Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1084
Mataram.
Ki Ageng Mangir
Wanabaya.
Kanjeng Panembahan Senopati segera menghampiri dua orang yang akan melepas kuda miliknya. Ia ingin meyakinkan keadaannya apakah tewas atau justru telah sadarkan diri. Kedua orang itu tidak tewas, namun mulai menggeliat. Ia kemudian menotok simpul syarafnya untuk membuatnya pingsan untuk beberapa waktu. Demikian juga hal itu dilakukan terhadap dua orang yang lain. Ia perhitungkan baru setelah matahari naik sejengkal mereka akan sadarkan diri. Penjual sate dan pembantunya hanya bisa termangu menyaksikan kejadian itu. Ia tahu bahwa keempat orang itu sering merampas milik orang lain. Bahkan mereka itu juga masih berhutang kepadanya.
“Kang….., orang-orang ini akan pengsan sampai matahari naik sejengkal. Laporkan saja kejadian ini kepada ki Bekel atau Ki Demang. Katakan apa yang terjadi. Uang titipanku cukup untuk membayar semua pesanan termasuk pesanan empat orang itu…..!” Berkata Kanjeng Panembahan Senopati.
“Baik Den….!” Jawab penjual sate dengan sedikit takut.
“Katakan aku adalah prajurit sandi dari Mataram. Dua tiga pekan lagi aku akan datang lagi, apakah orang-orang ini sudah kapok atau belum…!” Lanjut Kanjeng Panembahan Senopati. Walau sesungguhnya tak mungkin ia akan kembali .
“Baik Den….!” Jawab penjual sate singkat.
Penjual sate itu kemudian minta kepada pembantunya untuk pergi ke rumah Ki Bekel. Sedangkan Kanjeng Panembahan Senopati segera meloncat ke punggung kuda untuk melanjutkan perjalanan. Jika orang-orang sudah berdatangan tentu ia akan ditahan. Ia yakin bahwa Ki Bekel atau Ki Demang akan mampu mengatasi empat orang tersebut.
Perasaan Kanjeng Panembahan Senopati seperti terusik untuk segera sampai di Mataram. Dan tiba-tiba teringat istrinya yang paling muda, Gusti Anem. “Pasti dia merindukan aku…..!” Batin Kanjeng Panembahan Senopati.
Dalam pada itu, pada waktu yang hampir bersamaan tetapi di tempat yang berbeda, yakni di bangsal kaputren. Saat itu di malam yang dingin menggigit. Baron Sekeber benar-benar mengetuk pintu bangsal kaputren tempat tinggal Gusti Anem. Dengan penuh percaya diri akan diterima dengan senang hati oleh Gusti Anem. Karena siang tadi Gusti Anem begitu baik dan ramah kepada Baron Sekeber.
Ketukan yang halus seperti yang sering dilakukan oleh Mbok Emban. Rupanya Baron Sekeber sering memperhatikan jika Mbok Emban itu mengetuk pintu. Namun saat itu Gusti Anem memang sedang terjaga. Ketukan seperti itu seperti yang selalu dilakukan oleh Mbok Emban membuat Gusti Anem tidak berprasangka apapun. Ia segera melangkah ke pintu untuk membukanya. Alangkah terkejutnya, yang dihadapanya adalah Baron Sekeber. Lebih terkejut lagi ketika Baron Sekeber langsung nyelonong masuk. “Heee….., ada apa ini….!” Seru Gusti Anem.
“Jangan keras-keras Gusti Putri….!” Bisik Baron Sekeber.
“Tidak….! Ayo keluar….!” Bentak Gusti Anem.
Namun Baron Sekeber justru menangkap tangan Gusti Anem. Tetapi Gusti Anem berontak sambil mengancam. “Lepaskan…! Kalau tidak, aku akan berteriak…!”
Baron Sekeber gentar juga diancam oleh Gusti Anem yang akan berteriak. Jika benar terjadi, ia pasti akan dikeroyok oleh para prajurit jaga. “Keluar…..!” Bentak Gusti Anem.
Baron Sekeber pun akhirnya keluar juga sambil meminta maaf.
“Maaf Gusti Putri….!” Suara Baron Sekeber tergetar.
Namun Gusti Putri tidak menjawab dan kemudian menutup pintu dan menguncinya dari dalam.
Baron Sekeber hanya bisa berdiri termangu dengan kaki gemetaran, mulut terkatup. Ia tidak mengira sama sekali yang ia angankan berlawanan dengan kenyataan. Bahkan sama sekali bertolak belakang.
Baru beberapa saat ia melangkah gontai kembali ke bangsal tempat tinggalnya. Sedikit beruntung karena tidak ada orang yang mendatanginya. Dengan demikian tidak terjadi keributan. Namun demikian, Baron Sekeber sangat gelisah, bagaimana jika Gusti Anem menceritakan kepada orang lain. Dan yang sangat ditakutkan adalah jika Gusti Anem melaporkan kepada Kanjeng Panembahan Senopati jika telah kembali.
………..
Bersambung……..
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

