Ki Pemanahan sendiri tentu lebih komplit dan sesuai kenyataan.
“Nama kondang Patih Mantahun itu masih tak berdaya menghadapi Kakang Juru…..?” Ki Ageng Giring bertanya untuk meyakinkan.
“Demikianlah yang terjadi…..!” Jawab Ki Pemanahan.
“Apakah ada kabar tentang Pangeran Harya Mataram, adik dari Adipati Harya Penangsang…..?” Bertanya Ki Ageng Giring lagi.
“Yang kami dengar kemudian, menurut prajurit telik sandi yang berada di Sunda Kelapa, keluarga besar Pangeran Harya Mataram telah menyeberang lautan. Bukankah Kanjeng Sultan Raden Patah berasal dari Palembang……?” Berkata Ki Pemanahan.
“Jika demikian, untuk waktu yang lama Pajang tidak akan ada perseteruan dengan trah Seda Lepen…..!” Berkata Ki Ageng Giring.
“Sepertinya demikian…..! Tak ada lagi trah Pangeran Sekar Seda Lepen yang kuat. Lebih-lebih keberadaan Kanjeng Sunan Kudus juga tidak diketahui…..!” Lanjut Ki Pemanahan.
“Bagaimanakah Jipang itu sekarang….?” Bertanya Ki Ageng Giring.
“Keraton Jipang sekarang di pindah ke Panolan, dan berdiri sebagai kadipaten sendiri, lepas dengan Blora, Lasem dan Pati. Sedangkan Pati juga sudah berdiri sendiri, Adi Penjawi….!” Lanjut Ki Pemanahan.
Mereka masih banyak berbincang, namun semilirnya angin malam di puncak bukit yang terbuka terasa dingin menggigit. Lintang Panjer Sore sudah tidak tampak, pertanda telah memasuki tengah malam. Kalong dan kelelawar menghiasi langit di atas bukit Baka membawa buah-buahan untuk dibawa ke sarang mereka. Sesekali terdengar suara burung hantu memanggil pasangannya.
Mereka, Ki Pemanahan dan Ki Ageng Giring merasa sudah saatnya beristirahat. Perbincangan bisa dilanjutkan di setiap kesempatan.
“Banyak batu tatah yang datar dan panjang yang bisa kita jadikan alas tidur…..!” Berkata Ki Ageng Giring yang telah lebih tahu tentang tempat itu.
Mereka kemudian menggelar kain sebagai lambaran untuk untuk tidur. Ules yang untuk membungkus peralatan dan pakaian mereka jadikan bantal. Bebunyian hewan malam seakan menjadi irama penghantar tidur yang merdu.
Mereka sebagai pengembara sudah terbiasa tidur di sembarang tempat. Mereka pun tak khawatir ada ular yang merambat ke tempat mereka karena mereka selalu siap dengan penawar racun.
………….
Bersambung………..
(@SUN)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#806

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(806)Mataram. Guru orang bercambuk itu tahu bahwa Pangeran Pangiri sama sekali tidak ada…

16 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#805

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(805)Mataram. Para prajurit sandi itu juga bisa menjadi bagian pasukan tempur jika diperlukan.…

2 hari ago

Chipset A Bionic: Kenapa iPhone Selalu Lebih Cepat?

Di era teknologi yang terus berkembang pesat, kecepatan serta performa perangkat menjadi faktor penting dalam…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#804

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(804)Mataram. Senopati Wirosekti mengangguk-angguk kemudian katanya; "Baik Pangeran, saya tidak berkeberatan. Biarlah nanti…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#803

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(803)Mataram. Di barak prajurit di Jatinom, Pangeran Benawa tidak lama. Yang paling utama…

4 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#802

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(802)Mataram. Pangeran Benawa dan Senopati barak prajurit itu kemudian berbincang berdua saja. Pangeran…

5 hari ago