Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#312

Inspirasi Pagi …….!!
(@SUN-aryo)
(312)
Penerus Trah Prabu Brawijaya.
Jaka Tingkir.
Seri Arya Penangsang.

Sultan Harya Penangsang masih termenung menyesali kebodohannya.
“Heeem….., seandainya Bapa tadi berterus terang, Jaka Tingkir pasti sudah tewas…..!” Keluh Sultan Harya Penangsang.
“Seandainya aku berterus terang, Jaka Tingkir Hadiwijaya tentu juga akan tanggap. Dan perkelahaian di sanggar ini tak terelakkan….!” Dalih Kanjeng Sunan Kudus.
“Jika benar terjadi pertarungan dengan Jaka Tingkir, tentu ia sudah terkapar tergores Kiai Setan Kober ini…..!” Sultan Harya Penangsang berdalih.
“Atau sebaliknya, keris Kiai Carubuk yang menggores kulitmu, dan kau yang terkapar di sanggar ini…..!” Dalih Kanjeng Sunan Kudus.
“Sekarang tidak usah berandai-andai, kaulah yang tidak tanggap sasmita terhadap pesanku…..!” Lanjut Kanjeng Sunan Kudus.
“Sekarang bagaimana caranya agar Penangsang cepat pulih, Bapa….?” Bertanya Sultan Harya Penangsang.
“Kau harus menjalani tapa brata selama empat puluh hari. Hanya makanan dan minuman tertentu yang boleh kau santap. Nanti aku yang mengatur…..!” Berkata Kanjeng Sunan Kudus.
“Heeem….., begitu lama, Bapa……?” Bertanya Sultan Harya Penangsang.
“Itu termasuk cepat karena kau telah memiliki ilmu yang tinggi. Jika tidak bisa bertahun-tahun baru bisa pulih…..!” Lanjut Kanjeng Sunan Kudus.
“Bagaimana jika dalam masa itu Kerebet Jaka Tingkir menyerbu Jipang, Bapa…..?” Sultan Harya Penangsang khawatir.
“Aku kira belum akan terjadi, belum kita dengar bahwa Pajang telah menghimpun pasukan yang besar…..!” Lanjut Kanjeng Sunan Kudus.
“Bagaimana Penangsang harus menjalani tapa brata itu, Bapa…..?” Bertanya Sultan Harya Penangsang.
“Sebaiknya kau menjalani tapa brata itu di sanggar ini saja. Aku bisa mengawasi setiap saat. Dan kau bisa utusan prajurit untuk mengabarkan ke Jipang, bahwa kau sedang menuntaskan ilmu di Kudus selama lebih dari empat puluh hari…..!” Saran dari Sunan Kudus.
“Baiklah Bapa…..! Penangsang akan menjalani seperti saran dari Bapa……!” Berkata Sultan Harya Penangsang.

Sementara itu, Sultan Hadiwijaya, Ki Juru Martani dan Ki Pemanahan telah meninggalkan kotaraja Kudus. Namun Sultan Hadiwijaya tidak ingin langsung kembali ke Pajang. Mereka akan menuju ke Alas Danaraja untuk menjenguk Kanjeng Ratu Kalinyamat.
“Beliau Kakangmbok Ratu Kalinyamat pasti menunggu-nunggu kabar tentang Harya Penangsang…..!” Berkata Sultan Hadiwijaya.
Mereka kemudian menuju ke arah yang berlawanan dengan yang menuju ke arah Pajang.
Namun mereka sempat beristirahat di bawah pohon yang rindang sambil memberi kesempatan kepada kuda-kuda mereka untuk makan dan minum.
Dalam kesempatan itu, Sultan Hadiwijaya menceritakan apa yang telah terjadi di dalam sanggar.
“Ketika masuk ke sanggar, sepertinya ada perasaan tidak wajar. Seperti pesan Kakang Juru, agar aku bersiaga sejak awal. Mata batin ini tergerak untuk awas dan waspada….!” Berkata Sultan Hadiwijaya.
Sultan Hadiwijaya kemudian menceritakan bagaimana Harya Penangsang mempersilahkan agar dia duduk di kursi yang telah disediakan. Namun ketika mendekat ke sebuah kursi yang telah disediakan, bulu kuduk nya terasa merinding.
“Aku kemudian teringat ketika dahulu Bapa Ki Ageng Sela pernah mengatakan kepada kita, bahwa ada ilmu rajah yang bisa dimantramkan di suatu tempat, termasuk sebuah kursi. Sepertinya mata batin ini mencegahnya…..!” Berkata Sultan Hadiwijaya.
“Bagaimana kelanjutannya…..?” Ki Pemanahan yang bertanya.
Sultan Hadiwijaya kemudian melanjutkan ceritanya tentang empat bilah keris milik para soreng yang ia kembalikan kepada Sultan Harya Penangsang. Rupanya tindakan itu membuat Harya Penangsang marah, terlihat wajahnya yang merah padam. Begitu marahnya sehingga menghunus keris pusaka Setan Kober. Dan Sultan Hadiwijaya kemudian juga menghunus keris pusaka Kiai Carubuk.
Dua orang sakti mandraguna menghunus masing-masing menghunus keris pusaka yang tiada tandingannya.
…………..
Bersambung…………
(@SUN)

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#873

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…

2 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#872

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…

1 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#871

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#870

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…

3 hari ago

Dilema Library Genesis dalam Dunia yang Haus Ilmu

Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…

4 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#869

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…

4 hari ago