Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1112
Mataram.
Sinuhun Hanyakrawati.
Pangeran Jaka Umbaran dan Pangeran Pringgalaya yang juga sebagai adik dari Pangeran Puger bersedia untuk maju ke medan laga. Mereka, para kerabat Mataram sungguh geram kepada Pangeran Puger yang telah menjadi adipati Demak itu. Pangeran Jaka Umbaran dibantu oleh Pangeran Bagus. Sedangkan Pangeran Pringgalaya dibantu oleh Pangeran Juminah.
Sinuhun Hanyakrawati kemudian menugaskan Pangeran Jaka Umbaran yang lebih akrab dipanggil Raden Jaka Umbaran itu untuk menghimpun kekuatan dari perguruan-perguruan yang bisa bergabung. Sedangkan Pangeran Pringgalaya ditugaskan untuk menghimpun pasukan dari kadipaten-kadipaten selain yang telah bergabung dengan Demak.
Pangeran Pringgalaya dan Pangeran Juminah kemudian berbagi tugas. Pangeran Pringgalaya akan menghimpun pasukan dari kadipaten-kadipaten di sebelah timur dari Mataram. Sedangkan Pangeran Juminah menghimpun pasukan dari kadipaten-kadipaten di sebelah barat dari Mataram. Mereka didukung oleh para senopati.
Demikian juga Raden Jaka Umbaran dan Pangeran Bagus yang juga adik-adik dari Pangeran Puger itu akan menghimpun kekuatan dari perguruan-perguruan selain yang telah bergabung dengan Demak.
Sinuhun Hanyakrawati berbesar hati karena saudara-saudaranya bersedia mendukung wibawa dan tegaknya Mataram.
Sedangkan Ki Patih Mandaraka yang telah sepuh itu prihatin adanya perseteruan antar keluarga putra-putra Kanjeng Panembahan Senopati. Ia tidak mengira bahwa Pangeran Puger akan bersikap permusuhan terhadap adiknya sendiri, Raden Mas Jolang yang kini telah bergelar Sinuhun Hanyakrawati itu. Ia pun tidak mengira bahwa Adipati Pragola Muda yang merupakan sepupu dari Raden Mas Jolang itu juga akan ikut mendukung Adipati Demak bersama para adipati dari pesisir utara. Jika itu benar terjadi pertempuran, tentu akan terjadi perang besar antara Mataram melawan pasukan dari pesisir utara pulau ini. Terlebih lagi jika kedua kubu melibatkan perguruan-perguruan olah kanuragan dan olah jayakasantikan. Ki Patih Mandaraka menyadari sulitnya untuk berunding dengan Pangeran Puger yang telah menjadi adipati Demak. Ia mendukung langkah Sinuhun Hanyakrawati yang menghimpun kekuatan besar untuk menghadapi pasukan gabungan dari Demak.
Pangeran Pringgalaya dibantu para senopati telah melangkah cepat. Mereka segera menghubungi para adipati di sisi timur dari Mataram. Yang pertama kali dihubungi adalah kadipaten Pajang yang yang saat itu dipimpin oleh sang paman, Pangeran Gagak Baning. Pangeran Gagak Baning juga heran dan prihatin mengapa Pangeran Puger yang telah ia kenal dengan baik itu ingin berontak terhadap Mataram.
“Menurut para prajurit sandi, pengaruh dari Patih Gending sangat besar di Demak, paman….!” Berkata Pangeran Pringgalaya kepada adipati Gagak Baning sang paman.
“Yaaa….., aku pernah mendengar tentang Ki Gending, saudara seperguruan dari Ki Panjer yang merasa telah mumpuni ilmu kanuragan dan jayakasantikan….!” Jawab adipati Gagak Baning.
Adipati Gagak Baning bersedia mendukung Mataram untuk menghadapi pasukan gabungan dari Demak. Adipati Gagak baning akan mengirim pasukan yang besar yang akan dihimpun dari beberapa pasukan dari kadipaten-kadipaten di sekitar Pajang.
“Jangan kalian tinggalkan pasukan dari barak prajurit yang berada di Jatinom. Sekarang dipimpin oleh seorang senopati muda yang berilmu tinggi pula….!” Berkata Adipati Gagak Baning.
“Tentu paman, kami telah mengirim utusan ke Jatinom pula….!” Jawab dari Pangeran Pringgalaya.
“Senopati muda itu termasuk cucu murid dari orang bercambuk yang berilmu tinggi pula….!” Lanjut adipati Gagak Baning.
“Ya paman, kami telah mendengar pula….!” Jawab Pangeran Pringgalaya.
“Barak prajurit di Jatinom itu salah satu pasukan prajurit yang tangguh dan berpengalaman….!” Lanjut Adipati Gagak Baning.
Bersambung……..
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.