Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1241

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1241
Mataram.
Sultan Agung Hanyakrakusuma.

Prajurit telik sandi kemudian diajak berembug oleh senopati muda itu. Karena prajurit sandi-lah yang lebih menguasai medan. Akhirnya kemudian disepakati bahwa pasukan dari Mataram itu akan menyerang pasukan Surabaya dari arah utara. Dan kemudian pasukan itu akan ditarik mundur ke arah utara pula. Arah yang menjauhi pasukan Lamongan yang sedang bergerak dari arah selatan. Pasukan Surabaya akan dipancing agar membuntuti pasukan Mataram. Dengan demikian, pasukan Surabaya akan semakin jauh dengan pasukan Lamongan.
Dalam pada itu, pasukan Mataram yang besar yang dipimpin langsung oleh senopati Jaka Umbaran yang didampingi oleh Pangeran Mangkubumi dan Pangeran Juminah telah melaju dengan cepat ke arah selatan. Setelah tidak terlalu jauh lagi dengan pasukan lawan, pasukan itu membagi diri. Sebagian pasukan akan menyerbu dari arah timur, pasukan itu di pimpin oleh Pangeran Mangkubumi. Sedangkan Pangeran Juminah akan menyerbu dari sisi barat. Sedang dari sisi utara akan dipimpin langsung oleh senopati Jaka Umbaran. Para prajurit yang berada di barisan depan telah dirangkap dengan baju zirah. Baju zirah yakni rompi yang terbuat dari serat besi baja yang kuat. Rompi itu akan mampu menahan luncuran anak panah.
Dalam pada itu, pasukan Lamongan telah mendengar derap kaki-kaki kuda. Mereka meyakini bahwa mereka adalah pasukan dari Mataram. Namun yang mereka dengar dari arah yang berbeda, dari arah barat, dari arah timur dan dari arah utara. Pasukan Lamongan kemudian juga membagi diri untuk menghadapi lawan dari tiga arah tersebut.
Terdengar bunyi panah sendaren dari arah pasukan Mataram yang dari arah utara. Seluruh prajurit segera tanggap bahwa panah sendaren itu sebagai aba-aba untuk menyerang setentak dari tiga arah. Para prajurit Lamongan pun tanggap bahwa panah sendaren dari pasukan Mataram itu sebagai aba-aba untuk menyerang mereka.
Pertempuran segera pecah, para prajurit Lamongan tidak sempat melontarkan anak panah. Ketika itu tiba-tiba saja lawan yang berkuda telah menyerbu mereka. Pasukan Lamongan tidak terbiasa bertempur melawan pasukan berkuda, sehingga mereka kewalahan. Kuda-kuda itu pun bukan sekedar kuda tunggangan namun mampu menyerang lawan pula. Para prajurit Lamongan kerepotan melawan pasukan berkuda. Terlebih para prajurit Mataram itu bersenjatkan tombak panjang dan ada pula yang bersenjata pedang panjang. Tak sedikit dari prajurit Lamongan yang terkena sepakan dari kuda-kuda lawan. Bahkan ada pula yang digigit kuda. Pasukan Lamongan sungguh kerepotan melawan pasukan berkuda dari Mataram. Korbanpun berjatuhan di pihak pasukan Lamongan. Namun senopati Lamongan itu masih berharap bahwa pasukan dari Surabaya akan segera bergabung. Di harapkan, pasukan dari Surabaya akan menyerbu dari arah belakang dari pasukan Mataram. Dengan demikian, pasukan Mataram akan terhimpit di antara pasukan Surabaya dan pasukan Lamongan. Mereka tahu bahwa pasukan Surabaya lebih besar dari pada pasukan Lamongan.
Namun yang diharapkan tidak kunjung tiba. Pasukan Lamongan terdesak mundur ke arah selatan.
Sementara itu pasukan Surabaya terkejut ketika dihadang oleh pasukan berkuda yang tidak terlalu besar. Jika pasukan Mataram hanya yang mereka hadapi itu tentu dengan mudah akan mengalahkannya. Walaupun pasukan lawan berkuda, namun jumlah mereka terlalu sedikit.
Pasukan Mataram pun menyerbu dari arah utara. Mereka menyerbu namun kemudian ditarik mundur ke arah utara. Dengan berkuda, mereka leluasa untuk memancing pasukan Surabaya. Senopati utama dari pasukan Mataram yang bersenjatakan sabuk kulit berani merangsek dekat dengan induk pasukan Surabaya. Ia mendapat serangan dari berbagai arah. Namun dengan sabuk kulitnya ia mampu menangkis setiap serangan. Bahkan banyak senjata lawan yang terlepas dibelit sabuk kulit di tangannya.
Bersambung……..

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *