Home » Cerbung » Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1089

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1089

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1089
Mataram.
Ki Ageng Mangir
Wanabaya.

Kanjeng Panembahan Senopati pun mengimbangi pelukan sang istri yang juga sangat ia rindukan. Ia seakan mengabaikan cerita yang disampaikan oleh sang istri. Mereka berdua kemudian larut dalam pelepasan kerinduan.

Dalam pada itu, kembalinya Kanjeng Panembahan Senopati telah didengar oleh Ki Patih Mandaraka. Ia telah berpesan kepada prajurit jaga di kaputren untuk bisa menghadap. Karena memang banyak hal yang akan diperbincangkan setelah Kanjeng Panembahan Senopati sekian lama meninggalkan Mataram. Salah satunya adalah tentang keadaan di telatah Sunda Kelapa. Ki Patih Mandaraka ingin mengajak dua orang prajurit sandi yang dari telatah Sunda Kelapa. Karena menurut Ki Patih Mandaraka, mereka berdua cukup berjasa.

Setelah beberapa lama, Kanjeng Panembahan Senopati keluar dari bangsal kaputren tempat tinggal Gusti Anem. Prajurit jaga segera menghadap dan menyampaikan pesan dari Ki Patih Mandaraka.
“Baiklah, aku yang akan ke kepatihan….!” Berkata Kanjeng Panembahan Senopati singkat.
Kanjeng Panembahan Senopati memang sudah agak lama tidak berkunjung ke kepatihan, tempat tinggal Ki Patih Mandaraka. Selama ini Ki Patih Mandaraka yang selalu menghadap ke keraton.
Kanjeng Panembahan Senopati tidak menunda waktu, ia langsung menuju ke kepatihan. Namun prajurit jaga yang mengetahui segera berlari lewat jalan pintas untuk mengabarkan kepada Ki Patih Mandaraka. Karena ia yang dipesan untuk mengabarkan kapan Kanjeng Panembahan Senopati bisa ditemui.
“Baiklah….., terimakasih. Kau tentu berlari dari kaputren ke kepatihan ini….!” Berkata Ki Patih Mandaraka yang menghargai tekat dari prajurit itu.
Ki Patih Mandaraka kemudian minta kepada prajurit jaga di kepatihan untuk menyusul dua orang prajurit sandi yang pulang dari telatah Sunda Kelapa untuk segera menghadap, sekarang juga.
Tak lama kemudian, Kanjeng Panembahan Senopati benar-benar telah tiba di kepatihan.
“Marilah Kanjeng Panembahan, silahkan naik ke pendapa….!” Pinta Ki Patih Mandaraka.
“Sepertinya Uwa Juru telah mengetahui akan kedatanganku….!” Tebak Kanjeng Panembahan Senopati.
“Kita hargai para prajurit kita yang cekatan menjalankan tugas…..!” Jawab Ki Patih Mandaraka.
“Benar Uwa….!” Jawab Kanjeng Panembahan Senopati.
Mereka pun kemudian saling berkabar keselamatan selaras dengan adat istiadat di keraton Mataram.
Sebelum Ki Patih Mandaraka berbicara banyak tentang berbagai hal, Kanjeng Panembahan Senopati yang terlebih dahulu bercerita tentang pulau di seberang kadipaten Blambangan, Pulau Bali. Ki Patih Mandaraka sendiri pernah mengembara sampai di telatah itu pada masa mudanya. Dengan demikian, apa yang diceritakan oleh Kanjeng Panembahan Senopati mudah ditangkap oleh Ki Patih Mandaraka.
“Tak terpikirkan untuk menyerbu ke telatah itu, Uwa. Jika itu terjadi tentu memerlukan pasukan yang besar, perlengkapan yang besar dan tentu saja biaya yang besar pula….!” Berkata Kanjeng Panembahan Senopati.
“Biarlah itu nanti dipikirkan oleh anak turun kita….! Seperti aku sudah terlalu tua untuk memikirkan….!” Berkata Ki Patih Mandaraka.
Beberapa lama mereka berbincang tentang telatah pulau Bali. Ketika kemudian dia orang prajurit sandi yang dari telatah Sunda Kelapa datang menghadap.
“Bukankah kalian prajurit sandi yang aku utus ke telatah Sunda Kelapa….?” Berkata Kanjeng Panembahan Senopati dua orang prajurit itu baru datang.
“Daulat Kanjeng…., namun sebelumnya hamba berdua menghaturkan sembah bakti….!” Berkata salah seorang prajurit sandi yang tidak meninggalkan unggah-unggu terhadap rajanya. Yang kemudian dilanjutkan dengan saling berkabar keselamatan.
Ki Patih Mandaraka-lah kemudian yang mengatakan bahwa dua orang prajurit sandi itu memang ia panggil. Karena ada hal yang cukup penting yang perlu disampaikan kepada Kanjeng Panembahan Senopati.
“Baiklah….., katakan apa yang ingin kalian laporkan….!” Berkata Kanjeng Panembahan Senopati.
………
Bersambung……..

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *