Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#329

Inspirasi Pagi …….!!
(@SUN-aryo)
(329)
Penerus Trah Prabu Brawijaya.
Jaka Tingkir.
Seri Arya Penangsang.

Sementara itu, sore menjelang malam, Ki Juru Martani telah mengantar Raden Mas Danang Sutawijaya untuk menghadap Sultan Hadiwijaya. Ki Juru Martani telah menyampaikan keluh kesah dari Raden Mas Danang Sutawijaya karena tidak diikutsertakan maju ke medan laga. Ki Juru Martani sendiri cenderung untuk memperbolehkan Raden Mas Danang Sutawijaya itu untuk ikut melurug ke Jipang.
“Bagaimana Mas Danang……? Apakah kau memang berkeinginan besar untuk ikut berperang ke Jipang…..?” Bertanya Sultan Hadiwijaya.
“Daulat Rama Sultan, kesempatan yang baik bagi Danang untuk mengalami kerasnya peperangan….!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya sambil bersembah bakti dengan mengatupkan tangan di atas dahinya.
“Peperangan bukanlah permainan seperti di alun-alun pengkeran, tetapi taruhannya adalah nyawa…..!” Lanjut Sultan Hadiwijaya.
“Danang telah siap menanggung akibatnya demi kejayaan negeri ini, Bapa Sultan…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
Sultan Hadiwijaya akhirnya merestui Raden Mas Danang Sutawijaya untuk ikut bergabung dengan pasukan besar yang telah bersiap untuk berangkat.
“Namun kau harus patuh kepada Uwakmu, Kakang Juru ini. Dan juga kepada Kakang Pemanahan dan Kakang Penjawi…..!” Pesan dari Sultan Hadiwijaya.
“Daulat Rama Sultan…..!” Jawab Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Tunggu sebentar, ada sesuatu yang akan aku berikan sebagai bekal untuk maju ke medan laga….!” Berkata Sultan Hadiwijaya yang kemudian masuk ke dalam bangsal.
Ki Juru Martani dan Mas Danang Sutawijaya tidak tahu apa maksud dari Sultan Hadiwijaya dengan mengatakan akan memberi bekal. Namun keduanya tidak saling bertanya, mereka hanya diam menunggu di pendapa.
Namun sejenak kemudian Sultan Hadiwijaya telah kembali ke pendapa dengan membawa sebatang tombak yang mata tombaknya ditutup selongsong kulit dengan jumbai kain sutera keemasan yang indah.
Ki Juru Martani segera mengenali bahwa tombak itu adalah tombak pusaka andalan Pajang, Kanjeng Kiai Plered. Namun Ki Juru Martani belum yakin bahwa tombak itulah yang akan menjadi bekal Danang Sutawijaya. Karena tombak pusaka itu sangat bernilai bagi Pajang dan juga bagi Sultan Hadiwijaya sendiri.
“Mas Danang…..! Apakah kau mengenali tombak pusaka ini…..?” Bertanya Sultan Hadiwijaya.
“Daulat Rama Sultan…..! Danang belum mengetahui…..!” Jawab Raden Mas Danang Sutawijaya jujur.
Sultan Hadiwijaya tersenyum, wajar jika Raden Mas Danang Sutawijaya belum mengenalnya. Karena tombak itu tersimpan rapat dan aman di gedong pusaka.
“Apakah kau pernah mendengar nama tombak pusaka Kanjeng Kiai Plered….!” Bertanya Sultan Hadiwijaya.
“Daulat Rama Sultan…..! Danang pernah mendengar nama pusaka itu, Kanjeng Kiai Plered…..!” Jawab Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Inilah tombak pusaka Kanjeng Kiai Plered itu…..!” Lanjut Sultan Hadiwijaya.
“Tombak pusaka Kanjeng Kiai Plered ini sebagai simbul keikutsertaanku mendampingimu. Terimalah ini sebagai sipat kandel – senjata utama dalam maju ke medan laga….!” Berkata Sultan Hadiwijaya.
“Daulat Rama Sultan…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya sambil menerima tombak yang diberikan oleh Sultan Hadiwijaya.
“Terimakasih tak terkira, Rama Sultan….!” Lanjut Raden Mas Danang Sutawijaya.
Sultan Hadiwijaya hanya tersenyum saja.
Raden Mas Danang Sutawijaya tidak menduga sama sekali bahwa bekal yang diberikan oleh Sultan Hadiwijaya adalah sebuah tombak pusaka, Kanjeng Kiai Plered. Bekal pusaka ini lebih bernilai dari apapun seandainya Sultan Hadiwijaya memberikan dalam wujud yang lain.
Ki Juru Martani pun tidak mengira bahwa Sultan Hadiwijaya memberikan pusaka yang sangat bernilai itu kepada Danang Sutawijaya. Ini sebagai bukti bahwa Sultan Hadiwijaya benar-benar mengangkat anak kepada Danang Sutawijaya.
“Sekali lagi aku mohon kepada Kakang Juru untuk mendampingi Mas Danang, bagaimana pun jiwa muda harus didampingi oleh yang sudah sepuh……!” Lanjut Sultan Hadiwijaya.
……………
Bersambung………..
(@SUN)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#872

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…

5 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#871

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…

1 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#870

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…

2 hari ago

Dilema Library Genesis dalam Dunia yang Haus Ilmu

Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#869

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#868

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(868)Mataram. Senopati Retna Dumilah yang sebelumnya dengan pongah ingin menundukkan Panembahan Senopati dengan…

4 hari ago