Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1207

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1207
Mataram.
Sultan Agung Hanyakrakusuma.

Pendapa keraton Mataram kembali hening, menunggu kelanjutan kata- kata dari Ki Tumenggung Mandurareja.
“Sukma dari Sinuhun Hanyakrawati akan menjadi saksi atas wisuda patranda Pangeran Martapura….!” Ki Tumenggung Mandurareja menghela nafas panjang seakan ingin menghimpun kekuatan agar mampu melaksanakan wasiat dari Sinuhun Hanyakrawati.
Garwa Selir berdebar-debar bahwa impiannya sungguh akan menjadi kenyataan. Seperti apapun keadaan putranya, Pangeran Martapura, yang penting wisuda nata akan terlaksana. Meskipun demikian, ia menahan senyum sampai saatnya nanti putranya benar-benar diwisuda.
Yang menunduk dalam-dalam dengan air mata meleleh di pipinya adalah permaisuri Dyah Banowati. Yang duduk dengan tenang adalah Raden Mas Rangsang di samping ibundanya. Demikian pula Ki Patih Mandaraka tetap duduk seakan tidak akan terjadi apa. Sedangkan para kerabat dan nayaka praja masih belum percaya bahwa Ki Tumenggung Mandurareja benar-benar akan melaksanakan wisuda nata. Demikian pula para adipati dan pengiringnya, mereka belum bisa memahami, mengapa Pangeran Martapura akan dipaksakan untuk diwisuda. Bahkan kawula Mataram tidak mengerti, mengapa ini mesti terjadi. Terlebih mereka yang tahu siapa itu Pangeran Martapura dan siapa itu Garwa Selir ibunda dari Pangeran Martapura itu. Apakah Ki Patih Mandaraka beserta Ki Tumenggung Mandurareja anaknya ingin menjerumuskan Mataram ke jurang kehancuran?
Namun yang dikhawatirkan oleh hampir semua orang itu benar-benar terjadi. Ki Tumenggung Mandurareja telah membuka selubung kain sutra yang indah. Dan sesaat kemudian semua orang takjub menyaksikan mahkota susun tiga yang gemerlap indah. Di sampingnya ada dua buah sumping penghias daun telinga yang terbuat dari kulit lembu pilihan yang juga bertereteskan emas berlian. Dua orang senopati yang menopang Pangeran Martapura di sisi kiri dan kanannya telah menempatkan diri agar Pangeran Martapura mudah dimahkotai mahkota raja oleh Ki Tumenggung Mandurareja. Ki Patih Mandaraka pun kemudian berdiri di samping Pangeran Martapura. Sedangkan Pangeran Martapura sendiri sama sekali tidak berdaya. Bahkan hanya sekedar untuk menggerakkan jari tangan sekalipun. Seluruh pendapa benar-benar hening. Ketika kemudian Ki Tumenggung Mandurareja telah mengangkat mahkota raja. Namun mahkota tidak langsung dimahkotakan di kepala Pangeran Martapura. Namun diserahkan kepada Ki Patih Mandaraka.
Yang menahan ketegangan yang amat sangat adalah Garwa Selir. Hampir saja ia akan menubruk putranya yang bermahkota. Namun ternyata mahkota baru diserahkan kepada Ki Patih Mandaraka. Jangan- jangan Ki Patih Mandaraka akan membatalkan pemahkotaan tersebut. Tetapi yang menahan ketegangan bukan hanya Garwa Selir saja, namun hampir seluruh yang hadir. Hanya Raden Mas Rangsang yang terlihat tenang. Sebagian besar dari mereka berharap, Ki Patih akan membatalkan pemahkotaan tersebut. Mereka, terlebih kawula Mataram tidak ingin negerinya dipimpin oleh orang yang tidak genap kejiwaannya.
Pendapa keraton Mataram hening, sunyi sepi tidak ada sabawaning walang alisin – bahkan sebangsa belalang pun tak berani berisik. Seluruh pendapa keraton Mataram dilanda ketegangan. Sedangkan Garwa Selir amat sangat tegang. Bahkan dua orang yang menopang Pangeran Martapura pun menahan ketegangan dan juga menahan beban. Terlebih ketika Ki Patih Mandaraka tidak segera mengambil sikap, memahkotai atau membatalkan.
Dengan suara berat namun jelas, karena dilambari dengan ilmunya, Ki Patih Mandaraka berkata; “Kami haturkan kepada Sinuhun Hanyakrawati, kami mewakili nayaka praja Mataram dengan penuh kesadaran melaksanakan wasiat dari Sinuhun untuk menetapkan Pangeran Martapura sebagai raja di Mataram….!” Ki Patih Mandaraka berhenti sejenak untuk menghela nafas.
Bersambung……..

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *