Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1208

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1208
Mataram.
Sultan Agung Hanyakrakusuma.

Garwa Selir sangat dilanda ketegangan. Seakan Ki Patih Mandaraka mempermainkan perasaanya. Karena Ki Patih Mandaraka tidak segera memahkotai putranya. Dan jangan-jangan itu hanya kata-kata dari Ki Patih Mandaraka saja, namun mahkota tidak benar-benar dimahkotakan kepada putranya, Pangeran Martapura.
Namun kemudian, Ki Patih Mandaraka mengangkat mahkota susun tiga itu tinggi-tinggi dengan penuh hormat. Mahkota indah yang berkilau karena bertereteskan emas berlian itu bisa disaksikan oleh hampir seluruh yang hadir di pendapa keraton Mataram. Mahkota itu kemudian diarahkan ke hampir ke seluruh sudut pendapa. Seakan Ki Patih meminta kepada seluruh yang hadir untuk menjadi saksi wisuda nata tersebut. Seluruh yang hadir di pendapa keraton dilanda ketegangan. Namun yang tidak diharapkan oleh hampir seluruh yang hadir, terjadilah. Sesaat kemudian Ki Patih Mandaraka memahkotakan mahkota itu di kepala Pangeran Martapura yang tidak berdaya. Seketika semua yang hadir dikejutkan oleh ulah dari Garwa Selir. Ia yang kemudian menubruk maju dan bersimpuh di kaki putranya yang telah sah menjadi raja Mataram.
“Sinuhun Martapura putraku….!” Seru Garwa Selir yang bersimpuh di kaki putranya. Namun sesungguhnya dada Garwa Selir itu membusung dan seraya kepalanya menjadi besar. Apa yang ia idamkan sungguh menjadi kenyataan. Dialah yang akan menjadi ratu mewakili putranya yang serba berkekurangan itu.
Semua orang yang menyaksikan hanya ternganga. Mereka masih belum bisa menerima bahwa Pangeran Martapura yang tidak genap kejiwaannya itu benar-benar menjadi raja. Mereka hanya bisa berdiam. Namun mereka juga heran melihat Raden Mas Rangsang begitu tenang. Padahal dialah yang paling berhak dan paling layak untuk diwisuda menjadi raja Mataram menggantikan ayahandanya. Bahkan ada yang kecewa kepada Raden Mas Rangsang yang begitu pasrah menerima keadaan. Banyak yang berharap dalam hati, Raden Mas Rangsang akan berdiri di depan Pangeran Martapura dan memaksa Ki Patih Mandaraka untuk memahkotai dirinya. Namun hal itu tidak terjadi.
Bahkan kemudian, seluruh yang hadir kembali terkejut ketika Ki Patih Mandaraka meminta kepada dua orang senopati yang menopang Prabu Martapura itu untuk membawa ke siti hinggil. Suatu hal yang sama sekali tidak diperkirakan oleh hampir semua yang hadir.
Ki Patih Mandaraka kemudian menunjuk beberapa punggawa keraton untuk ikut naik ke siti hinggil keraton. Di antaranya adalah Raden Mas Rangsang, Adipati Gagak Banding, Ki Tumenggung Singaranu, Raden Tambakbaya, Pangeran Singasari, Pangeran Mangkubumi, Pangeran Juminah dan para pangeran dan nayaka praja yang lain.
Di siti hinggil terdapat dampar keprabon yang masih diselubungi dengan kain sutera yang indah. Pasti sebuah dampar yang indah, terlihat di ujung pegangan tangan mencuat gading gajah yang terukir indah di kiri dan kanan. Pangeran Martapura yang bermahkota raja namun tidak berdaya itu akan didudukkan di dampar keprabon sebagai penyempurnaan tata upacara wisuda nata.
Mereka yang berada dekat dengan siti hinggil itu bisa melihat dengan jelas.
Garwa Selir melangkah mengikuti Pangeran Martapura yang ditopang oleh dua orang senopati. Namun dicegah oleh Ki Tumenggung Mandurareja. Karena memang tidak sembarangan orang boleh dekat dengan dampar keprabon. Dampar keprabon adalah tempat duduk raja yang sangat sakral.
“Ki Tumenggung….! Apakah kau tidak tahu saya…..!” Berkata Garwa Selir dengan keras. Sehingga menjadi perhatian banyak orang.
“Bagaimana saya tidak tahu, Gusti Putri. Namun untuk kali ini, Gusti Putri tidak diperkenankan dekat dengan dampar keprabon. Sedangkan Rama Patih Mandaraka pun tidak boleh dekat dengan dampar keprabon….!” Dalih Ki Tumenggung Mandurareja.
Garwa Selir terpaksa berhenti ketika melihat Ki Patih Mandaraka pun mengambil jarak yang cukup jauh dengan dampar keprabon.
Bersambung……..

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *