Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1128

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1128
Mataram.
Sinuhun Hanyakrawati.

Di malam yang belum terlalu dalam itu rembulan bersinar temaram. Bagi para prajurit bisa melihat musuh-musuh yang dihadapi. Terlebih bagi mereka yang berilmu tinggi. Demikian pula bagi mereka yang sedang bertempur. Terlebih kobaran api membuat medan pertempuran di sekitarnya semakin benderang. Para prajurit pilihan yang menyertai Kanjeng Adipati Demak mengamuk sejadi-jadinya. Mereka ingin menuntut balas dengan menjatuhkan korban sebanyak-banyaknya.
Sayangnya, kurban yang berjatuhan adalah para prajurit wanita yang juga sebagai juru masak itu. Pangeran Puger yang adalah Kanjeng Adipati Demak sendiri tidak pandang bulu, siapapun yang dihadapi adalah lawan yang harus dibunuh sebagai pelampiasan dendam atas banyaknya korban di pihak pasukan Demak sebelumnya. Para prajurit wanita itu tidak menyadari bahwa yang dihadapi adalah Pangeran Puger sendiri yang berilmu tinggi. Ketika Kanjeng Adipati Demak dihadapi oleh tiga orang prajurit wanita, tak berapa lama kemudian ketiganya telah terkapar di tanah terbabat pedang. Demikian pula ketika berdatangan bala bantuan pasukan prajurit yang berada tak jauh dari dapur itu. Empat orang prajurit segera menghadapi Kanjeng Adipati Demak. Kini keempat prajurit itu mampu menahan amukan Kanjeng Adipati Demak. Namun pertempuran di sekitarnya berlangsung sangat sengit. Para pengiring Kanjeng Adipati Demak adalah juga para senopati dan mereka yang berilmu tinggi. Mereka yang kebetulan hanya berhadapan seorang melawan seorang, dengan cepat memakan korban. Ki Singa Bergota berkesempatan ikut dalam pasukan yang bersama Kanjeng Adipati Demak. Ia sangat gembira karena seakan mendapat kesempatan untuk unjuk ilmu melawan para prajurit dapur tersebut. Dengan berteriak-teriak dan tertawa-tawa pedang panjangnya telah memakan beberapa korban. Sedikit beruntung bagi pasukan Mataram karena para prajurit dari kesatuan lain segera berdatangan. Tiga orang prajurit yang menghadang amukan Ki Singa Bergota mampu menahannya. Ki Patih Gending tak kalah marahnya, ia pun telah berhasil memakan korban para prajurit dapur dengan senjata tombaknya. Ia merasa begitu mudah menjatuhkan beberapa korban karena yang dihadapi adalah prajurit biasa yang juga sebagai petugas dapur. Namun kini ia telah menghadapi dua orang prajurit yang mampu menahan amukannya. Tak kalah garangnya adalah Ki Dadung Luwuk yang mengamuk. Ia adalah saudara di perguruan Alas Roban dari Dadung Awuk walau usianya jauh lebih muda dari Dadung Awuk. Namun ia yang kemudian menjadi murid kepercayaan perguruan Alas Roban. Bahkan kini ia yang menjadi pimpinan dan guru dari perguruan itu. Ia ingin menunjukkan bahwa perguruan Alas Roban tidak boleh dianggap enteng.
Ki Dadung Awuk adalah dahulu yang ikut pendadaran untuk menjadi prajurit Demak saat itu. Namun Dadung Awuk yang jumawa saat itu dibunuh oleh Jaka Tingkir seorang tamtama prajurit Demak. Tetapi akibat pembunuhan itu Jaka Tingkir kemudian diusir dari Demak. Dalam kisah selanjutnya, Jaka Tingkir kemudian berjasa membunuh Kebondanu yang mengamuk di hutan Prawata. Dan selanjutnya Jaka Tingkir berhasil menyunting putri Kanjeng Sultan Demak pada waktu itu. Dan kisah panjang selanjutnya Jaka Tingkir berhasil menjadi penerus kasultanan Demak dan menjadi Sultan Pajang. Dan kini kekuasaan dan pemerintahan telah beralih ke Mataram. Bahkan telah dipimpin oleh Sinuhun Hanyakrawati.
Ki Dadung Luwuk pun mengamuk sejadi-jadinya dan korban dari senjata luwuk ditangannya telah berjatuhan. Senjata Luwuk adalah senjata yang mirip pedang tetapi lebih pendek namun lebih besar dan tajam di kedua sisinya. Senjata luwuk yang di tangan Ki Dadung Luwuk berbentuk lurus dan runcing di ujungnya dan berwarna gelap. Setiap ayunan luwuk di tangan Ki Dadung Luwuk membuat senjata lawan terpental.
Bersambung……..

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *