Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1002
Mataram.
Sedah Merah.
Kemudian Raden Mas Jolang melanjutkan; Aku juga pernah menjadi pengembara yang harus bisa menyesuaikan dengan keadaan dan lingkungannya….!”
Benar juga, Raden Mas Jolang kemudian melumuri kulit wajah dan tangannya dengan lumpur tanah. Namun demikian tidak berlebihan agar tidak terlihat dan justru mencurigakan.
“Sudah bagus Raden, bisa tersamar ketampanan dan kulit Raden yang bersih…..!” Berkata prajurit sandi penjual dawet.
Prajurit sandi itu masih berpesan bahwa nanti ia sendiri yang akan banyak berbicara. Sedangkan Raden Mas Jolang diminta untuk menyesuaikan dan tidak banyak menjawab pertanyaan.
Sore itu, Raden Mas Jolang dan prajurit sandi yang sudah terbiasa keluar masuk kaputren Blambangan berjalan kaki menuju kaputren.
Jarak yang tidak jauh bisa ditempuh tidak lama.
Benar saja seperti yang diperhitungkan oleh prajurit sandi, bahwa prajurit jaga banyak menanyakan tentang orang yang bersamanya, siapa namanya dan apa keperluannya.
“Namanya Darmin…., ia keponakan Yu Darsem yang akan mengabarkan bahwa bulan depan perjaka ini akan nikah. Yu Darsem diminta pulang untuk merestui pernikahannya…..!” Berkata prajurit sandi.
“Apakah demikian, Darmin….?” Berkata prajurit jaga.
Raden Mas Jolang hanya mengangguk sambil tersenyum karena mendapat nama Darmin.
Prajurit jaga yang telah kenal baik dengan penjual dawet keliling itu tidak mempersulit kedua orang itu.
Prajurit sandi bersama Raden Mas Jolang berjalan menuju kaputren dengan aman.
Yang ingin ditemui oleh prajurit sandi itu memang Yu Darsem yang telah ia kenal dengan akrab.
Yu Darsem menemui penjual dawet itu dengan tanpa prasangka.
Prajurit itu dengan jujur mengatakan bahwa perjaka ini akan menghadap gusti putri Sedah Merah untuk melamar menjadi juru taman. Untuk membantu juru taman yang sudah ada. Sedangkan tadi bisa masuk dengan melewati prajurit jaga karena ia katakan bawah perjaka itu keponakan Yu Darsem.
“Ada-ada saja kau ini Kang…..! Tapi baiklah aku akan matur gusti putri….!” Berkata Yu Darsem.
Setelah Yu Darsem pergi, prajurit sandi penjual dawet minta kepada Raden Mas Jolang untuk melepas baju dan membersihkan wajah dan kulitnya di pakiwan – kamar kecil saat itu.
“Lhoooh….. di mana perjaka tadi Kang…..?” Bertanya Yu Darsem karena tidak melihat Darmin.
“Oooh…., ia sedang ke pakiwan karena sudah menahan sejak tadi….!” Dalih prajurit sandi penjual dawet sekenanya tetapi masuk akal.
“Gusti putri berkenan menerima di pringgitan samping…..!” Berkata Yu Darsem.
“Baiklah nanti aku antar ke sana. Aku sudah tahu tempatnya….!” Berkata prajurit sandi penjual dawet.
“Aku tinggal ya….., aku tanggung baru bersih-bersih bangsal…..!” Berkata Yu Darsem.
Prajurit sandi penjual dawet itu justru senang ketika Yu Darsem meninggalkannya.
Sejenak kemudian, Raden Mas Jolang telah datang dengan dandanan seorang pangeran. Surian lurik prada emas, demikian pula blangkon yang dikenakan berprada emas pula. Kerisnya pun berwrangka yang berlapiskan emas berlian yang sangat indah. Wajah dan kulitnya yang kuning langsat telah bersih dan halus. Raden Mas Jolang sungguh terlihat tampan, gagah dan berwibawa. Dengan dandanan seperti itu, setiap wanita pasti akan terpesona.
“Raden sangat layak menyandang gelar putra mahkota, semoga gusti putri sedah Merah berkenan menyambut kehadiran Raden…..!” Prajurit sandi penjual dawet itu memuji.
Raden Mas Jolang hanya tersenyum. Mereka berdua kemudian melangkah ke pringgitan samping seperti yang ditunjukkan oleh Yu Darsem. Prajurit sandi penjual dawet itu sudah terbiasa ke tempat itu untuk mengantar dawet pesanan gusti putri Sedah Merah. Beberapa saat keduanya berdiri di luar teras ketika kemudian gusti putri Sedah Merah keluar dari pintu samping bangsal kaputren.
Raden Mas Jolang tertegun beberapa saat ketika melihat gusti putri Sedah Merah. Benar kata prajurit sandi sebelumnya bahwa gusti putri Sedah Merah sungguh cantik jelita dan sangat mempesona. Pantas saja jika para perjaka tak ada yang berani mendekati sang putri.
…………
Bersambung……….
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.