Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1165

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1165
Mataram.
Sinuhun Hanyakrawati.

Para penonton yang semakin banyak itu kemudian mengelu-elukan pasukan Mataram yang akan menuju medan laga. Mereka telah mendengar bahwa pasukan yang besar itu akan menuju ke Ponorogo. Mereka heran, bagaimana mungkin Ponorogo yang selama ini tidak pernah bergejolak, namun kini akan berontak. Namun mereka yakin bahwa pasukan yang berkuda yang beriringan sangat panjang itu akan mampu mengatasi pemberontak di Ponorogo.
“Jaya Mataram….. Jaya Mataram….. Jaya Mataram…..!” Teriakan mereka bersahut-sahutan.
Para prajurit pun mengacung-acungkan senjata mereka sambil tersenyum lebar. Mereka bangga mendapat sambutan yang sedemikian meriah dari para penonton di Prambanan itu.
Iring-iringan berikutnya adalah kereta-kereta yang membawa perbekalan. Juga kuda-kuda beban yang juga membawa perlengkapan. Sedangkan barisan di paling belakang adalah para prajurit yang gagah-gagah sebagai pengawal seluruh pasukan. Mereka pun terdiri dari para prajurit pilihan. Barisan di paling belakang kadang tiba-tiba mendapat serangan anak panah dari belakang. Namun terhadap pasukan yang besar seperti itu tentu lawan akan berpikir ulang untuk berani menyerang.
Matahari telah memanjat naik dan hangatnya mulai menyengat, namun kuda-kuda itu terus melaju dengan kecepatan sedang. Karena para prajurit berkuda itu juga menyesuaikan dengan kecepatan kereta-kereta yang membawa beban. Kereta-kereta itu tentu tidak bisa secepat kuda-kuda.
Sepuluh prajurit pilihan telah lebih dahulu mendahului iring-iringan itu. Mereka dibagi berdua-dua. Dua orang prajurit berkuda melaju di paling depan, kemudian beberapa saat baru di susul dua orang prajurit lagi. Demikian berurutan bedua dua. Mereka seakan membuka jalan untuk meyakinkan bahwa perjalanan aman tanpa gangguan. Yang sering terjadi, rombongan prajurit yang akan menyerbu suatu wilayah dan telah diketahui keberangkatannya akan mendapat gagngguan, bahkan jebakan. Namun keberangkatan pasukan Mataram yang mendadak dan berkuda itu kemungkinan sangat kecil pasukan lawan telah memasang jebakan. Oleh karena itu perjalanan pun lancar. Para prajurit yang telah mendahului tersebut juga bertugas untuk menyiapkan tempat beristirahat bagi pasukan yang besar itu. Kali ini prajurit berkuda yang besar itu beristirahat di luar kadipaten Pajang. Mereka tidak singgah di keraton Pajang walau melewati tak jauh dari keraton. Pasukan yang besar itu memang tak ingin banyak terhambat di perjalanan. Mereka ingin segera tiba di Ponorogo sebelum para petinggi kadipaten Ponorogo menyiapkan pasukan.
Mereka beristirahat untuk memberi kesempatan kepada kuda-kuda yang akan menempuh perjalanan yang panjang. Juga kesempatan bagi para prajurit untuk minum dan makan siang. Mereka beristirahat di tepi hutan yang tidak lebat namun berumput hijau dan di tepi sungai yang tidak terlalu besar namun berair jernih. Kuda-kuda itu bisa makan rumput yang subur di tepi sungai itu. Para prajurit pun berkesempatan untuk bebersih diri di air sungai yang jernih.

Dalam pada itu, prajurit sandi dari Ponorogo masih melajukan kudanya agar segera sampai di keraton Ponorogo. Keberangkatan pasukan berkuda yang besar itu harus segera di sampaikan kepada para petinggi kadipaten Ponorogo. Namun demikian, ia pun tidak bisa memaksakan kudanya untuk terus melaju. Apalagi medan perbukitan yang naik turun tentu membuat kuda menjadi cepat lelah. Bahkan ia menjadi lebih sering beristirahat karena ia tidak mungkin berganti kuda di perjalanan. Ia merasa harus berpacu dengan pasukan Mataram yang telah lebih dahulu berangkat. Namun perjalanan seorang diri tentu lebih lancar dari pada beriringan dalam jumlah yang besar.
Ia pun kemudian melajukan kudanya agar segera sampai di Ponorogo. Cepat atau lambatnya ia sampai tujuan akan ikut menentukan nasib kadipaten secara keseluruhan.
Bersambung……..

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *