Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1135

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1135
Mataram.
Sinuhun Hanyakrawati.

Mereka adalah pasukan pilihan dari Blambangan. Prabu Siung Laut tak ingin membuat malu sang menantu, Raden Mas Jolang yang kini telah menjadi Sinuhun Hanyakrawati sang penguasa Mataram. Prabu Siung Laut telah mengirim pasukannya yang terdiri dari prajurit pilihan yang dipimpin oleh seorang senopati berilmu tinggi yang telah setengah baya, Ken Prada. Pasukan berkuda di sayap kanan luar dari pasukan gabungan Mataram itu menerjang dengan ganas pasukan lawan. Yang dihadapi adalah pasukan dari Keling yang belum lama tiba dan bergabung dengan pasukan Demak. Pasukan yang belum sempat beristirahat setelah perjalanan jauh itu kalang kabut di terjang lawan. Terlebih mereka tidak mengira akan menghadapi pasukan berkuda. Pasukan berkuda yang hampir semuanya bersenjatakan tombak atau canggah atau trisula yang bertangkai panjang. Senjata itu akan mampu menjangkau lawan yang tidak berkuda. Sebaliknya, lawan yang hampir semua bersenjatakan pedang itu kesulitan untuk menjangkau lawan di atas kuda. Bahkan kuda-kuda itu juga terlatih untuk menyerang lawan. Sepakan kuda-kuda itu beberapa kali memakan korban. Dalam waktu singkat, korban di pihak pasukan Keling pun telah banyak berjatuhan. Hampir semua prajurit dari Keling tersebut tidak berpengalaman melawan prajurit berkuda. Mereka dengan cepat terdesak mundur. Hal yang hampir serupa terjadi tak jauh dari pasukan Blambangan yang mendesak pasukan lawan dengan cepat. Di samping pasukan Blambangan itu adalah pasukan dari barak prajurit dari Jatinom. Pasukan itu gabungan pasukan berkuda dan pasukan darat. Pasukan berkuda tersebut juga ganas seperti pasukan Blambangan. Yang diserbu adalah pasukan dari Demak sendiri. Pasukan dari Demak itu pun tidak bersiap sepenuhnya melawan pasukan berkuda. Sedangkan pasukan berkuda itu cukup berpengalaman bertempur dalam pertempuran yang sesungguhnya. Mereka pernah ikut melawat ke Kediri bersama pasukan Mataram saat itu. Mereka juga pernah melawan pasukan Pati di sekitar Prambanan bersama pasukan Panjang dan Mataram. Pasukan itu juga sering bertempur melawan gerombolan pengacau di sekitar lereng Merapi. Mereka pun segera mendesak pasukan Demak mundur. Mereka mundur untuk bergabung dengan pasukan cadangan di ekor gelar. Korban pun berjatuhan seperti halnya pasukan Keling. Pasukan darat dari barak prajurit di Jatinom di samping prajurit berkuda itu tak kalah ganasnya. Mereka pun cukup berpengalaman dalam pertempuran yang sesungguhnya. Lagi pula mereka digembleng setiap hari di barak prajurit di Jatinom. Bahkan mereka juga menjadi lawan berlatih bagi para calon perwira dari beberapa kadipaten yang menjalani pendadaran di barak prajurit tersebut. Tak heran jika pasukan itu menjadi pasukan yang tangguh. Pasukan yang dipimpin oleh seorang senopati muda yang berilmu tinggi. Ia adalah cucu murid dari orang bercambuk terdahulu. Namun ia kini tidak bersenjatakan cambuk seperti halnya guru dan eyang gurunya. Senjata di tangannya kini adalah senjata yang aneh dan tidak sewajarnya. Ia memegang seutas sabuk kulit di tangan kanan. Sedangkan tangan kirinya dibebat dengan hebat kulit pula. Bebat kulit itu untuk untuk menahan serangan lawan sebagai tameng.
Jangkauan dari sabuk kulit itu lebih panjang dari jangkauan pedang di tangan lawan. Bahkan lebih panjang dari jangkauan sebuah tombak. Setiap lawan yang dihadapi selalu mengalami kesulitan melawan senjata yang aneh tersebut. Terlebih senjata itu di tangan seorang anak muda yang berilmu tinggi. Senjata itu sungguh aneh, ia bisa lentur sebagai halnya seutas sabuk kulit pada umumnya. Namun tiba-tiba bisa sekeras pedang baja karena ilmu senopati muda itu. Tak heran jika setiap benturan dengan senjata lawan, senjata lawannya akan terpental jatuh, baik tombak maupun pedang.
Bersambung……..

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *