Inspirasi Pagi …….!!
(@SUN-aryo)
(322)
Penerus Trah Prabu Brawijaya.
Jaka Tingkir.
Seri Arya Penangsang.
Kanjeng Ratu Kalinyamat kemudian menjawab; “Terimakasih atas kunjungannya Dimas Sultan. Kami yang ada di hutan Danaraja ini hanya bisa memohon kepada Sang Penguasa Kehidupan dengan caraku ini. Terimakasih Kakang Juru, terimakasih Kakang Pemanahan, semoga lancar dalam perjalanan. Aku yakin bahwa keadilan pasti akan datang…..!”
Sultan Hadiwijaya, Ki Juru Martani, Ki Pemanahan kemudian juga minta diri kepada para inang dan Mbok Emban di pertapaan itu.
Mereka akan lewat Keling dan kemudian Jepara. Berbeda dengan jalur jalan ketika berangkat.
Mereka akan singgah di Keling untuk menemui pemangku kekuasaan di Keling. Keling yang dahulu merupakan kerajaan kuat, namun kini menjadi bagian dari Kadipaten Jepara. Namun sesungguhnya Keling tetap layak menjadi sebuah Kadipaten.
Setelah sampai di jalan simpang di luar hutan Danaraja, mereka akan belok ke kanan ke arah Keling. Jika mereka belok ke kiri akan melewati jalan ketika mereka berangkat.
Mereka pun kini telah sampai di perbatasan kota Keling.
Sultan Hadiwijaya telah mengenal yang memangku kekusaan di Keling saat ini, yakni Ki Gendeng Rimang. Dia termasuk senopati kepercayaan dari Kanjeng Ratu Kalinyamat.
“Semoga Ki Gendeng Rimang tidak sedang pergi…..!” Berkata Sultan Hadiwijaya.
“Seandainya sedang pergi pun kita bisa berpesan kepada yang mewakilinya…..!” Sahut Ki Pemanahan.
Kebetulan Ki Gedeng Rimang sedang ada di rumah. Ia menerima kehadiran Sultan Hadiwijaya dengan berdebar-debar. Ia belum tahu apa keperluan Sultan Hadiwijaya yang bersedia singgah di Keling.
“Sungguh suatu kehormatan yang tak terkira, kami menerima kunjungan Kanjeng Sultan serta Ki Juru Martani dan Ki Pemanahan…..!” Berkata Ki Gendeng Rimang setelah saling berkabar keselamatan dan diterima di pendapa.
Setelah beberapa saat berbincang, Sultan Hadiwijaya kemudian menyampaikan pesan Kanjeng Ratu Kalinyamat dan ditunjukkan cincin sebagai tanda kuasa dari penguasa Jepara itu. Namun demikian, Sultan Hadiwijaya tidak menunjukkan di mana Kanjeng Ratu Kalinyamat itu kini berada.
“Beliau dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Ki Gendeng Rimang tentu mengenal cincin ini…..!” Berkata Sultan Hadiwijaya.
“Ya…., saya percaya, Kanjeng. Dan kami akan menyiapkan pasukan untuk bergabung dengan pasukan Jepara untuk menuju Pajang…..!” Berkata Ki Gendeng Rimang.
“Terimakasih Kakang. Kami nanti juga akan singgah di Jepara untuk menemui Pangeran Harya Jepara…..!” Lanjut Sultan Hadiwijaya.
Setelah dijamu sepantasnya, Sultan Hadiwijaya beserta Ki Juru Martani dan Ki Pemanahan melanjutkan perjalanan menuju Jepara.
Mereka sempat beristirahat di sebuah warung di Mlonggo untuk sekedar minum dan jajan jajanan sekedarnya. Beruntungnya warung sedang sepi karena bukan saatnya orang makan siang. Dalam kesempatan itu juga memberi kesempatan kuda-kuda mereka untuk makan minum dan beristirahat.
Suami Mbok Bakul heran dan kagum dengan kuda-kuda yang tertambat di samping warungnya itu. Ia telah lama berjualan dan jasa merawat kuda yang mampir di warungnya, namun baru kali ini melihat kuda-kuda yang amat bagus, tinggi besar dan kekar. Pelana kudanya juga pelana yang bagus terbuat dari kulit pilihan. Padahal para penunggangnya hanya berpenampilan biasa saja. Namun demikian, ia tidak bertanya kepada para tamunya itu, karena tidak sepantasnya.
Mereka bertiga kemudian melanjutkan perjalanan menuju Jepara.
Mereka telah sering berkunjung ke Jepara.
Saat itu kuasa pemerintah Jepara oleh Kanjeng Ratu Kalinyamat dipercayakan kepada Pangeran Harya Jepara beserta para perangkatnya. Mereka yang dipercaya itu juga tidak tahu di mana Kanjeng Ratu Kalinyamat menjalani tapa brata. Kanjeng Ratu Kalinyamat sendiri yang menghendaki agar tidak ada yang mengetahui keberadaannya. Hal itu untuk menjaga agar keberadaannya tidak terendus oleh telik sandi prajurit Jipang.
……………
Bersambung……….
(@SUN)
**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(874)Mataram. Adipati Pragola juga mendapat laporan bahwa dua orang murid orang bercambuk juga…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…
Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…