Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1113
Mataram.
Sinuhun Hanyakrawati.
Pangeran Pringgalaya kemudian juga mengatakan bahwa pasukan Demak telah menghimpun kekuatan dari perguruan-perguruan olah kanuragan dan Jayakasantikan. Terutama yang berada di sisi utara gunung Kendeng dan pesisir pantai utara. Perguruan Alas Roban dan perguruan Bergota yang besar itu juga telah bergabung dengan pasukan Demak.
“Yaaa…., aku telah mendengar bahwa perguruan Alas Roban merupakan perguruan yang besar dan tak pernah tersentuh oleh kuasa Pajang dan kemudian Mataram. Mungkin sejak semula memang sudah terjalin hubungan dengan Demak….!” Berkata Adipati Gagak Baning.
Adipati Gagak Baning bisa membayangkan betapa besar kekuatan pasukan gabungan dari Demak tersebut, terlebih dengan bergabungnya perguruan-perguruan.
“Pajang akan mengirimkan pasukan yang besar pula untuk mengimbangi kekuatan Demak. Akan kami libatkan pula para pengawal dari Sela dan Pengging. Akan aku sertakan pula dua orang pengawal pribadiku, dua orang murid orang bercambuk….!” Lanjut Adipati Gagak Baning.
“Oooh….., terimakasih Paman. Kami sudah mendengar betapa tinggi ilmu kedua orang murid bercambuk itu….!” Berkata Pangeran Pringgalaya. “Yang sekarang menjadi senopati di barak pasukan di Jatinom adalah cucu murid orang bercambuk itu….!” Lanjut Adipati Gagak Baning.
“Kami juga sudah mendengar betapa tinggi ilmu orang itu. Konon yang kami dengar, dia adalah sahabat dari mendiang Kangmas Raden Rangga… !” Jawab Pangeran Pringgalaya.
“Setelah ini, kami akan meneruskan perjalanan ke Kediri dan beberapa kadipaten di bang Wetan….!” Lanjut Pangeran Pringgalaya.
“Kami kira Kanjeng Adipati Kediri akan mengirim pasukan pula….!” Jawab Adipati Gagak baning.
“Kami harap Kediri juga akan mengirim pasukan yang kuat….!” Harapan Pangeran Pringgalaya.
“Apakah ada rencana untuk sampai di Blambangan…..? Konon Blambangan juga memiliki pasukan yang tangguh. Prabu Siung Laut pasti akan membela Mataram karena Angger Raden Mas Jolang adalah sang menantu….!” Bertanya Adipati Gagak Baning.
“Ya Paman, kami akan pergi ke Blambangan pula. Gusti Putri Sedah Merah yang memerintah kami….!” Jawab Pangeran Pringgalaya yang kemudian melanjutkan. “Kami juga akan ke Tuban, Surabaya, Kediri dan Singasari…..!”
“Pasukan dari Mataram harus lebih besar dan kuat….! Apakah juga sudah ada yang ke Banyubiru. Ki Gede Banyubiru yang muda pasti juga akan bersedia bergabung dengan pasukan Mataram….!” Lanjut Adipati Gagak Baning.
“Sudah Paman, Dimas Pangeran Juminah yang akan pergi ke Banyubiru. Dia juga akan ke Menoreh, Bagelen dan Banyumas….!” Jawab Pangeran Pringgalaya.
Pangeran Pringgalaya kemudian melanjutkan; “Dimas Pangeran Jaka Umbaran dan Dimas Pangeran Bagus yang akan menghubungi perguruan- perguruan yang tinggal di Mataram….!”
Sementara itu, seperti yang dikatakan oleh Pangeran Pringgalaya kepada Kanjeng Adipati Gagak Baning, Pangeran Juminah yang didampingi beberapa senopati sedang dalam perjalanan menuju ke Banyubiru. Sejak semula Banyubiru selalu dekat dengan Mataram seperti halnya Ki Gede Menoreh dan Kanjeng Adipati Bagelen.
Seperti yang diperhitungkan, Ki Gede Banyubiru akan mengirim pasukan yang kuat untuk bergabung dengan pasukan Mataram. Ki Gede Banyubiru telah mengetahui tentang persiapan dari Demak yang telah menghimpun kekuatan dari sebagian besar kadipaten-kadipaten di sisi utara gunung Kendeng. Gerakan di Demak itu sepertinya tidak ditutup-tutupi. Mereka mengira Mataram akan ciut nyali menghadapi pasukan gabungan dari Demak. Dan mereka yakin bahwa Mataram tidak akan mampu menghimpun kekuatan sebesar pasukan gabungan dari Demak. Terlebih setelah banyak perguruan yang menyatakan kesediaan untuk mergabung dengan pasukan Demak.
Bahkan kemudian Ki Gede Banyubiru akan menghimpun pasukan dari kademangan-kademangan di sekitar Banyubiru. Demikian pula perguruan-perguruan olah kanuragan.
Bersambung……..
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.
