Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#368

Inspirasi Pagi …….!!
(@SUN-aryo)
(368)
Penerus Trah Prabu Brawijaya.
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Semangkin dan Mangkin mencoba melakukan hal yang sama, menelangkupkan tangannya di belakang telinga.
“Benar….., aku juga mendengar derap kaki-kaki kuda…..!” Berkata Semangkin dan Mangkin.
“Hari sudah sangat larut malam, tetapi derap kaki-kaki kuda itu semakin mendekat…..!” Berkata Kanjeng Ratu Kalinyamat.
“Semoga mereka tidak ingin berbuat jahat, Gusti….!” Berkata Embok Emban sepuh.
“Semoga demikian Mbok…..! Aku sendiri telah pasrah kepada yang di atas, apapun yang akan terjadi……!” Berkata Kanjeng Ratu Kalinyamat.
“Dimas Pangeran Timur sudah lama tidak menengok kita. Kita juga tidak tahu kabar tentang Harya Penangsang dan Dimas Sultan Hadiwijaya, Mbok……!” Berkata Kanjeng Ratu Kalinyamat.
“Kita percaya kepada kuasa Hyang Maha Kuasa, Gusti…..!” Jawab Mbok Emban sepuh.

Mereka masih beberapa saat berbincang ketika derap kaki-kaki kuda benar-benar semakin dekat. Bahkan kemudian diam tidak terdengar langkah kuda. Saat itu hari telah lewat tengah malam. Empat orang sedang menambatkan kuda-kuda mereka di pagar jalan menuju pertapaan.
“Temuilah mereka, mereka telah berjalan ke arah kita…..!” Pinta Kanjeng Ratu Kalinyamat.
Semakin, Mangkin dan Kingkin segera bergegas menyambut mereka yang datang.
Kanjeng Ratu Kalinyamat sendiri merasa tenang. Karena jika orang-orang itu berniat jahat, pasti tidak akan turun dari kuda sampai halaman pertapaan.
“Hatiku merasa tenang, Mbok…..!” Berkata Kanjeng Ratu Kalinyamat kepada Mbok Emban sepuh.
“Demikian pula Embok, Gusti……!” Jawab Mbok Emban sepuh.
Sayup-sayup keduanya mendengar Kingkin berkata; “Silahkan Gusti…., Gusti Kanjeng Ratu pasti sangat senang…..!”
Mendengar perkataan itu, Kanjeng Ratu Kalinyamat yakin bahwa yang datang pasti akan membuatnya gembira.

Kanjeng Sultan Hadiwijaya, Ki Juru Martani, Ki Pemanahan dan Ki Penjawi telah berada di serambi gua. Tempat yang biasa untuk menemui tamu Kanjeng Ratu Kalinyamat yang datang berkunjung. Serambi dan bagian dalam gua dibatasi oleh tirai.
“Salam bakti untuk Kangmbok Ratu….!” Sapa Kanjeng Sultan Hadiwijaya.
“Tidak pangling, yang datang pasti Dimas Sultan…..! Saya terima dengan senang hati, Dimas…..!” Berkata Kanjeng Ratu Kalinyamat.
Salam yang sama kemudian disampaikan pula oleh Ki Juru Martani, Ki Pemanahan dan Ki Penjawi.
Kanjeng Ratu Kalinyamat merasakan, nada suara dari mereka yang datang adalah nada kegembiraan.
“Membuat kami yang ada di pertapaan ini berdebar-debar karena selewat tengah malam para petinggi negeri Pajang berkunjung ke tempat ini…..!” Lanjut Kanjeng Ratu Kalinyamat.
“Benar Kangmbok…..! Kami tidak ingin menunda kabar gembira ini agar Kangmbok Ratu segera mengakhiri tapa brata yang berat ini…..!” Berkata Sultan Hadiwijaya.
“Apakah itu artinya Hyang Maha Adil telah mengabulkan permohonan aku yang hina ini…..?” Berkata Kanjeng Ratu Kalinyamat.
“Benar Kangmbok…..! Semua ini berkat karunia Hyang Maha Adil…..!” Berkata Sultan Hadiwijaya.
“Artinya Harya Penangsang telah tewas, Dimas…..?” Berkata Kanjeng Ratu Kalinyamat yang berharap perkataannya benar adanya.
“Benar Kangmbok……! Semua telah terbayarkan lunas. Bahkan Jipang kini telah bedah – Jipang telah runtuh. Jipang telah menjadi kekuasaan Pajang.
” Ooooh Hyang Widi telah mengabulkan permohonan aku yang hina ini…..!” Berkata Kanjeng Ratu Kalinyamat yang dibarengi sesenggukan tangisnya.
Tangis kebahagiaan yang tak terkira dari seorang wanita yang tengah menjalani tapa brata yang berat.
“Sudahlah Kangmbok…..! Silakan berbenah. Hari telah menjelang pagi. Kami menunggu di pendapa pondok pertapaan ini…..!” Berkata Sultan Hadiwijaya.

Ke empat orang tamu itu kemudian beringsut meninggalkan serambi gua. Mereka pun perlu ber bersih diri setelah menempuh perjalanan yang panjang.
……………
Bersambung………..
(@SUN)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#806

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(806)Mataram. Guru orang bercambuk itu tahu bahwa Pangeran Pangiri sama sekali tidak ada…

18 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#805

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(805)Mataram. Para prajurit sandi itu juga bisa menjadi bagian pasukan tempur jika diperlukan.…

2 hari ago

Chipset A Bionic: Kenapa iPhone Selalu Lebih Cepat?

Di era teknologi yang terus berkembang pesat, kecepatan serta performa perangkat menjadi faktor penting dalam…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#804

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(804)Mataram. Senopati Wirosekti mengangguk-angguk kemudian katanya; "Baik Pangeran, saya tidak berkeberatan. Biarlah nanti…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#803

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(803)Mataram. Di barak prajurit di Jatinom, Pangeran Benawa tidak lama. Yang paling utama…

4 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#802

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(802)Mataram. Pangeran Benawa dan Senopati barak prajurit itu kemudian berbincang berdua saja. Pangeran…

5 hari ago