Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#323

Inspirasi Pagi …….!!
(@SUN-aryo)
(323)
Penerus Trah Prabu Brawijaya.
Jaka Tingkir.
Seri Arya Penangsang.

Sultan Hadiwijaya kemudian menunjukkan cincin tanda kuasa dari Kanjeng Ratu Kalinyamat seperti yang ditunjukkan kepada Ki Gendeng Rimang di Keling.
“Kami percaya Kanjeng Sultan……!” Berkata Pangeran Harya Jepara.
Sultan Hadiwijaya kemudian menyampaikan perintah dari Kanjeng Ratu Kalinyamat. Jepara harus menyiapkan pasukan untuk dikirim ke Pajang dalam waktu dekat. Disampaikan pula bahwa pasukan Keling juga akan bergabung dengan pasukan dari Jepara.
“Kami akan segera menyiapkan pasukan, dan bersama dengan pasukan Keling akan menuju Panjang……!” Berkata Pangeran Harya Jepara.
Pangeran Harya Jepara adalah anak angkat dari Kanjeng Ratu Kalinyamat.
“Baiklah…..! Jika demikian kami akan segera melanjutkan perjalanan. Kami akan singgah di Demak Bintara dengan maksud yang sama…..!”

Setelah beberapa saat berbincang dan di jamu sepantasnya, Ki Juru Martani, Sultan Hadiwijaya dan Ki Pemanahan segera mohon diri.
Mereka tidak akan melewati Kudus karena bisa jadi akan terhambat perjalanannya di kota itu.
Mereka akan melewati sisi barat lewat Kedung, Menco, Wedung baru kemudian Demak Bintara.
Ketiga petinggi Pajang tersebut semua sudah sering melewati jalan itu.
Perjalanan pun lancar tanpa halangan apa pun.

Di Demak Bintara, mereka diterima dengan senang oleh Pangeran Timur yang untuk sementara mengatur pemerintahan di Demak Bintara.
Setelah saling berkabar keselamatan, Sultan Hadiwijaya menyampaikan maksudnya seperti yang disampaikan di Keling maupun di Jepara.
Pangeran Timur telah bersedia untuk menyiapkan pasukan Demak Bintara untuk bergabung dengan Pasukan Pajang. Demikian juga Pajang akan mendapat tambahan kekuatan dari pasukan yang sekarang ditempatkan di Bandar Semarang.
Pasukan Demak Bintara termasuk pasukan yang kuat dan berpengalaman dalam berperang. Mereka telah sering melurug perang ke berbagai wilayah. Bahkan pernah sampai ke Semenanjung Malaka, ke Sunda Kelapa bahkan sampai ke Pasuruhan dan Blambangan.
Pasukan yang berada di Demak Prawata pun telah ditarik pula ke Demak Bintara.
Bahkan para prajurit sepuh yang telah purna pun bersedia untuk ikut bergabung dengan para prajurit muda untuk membela kejayaan Demak Bintara bersama pasukan Pajang. Mereka terusik jiwa keprajuritannya ketika merasa direndahkan oleh Harya Penangsang yang telah membunuh Sunan Prawoto dan sang permaisuri serta Pangeran Hadliri. Mereka adalah para penerus kejayaan Sultan Trenggana.
Mereka berharap, menantu Sultan Trenggana itu nanti memulihkan kembali kejayaan Trah Trenggana.

Sultan Hadiwijaya berbesar hati karena telah mendapat kesanggupan dari Keling, Jepara, Demak Bintara yang bergabung dengan pasukan yang berada di Bandar Semarang dan dari Demak Prawata. Sebuah gabungan pasukan yang cukup besar dan kuat.

Mereka, Sultan Hadiwijaya, Ki Juru Martani dan Ki Pemanahan segera kembali ke Pajang.
Jalan dari Demak ke Pajang merupakan jalan yang telah ramai. Mereka tidak akan menginap di perjalanan walau sampai tengah malam atau menjelang pagi sekali pun.
Mereka akan melewati Cenguk, Dempet, Mudal, Godong, Purwadadi.
Di Purwadadi itu juga ditempatkan pasukan dari Demak Bintara. Namun Sultan Hadiwijaya tidak akan menemui pasukan yang ada di sana. Biarlah nanti Pangeran Timur yang menangaturnya.

Dari Purwadadi mereka akan melanjutkan perjalanan melewati Toroh, Geyer dan kemudian melewati Ngroto. Jalan yang sudah terbiasa mereka lewati.
Jika sudah sampai di Sumberlawang serasa sudah sampai di rumah sendiri. Karena Sumberlawang sudah termasuk wilayah kekuasaan Pajang. Baru kemudian mereka akan melewati Gemolong, Kalijambe dan tinggal selangkah lagi sampai di Pajang.

Mereka sampai di Pajang telah menjelang dini hari. Namun para prajurit Pajang telah mengenal dengan baik para petinggi mereka itu. Mereka memang telah mendengar bahwa Sultan Hadiwijaya beserta Ki Juru Martani dan Ki Pemanahan telah meninggalkan Pajang beberapa waktu yang lalu.
……………
Bersambung………..
(@SUN)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#806

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(806)Mataram. Guru orang bercambuk itu tahu bahwa Pangeran Pangiri sama sekali tidak ada…

19 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#805

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(805)Mataram. Para prajurit sandi itu juga bisa menjadi bagian pasukan tempur jika diperlukan.…

2 hari ago

Chipset A Bionic: Kenapa iPhone Selalu Lebih Cepat?

Di era teknologi yang terus berkembang pesat, kecepatan serta performa perangkat menjadi faktor penting dalam…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#804

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(804)Mataram. Senopati Wirosekti mengangguk-angguk kemudian katanya; "Baik Pangeran, saya tidak berkeberatan. Biarlah nanti…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#803

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(803)Mataram. Di barak prajurit di Jatinom, Pangeran Benawa tidak lama. Yang paling utama…

4 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#802

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(802)Mataram. Pangeran Benawa dan Senopati barak prajurit itu kemudian berbincang berdua saja. Pangeran…

5 hari ago