Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1001
Mataram.
Sedah Merah.
Raden Mas Jolang sungguh tertarik dengan cerita dari prajurit sandi tentang putri Prabu Siung Laut, Sedah Merah. Ia ingin membuktikan seperti apa orang yang dipuji setinggi langit oleh prajurit sandi itu. Untuk membuktikannya, ia harus datang langsung ke kaputren. Dan prajurit sandi itu telah sering kali keluar masuk keputren. Jika bersama dengan prajurit sandi itu, harapannya tidak akan mengalami kesulitan. Ia pun percaya diri untuk menemui sang putri. Dan ia pun yakin akan mampu meloloskan diri jika keadaan mendesak. Ia memerlukan berdandan serapi mungkin agar tidak ditolak sebelum mengutarakan niatnya.
Raden Mas Jolang segera memanggil senopati Prastawa, senopati kepercayaannya. Ia telah mengutarakan rencananya. Dan rencananya itu adalah bagian dari gelar perang. Seperti halnya dahulu sang ayah, Panembahan Senopati menaklukkan Madiun dengan meluluhkan hati putri Retna Dumilah.
Dan kemudian sebagai senopati utama diserahkan kepada senopati Prastawa itu.
“Laksanakan rencana yang telah kita susun. Jika aku malam nanti belum kembali, senopati utama aku percayakan kepadamu. Mungkin aku tidak bersama pasukan….!” Berkata Raden Mas Jolang.
“Daulat Raden….! Akan Prastawa laksanakan seperti rencana semula…!” Jawab senopati Prastawa.
Raden Mas Jolang kembali menemui prajurit sandi.
Raden Mas Jolang dan prajurit sandi itu masih berbincang beberapa saat untuk merancang langkahnya. Ketika kemudian Raden Mas Jolang mengajak sekarang juga.
Mereka berdua berkuda sampai di tempat singgah prajurit sandi di dalam kota raja tak jauh dari taman sari. Di rumah itu telah menunggu prajurit sandi yang lain yang terbiasa berkunjung ke rumah itu.
“He Paman…., apakah semua lancar…..!” Sapa Raden Mas Jolang kepada prajurit sandi yang pernah ia kenal.
“Bukankah Raden adalah Raden Mas Jolang….?” Prajurit sandi itu balik bertanya.
“Benar Paman, aku Mas Jolang…..!” Jawab Raden Mas Jolang.
“Semuanya baik-baik saja Raden…..!” Jawab prajurit sandi itu kemudian.
Prajurit sandi yang bersama Raden Mas Jolang itu kemudian mengatakan tentang rencana Raden Mas Jolang untuk memasuki kaputren kepada sejawatnya itu. Rekannya itu memahami rencana dari Raden Mas Jolang, walau tentu tidak mudah. Para prajurit jaga tentu akan mencegahnya. Namun prajurit sandi penjual dawet itu telah merancang rencananya agar bisa masuk kaputren tanpa dicurigai oleh prajurit jaga. Mereka akan berjalan kaki menuju ke kaputren.
Raden Mas Jolang akan diaku sebagai keponakan dari salah satu mbok emban yang akan mengabarkan rencana pernikahannya.
“Raden-lah yang saya daku sebagai keponakan dari salah seorang mbok emban yang telah kenal baik…..!” Berkata prajurit sandi penjual dawet.
“Apakah prajurit jaga akan percaya begitu saja…..?” Bertanya Raden Mas Jolang.
“Ooh yaa…., sebaiknya…., maaf baju dan kain Raden dirangkap dengan pakaian kami yang sederhana. Demikian juga udeng memakai udeng milik kami yang sederhana pula. Tetapi nanti jika sudah mendapat kesempatan untuk bertemu dengan sang putri, baju rangkap bisa dilepas….!” Berkata prajurit sandi penjual dawet bersiasat.
“He he he….., cerdik juga kau Paman…..!” Puji Raden Mas Jolang.
“Demikianlah Raden, kami prajurit sandi harus banyak akal dan harus bisa memerankan apapun….!” Dalih prajurit sandi penjual dawet itu.
Seperti yang dikatakan oleh prajurit sandi itu, maka Raden Mas Jolang telah menutupi pakaiannya yang bagus dan indah dengan pakaian sederhana milik prajurit sandi. Demikian pula blangkon milik seorang pangeran yang indah telah diganti dengan udeng sederhana milik prajurit sandi pula. Dengan demikian, ia tidak akan dicurigai oleh prajurit jaga nantinya.
Prajurit sandi yang terbiasa melakonkan berbagai peran karena tugasnya itu masih memandang Raden Mas Jolang dengan seksama.
“Maaf Raden….., kulit Raden terlalu halus dan kuning. Bagaimana juga untuk sementara kulit dan wajah Raden dioles debu dahulu…..? Sekali lagi maaf Raden…..!” Berkata prajurit sandi penjual dawet itu kemudian.
“He he he he….., aku tidak berkeberatan…..!” Jawab Raden Mas Jolang.
………….
Bersambung……….
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.