Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1056
Mataram.
Ki Ageng Mangir
Wanabaya.
Ki Dalang Sandinama kemudian melanjutkan kisahnya. Dikisahkan bahwa yang akan menjadi jago dari Widarakandang untuk mempertahankan Larasati adalah Ki Demang Udawa sendiri. Siapapun yang mampu mengalahkan Ki Demang Udawa, dialah yang berhak memboyong Larasati.
Larasati memang tengah menjadi buah bibir karena kecantikannya. Terlebih setelah ia mendampingi Dewi Wara Sumbadra ketika pesta andrawina pernikahannya dengan Raden Harjuna. Para tamu undangan dari seribu negeri terkagum akan kecantikan Larasati. Mereka pun saling bertanya, gadis dari manakah gadis yang cantik jelita itu. Sejak saat itu banyak para perjaka yang berkunjung ke Widarakandang. Bahkan tak sedikit yang kemudian melamar Larasati yang juga sering disebut Rarasati itu. Namun Ki Demang Udawa belum menjawab dengan pasti seluruh pelamar tersebut. Ia berdalih akan menghadap Prabu Basudewa dan Prabu Bismaka terlebih dahulu. Terlebih Prabu Bismaka sesungguhnya adalah ayah dari Larasati tersebut. Para pelamar semakin mantap setelah tahu bahwa sesungguhnya Larasati adalah putri seorang raja.
Namun Prabu Bismaka alias Raden Prabu Rukma belum yakin bahwa Udawa akan mampu menjadi jago yang bisa diandalkan. Dia hanyalah seorang demang yang jauh dari kotaraja. Dan Prabu Bismaka juga belum pernah mendengar bahwa Udawa memiliki bekal olah kanuragan yang cukup. Karena jika benar-benar nanti diumumkan akan dilaksanakan sayembara perang tanding, tentu yang akan mengikuti adalah orang-orang yang berilmu tinggi. Yang akan diperebutkan adalah putri dari Prabu Bismaka sendiri.
Bahkan Ki Ageng Mangir Wanabaya dan para penonton pada umumnya juga belum pernah mendengar bahwa seorang Udawa menjadi tokoh utama dalam sebuah pementasan wayang. Namun justru itulah menariknya sehingga mereka ingin mengikuti kisahnya. Apalagi dibawakan oleh seorang dalang yang sangat baik dan menarik, Ki Sandinama dari luar telatah Mangir.
Ki Sandinama kemudian melanjutkan ceritanya.
“Udawa….! Apa yang kau andalkan sehingga kau berani mengadakan sayembara tanding…..?” Bertanya Prabu Bismaka.
“He he he….. keberanian, Gusti Prabu…..!” Jawab Ki Demang Udawa.
“Kau jangan bermain-main untuk mempertaruhkan putriku, Udawa…..!” Berkata Prabu Bismaka.
Prabu Basudewa pun belum yakin benar akan kemampuan dari Udawa tersebut.
“Kau harus diuji dulu kemampuanmu, Udawa…..!” Usul Prabu Basudewa.
“Hamba tidak berkeberatan, Gusti Prabu….!” Jawab Ki Demang Udawa. Ki Demang Udawa yang sesungguhnya adalah putra dari Prabu Basudewa sendiri dengan Ken Sagopi, istri selirnya.
“Pragota…..! Kau uji kemampuan dari Udawa. Apakah ia pantas menjadi jago dalam sayembara tandin…..!” Perintah dari Prabu Basudewa kepada Ki Patih Pragota.
Pragota adalah pepatih negeri Mandura yang berilmu tinggi namun sering bertingkah kocak dan suka bercanda.
“He he he he he….. ha ha ha ha…… dengan senang hati Gusti Prabu….! Udawa akan aku ajari berkelahi. Atau justru Pragota yang menjadi pelamarnya yang pertama. He he he ha ha ha ha….!” Jawab Patih Pragota sambil bercanda.
“Kewajiban-mu hanyalah menguji Udawa. Bukan yang lain. Patih Prabawa, bantulah Ki Patih Pragota….!” Perintah Prabu Basudewa kepada Ki Patih Prabawa. Negeri Mandura memang memiliki dua orang pelatih, Patih Pragota dan Patih Prabawa.
Para penonton pun senang dengan tingkah kocak dari Patih Pragota dengan nada bicara yang lucu pula.
Singkat cerita, Patih Pragota benar-benar menguji Ki Demang Udawa di alun-alun belakang. Di alun-alun belakang pun banyak yang menyaksikan penjajakan ilmu kanuragan dari Ki Demang Udawa oleh Ki Patih Pragota. Perawakan Patih Pragota yang lebih besar dari Ki Demang Udawa yakin akan dengan mudah menundukkannya.
Para penonton di pendapa kedaton Mangir pun bertepuk tangan riuh menyaksikan tingkah Ki Patih Pragota yang kocak yang dimainkan oleh Ki Dalang Sandinama dengan lucu pula.
………..
Bersambung……..
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.
