Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1124

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1124
Mataram.
Sinuhun Hanyakrawati.

Kanjeng Adipati Demak terlihat marah; “Apa yang terjadi di alun-alun, Kakang…..?”
Belum sempat ada yang menjawab ketika tiba-tiba datang prajurit yang menghadap dan langsung melapor; “Maaf Kanjeng…..! Pasukan Mataram telah menyerbu….!”
“Bedebah…..! Ayo kita hadapi….!” Perintah Kanjeng Adipati Demak tanpa basa-basi.
Dalam pada itu, di alun-alun Demak sungguh terjadi kekacauan yang luar biasa. Tiba-tiba berdatangan pasukan berkuda yang jumlahnya sangat banyak. Hampir semua prajurit berkuda itu bersenjatakan panah. Mereka tanpa kata-kata langsung saja melontarkan anak panah ke segala penjuru alun-alun. Mereka, para prajurit berkuda itu memang berdatangan dari tiga penjuru. Mereka dari barat, dari selatan dan dari timur. Mereka adalah pasukan berkuda dari Mataram, dari barak prajurit di Jatinom dan juga dari Blambangan.
Para prajurit yang sedang berkumpul itu sama sekali tidak bersiap menerima serangan. Bahkan tidak ada satupun prajurit yang menyiapkan tameng untuk melindungi diri. Mereka hanya bisa mencoba menangkis serangan dengan senjata apapun yang mereka pegang. Walaupun jumlah mereka jauh lebih banyak dari pasukan berkuda yang datang menyerang, namun mereka sama sekali tidak bersiap. Yang terjadi adalah kekacauan yang luar biasa. Terdengar banyak jerit pilu yang memilukan. Anak-anak panah menancap di sembarang bagian tubuh prajurit Demak dan para pendukungnya. Tak sedikit seorang prajurit yang terkena dua atau tiga anak panah di tubuhnya. Bahkan tak sedikit pula yang langsung jatuh terkapar di tengah alun-alun karena anak panah yang menancap di ulu hati.
Mereka hanya bisa berlarian menghindar dan kemudian masuk ke gang-gang kecil di sekitar alun-alun.
Kanjeng Adipati Demak dan para petinggi dari berbagai kesatuan pasukan tercengang dan marah bukan kepalang. Ketika mereka tiba di tepi alun-alun, yang mereka saksikan adalah kekacauan dan jerit pilu yang sangat memilukan. Pasukan berkuda lawan seakan memenuhi seluruh alun-alun. Sedangkan banyak prajurit dari Demak yang bergelimpangan di tengah alun-alun. Dan para prajurit yang lain melarikan diri dari alun-alun.
“Ayooo lawan….!” Teriak Kanjeng Adipati Demak dengan lontaran ilmunya yang menggetarkan. Mereka yang menyertai Kanjeng Adipati itu adalah mereka yang berilmu tinggi. Mereka hampir semua kebal terhadap anak panah biasa seperti yang dilontarkan oleh para penyerbu itu. Lontaran ilmu dari Kanjeng Adipati Demak itu tidak hanya menggetarkan para prajurit. Namun juga kuda-kuda mereka yang terkejut. Namun sejenak kemudian terdengar teriakan yang tak kalah menggetarkan; “Munduuur…..!”
Sejenak kemudian kuda-kuda itu berbalik arah dan kemudian meninggalkan alun-alun.
Kanjeng Adipati Demak geram menahan marah yang amat sangat. Mereka tidak sempat mengejar para penunggang kuda itu. Beberapa dari mengumpat kasar mengutuk para prajurit Mataram. “Benar-benar gila orang Mataram itu. Tidak beradap dan tidak ada tata cara sebuah pasukan perang….!” Namun dalam batin mereka, sungguh cerdik para petinggi Mataram yang mengadakan serangan secara dadakan itu. Dan hasilnya sungguh nyata, banyak korban di pihak Demak, dan hampir tidak ada korban di pihak Mataram.
Sesaat kemudian, alun-alun telah lengang. Yang terlihat adalah para prajurit Demak dan para pendukungnya yang bergelimpangan di tengah alun-alun. Banyak dari mereka yang mengerang kesakitan, namun tak sedikit yang diam tak bergerak.
“Prajurit Demak….! Jangan bersembunyi…..! Ayo keluar….! Prajurit Mataram sudah minggaaat….!” Teriak Ki Patih Gending dengan lontaran ilmunya pula.
“Bantu para prajurit yang terluka di alun-alun….!” Lanjut Ki Patih Gending.
Para prajurit yang bersembunyi di sekitar alun-alun mendengar teriakan Ki Patih Gending tersebut. Mereka kemudian berlarian menuju ke alun-alun. Yang mereka saksikan sungguh menyayat hati.
Bersambung……..

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *