Home » Cerbung » Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1076

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1076

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1076
Mataram.
Ki Ageng Mangir
Wanabaya.

Kebetulan sekali bahwa prajurit sandi itu telah menerima khabar bahwa Kanjeng Panembahan Senopati sedang nganglang ke arah timur. Khabar yang ia terima bahwa Kanjeng Panembahan Senopati akan kembali sebelum pasewakan agung. Sedangkan pasewakan agung kurang lebih dua bulan dari sekarang.
Oleh karena itu, hal itu ia sampaikan kepada Gusti Putri Pembayun.
“Baiklah….., jika Kanjeng Rama telah kembali segera kabari aku. Terserah bagaimana caranya….!” Berkata Gusti Putri Pembayun yang tentu saja tidak didengar oleh mbok emban yang menyertainya.
Dengan demikian, Gusti Putri Pembayun harus bersabar menunggu beberapa waktu untuk menghadap Kanjeng Panembahan Senopati. Namun hal itu belum ia katakan kepada Ki Ageng Mangir Wanabaya. Biarlah nanti jika sudah ada kepastian saja.

Sementara itu, Baron Sekeber telah memulai penataan taman dan penambahan bangunan di kaputren tempat istri selir Kanjeng Panembahan Senopati. Para emban biasa menyebut istri selir itu dengan sebutan Gusti Anem, anem yang artinya muda (anem – e dibaca seperti mengeja panen). Karena ia memang paling muda diantara para istri dari Kanjeng Panembahan Senopati. Istri muda yang cantik menggairahkan. Namun sampai saat itu ia belum memiliki keturunan. Kanjeng Panembahan Senopati memang ingin membuatkan taman dan tempat tinggal yang indah dan nyaman untuk istrinya paling muda tersebut.
Baron Sekeber memang mumpuni di bidangnya, yakni tata taman, tata ruang dan tata bangunan. Para tukang yang ikut mengerjakan pun senang diarahkan oleh Baron Sekeber. Sudah terbukti, hasilnya pun mendapat pujian dari banyak orang. Baron Sekeber tak sungkan minta petunjuk kepada Ki Patih Mandaraka maupun kepada Raden Mas Jolang. Kadang minta persetujuan gambar renaca taman atau pun bangunan. Pada umumnya Ki Patih Mandaraka maupun Raden Mas Jolang puas dengan gambar rencana yang disampaikan oleh Baron Sekeber. Mereka hanya sedikit-sedikit saja memberi masukan.
Dalam sebuah kesempatan, Baron Sekeber menunjukkan gambar yang sudah jadi itu kepada Gusti Anem. Karena beliau-lah yang akan menempati.
“Wuooo….., bagus sekali. Aku senang….!” Berkata Gusti Anem setelah melihat gambar taman yang akan dibangun.
Namun Baron Sekeber justru terkesiap berhadapan begitu dekat dengan Gusti Anem yang cantik dan menggairahkan itu. Matanya yang kocak berbinar, senyumnya merekah dan gunung kembarnya yang sedikit menyembul. Namun tentu saja Baron Sekeber mampu menahan diri. Ia hanya bisa menelan ludah.
Ia kemudian justru teringat kepada istrinya di Pati, Genduk Suli. Sampai saat itu ia tidak mendengar khabar tentang istrinya. Begitu juga nasib kedua anak kembarnya. Jika sekarang masih ada tentu si kembar itu sudah memasuki usia dewasa. Istri dan anak yang sangat ia sayangi. Bahkan pelayanan sang istri, Genduk Suli jauh lebih baik dari pada istrinya di negeri asalnya. Ia sungguh merindukan untuk bisa bersama dengan sang istri, Genduk Suli. Namun sepertinya mustahil.
Bahkan kini dadanya bergetar ketika tak sengaja ia bersinggungan dengan Gusti Anem. Justru pada saat ia membayangkan kebersamaannya dengan Genduk Suli belasan tahun yang lalu. Bagaimanapun juga ia seorang lelaki normal dan bahkan sehat yang pernah merasakan manisnya madu dari seorang istri. Namun bagaimana pun juga, ia harus mampu menahan diri. Ia menyadari bahwa Gusti Anem adalah istri dari sang penguasa Mataram. Dan sekarang ia adalah abdi dari sang raja tersebut. Padahal ia sendiri di negerinya mempunyai kedudukan yang tinggi pula dan mempunyai kuasa.
Beruntunnya Gusti Anem tidak tahu gejolak hatinya.
“Kau boleh beristirahat, bahkan mengerjakan gambar-gambar itu di teras kaputren…..!” Tawaran dari Gusti Anem tanpa maksud yang lain.
“Terimakasih Gusti Anem….!” Jawab Baron Sekeber.
Baron Sekeber lega ketika Gusti Anem telah kembali masuk ke keputren.
……….
Bersambung……..

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *