Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(607)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.
Ki Demang Mungkid kemudian melanjutkan kata-katanya.
“Yaaa….., priyagung Mataram berkenan mengunjungi Ki Singa Dangsa……!”
Namun tanggapan Ki Singa Dangsa jauh dari yang diharapkan oleh Ki Demang Mungkid.
“Aku dan kami di sini tidak ada urusan dengan Mataram…..! Tidar bukan telatah Mataram pula…..!”
“Yaaa…..! Aku tahu, tetapi kami semua ini bermaksud baik, Ki……!” Lanjut Ki Demang Mungkid.
“Baik menurut kalian belum tentu baik menurut kami di sini…..! Di sini kami tidak ingin terikat dengan mana pun….! Majapahit, Demak maupun Pajang tak pernah berurusan dengan kami…..!” Dalih Ki Singa Dangsa.
Raden Mas Danang Sutawijaya yang mendengarkan pembicaraan itu kemudian percaya kepada orang dari Kaliangkrik, bahwa Ki Singa Dangsa memang orang yang keras kepala. Ia orang yang tidak bisa diajak rembugan. Justru karena itu Raden Mas Danang Sutawijaya tergelitik untuk mencoba dengan caranya.
“Mataram ingin bersahabat dengan siapapun Ki, termasuk dengan perguruan Bukit Tidar ini…..!” Sela Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Kau siapa anak muda? Berani menyela pembicaraan kami…..!” Sahut Ki Singa Dangsa tidak bersahabat.
Raden Mas Danang Sutawijaya memang tidak ingin menyembunyikan jati dirinya.
“Aku Danang Sutawijaya putra Ki Ageng Mataram…..!” Jawab Raden Mas Danang Sutawijaya jujur.
Namun yang tidak disangka-sangka, Ki Singa Dangsa kemudian tertawa terbahak-bahak, kemudian katanya;
“Ha ha ha ha ha……! Kau kah anak muda yang namanya kondang itu…..! Akan aku buktikan bahwa nama itu tidak ada artinya bagi kami di Bukit Tidar ini…..! Akan aku buktikan bahwa Singa Dangsa lebih dari Penangsang dari Jipang yang katanya kau bunuh dengan licik itu…..!”
“Apa maksudmu Ki…..?” Bertanya Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Kau bodoh jika tidak tahu maksudku. Jika aku telah mengalahkan pembunuh Harya Penangsang tentu akulah yang akan kondang. Aku nanti yang akan menjadi penguasa Mataram…..! Ha ha ha ha ha ha……!” Sahut Ki Singa Dangsa.
Nyi Singa Dangsa yang berada di balik pintu tidak tahan mendengar perbincangan itu. Ia pun segera keluar.
“Biar aku saja yang akan melayani anak muda itu Ki….! Kiai tidak perlu turun sendiri…..! Besuk kita berdua yang akan menjadi penguasa Mataram…..!”
“Ha ha ha ha……! Boleh…..! Aku akan melihat kau merobek kulit anak muda itu. Tetapi ingat, kau jangan merayu anak muda itu, ha ha ha ha……!” Berkata Ki Singa Dangsa.
Namun yang tidak tahan justru Ki Jagabaya.
“Ki Singa…..! Yang mengantar orang muda itu kami, aku dan Ki Demang. Keselamatan mereka adalah tanggung jawab kami……!” Berkata Ki Jagabaya.
“Ha ha ha ha……! Kau mau apa Ki Jagabaya…..! Dikira aku takut dengan kumismu…..?” Nyi Singa Dangsa yang menyahut.
“Maaf Ki Jagabaya…..! Biarlah aku layani apa maunya suami istri itu…..!” Berbisik Raden Mas Danang Sutawijaya.
Raden Mas Danang Sutawijaya tahu bahwa orang seperti Ki Singa Dangsa dan istrinya itu hanya bisa ditundukkan dengan kekerasan. Oleh karena itu Raden Mas Danang Sutawijaya sengaja ingin memancing kemarahan mereka.
“Baik Ki dan Nyi Singa Dangsa. Buktikan bahwa kalian mampu mengalahkan pembunuh Harya Penangsang. Jika demikian kalian layak menjadi penguasa Mataram…..!” Tantang Raden Mas Danang Sutawijaya dengan sengaja.
“Layani Nyi…! Aku ingin menonton…..!” Berkata Ki Singa Dangsa.
Ki Demang Mungkid dan Ki Jagabaya khawatir akan keselamatan tamunya itu sebab mereka tahu keganasan dari sepasang suami-istri itu. Demikian pula orang-orang dari perguruan Kaliangkrik, karena mereka belum tahu ilmu kanuragan dari Raden Mas Danang Sutawijaya yang sesungguhnya. Namun demikian mereka tidak bisa mencegahnya.
Tiba-tiba Nyi Singa Dangsa tertawa yang membuat bulu kuduk meremang.
“Hi hi hi hi hi ……. Akhirnya kesampaian aku akan bisa menghisap darah anak muda yang gagah dan tampan…..! Hi hi hi hi hi hi hi……!”
……………..
Bersambung……….
(@SUN-aryo)
**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo di Youtube.
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…
Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(868)Mataram. Senopati Retna Dumilah yang sebelumnya dengan pongah ingin menundukkan Panembahan Senopati dengan…