Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#369

Inspirasi Pagi …….!!
(@SUN-aryo)
(369)
Penerus Trah Prabu Brawijaya.
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Setelah matahari naik sepenggalah, Sultan Hadiwijaya beserta Tiga Serangkai dari Sela telah dijamu oleh Kanjeng Ratu Kalinyamat. Kanjeng Ratu Kalinyamat kini telah berbusana dengan pakaian yang paling baik. Walau kulitnya nampak pucat, namun kecantikannya tidak luntur. Rambutnya yang tebal dan panjang terlihat hitam mengkilau setelah berkeramas dengan reramuan dedaunan hutan. Walau telah disanggul, namun rambut yang indah itu masih terjuntai panjang di punggungnya.
Senyuman Kanjeng Ratu Kalinyamat selalu terkembang setelah lepas menjalani tapa brata yang aneh dan berat. Namun yang membuat wajahnya selalu ceria adalah tentang kepastian tewasnya Harya Penangsang. Kini trah Sultan Trenggana tidak lagi dibayangi oleh dendam trah Pangeran Sekar Seda Lepen.
Para tamunya pun menikmati hidangan yang disajikan oleh putri-putri pertapaan Danaraja dalam suasana yang riang gembira.
Bahkan, Kanjeng Ratu Kalinyamat sendiri ikut bersama dengan para tamunya itu menikmati hidangan. Namun demikian, Kanjeng Ratu Kalinyamat belum menyampaikan nadarnya yang dahulu pernah diucapkan.
“Yang paling utama adalah, bahwa Kangmbok telah mengakhiri tapa brata yang berat ini…..!” Berkata Sultan Hadiwijaya.
“Namun hari ini telah terbayar lunas, Hyang Maha Adil telah mendengarkan permohonan hamba-Nya yang hina ini….!” Berkata Kanjeng Ratu Kalinyamat.
“Sebaiknya Kangmbok beserta semua penghuni pertapaan ini segera berbenah. Nanti bersama kami segera kembali ke Jepara…..!” Berkata Sultan Hadiwijaya tanpa menyinggung janji yang pernah diucapkan oleh Kanjeng Ratu Kalinyamat.
“Rasanya berat sekali untuk meninggalkan tempat ini, Dimas Sultan. Walau tempat ini serba tidak mencukupi, namun sudah menjadi bagian dari hidup kami……!” Dalih Kanjeng Ratu Kalinyamat.
“Kami paham, Kanjeng Ratu…..! Tetapi Jepara mununggu sang Ratu……!” Ki Pemanahan itu menanggapi.
“Baiklah……, kami akan segera berkemas…..!” Berkata Kanjeng Ratu Kalinyamat.

Kanjeng Ratu Kalinyamat kemudian meminta kepada Mbok Emban sepuh dan para gadis untuk bersiap meninggalkan pertapaan Danaraja. Mbok Emban termangu-mangu tak menyangka bahwa hari ini harus meninggalkan tempat yang sangat damai ini. Ia seakan telah menyatu dengan alam Danaraja. Alam yang tidak pernah bersentuhan dengan masalah kehidupan sesama. Alam yang benar-benar memberikan kedamaian raga dan jiwanya. Mbok Emban sepuh itu baru menyadari, bahwa selama di tempat yang serba kekurangan itu, ia dan seluruh penghuni pertapaan belum pernah mengeluh sakit. Bahkan Kanjeng Ratu Kalinyamat yang bertapa brata aneh pun tidak pernah mengeluh sakit pula.
Namun bagaimana pun, Mbok Emban segera berkemas pula. Ia tidak mungkin tinggal sendiri di tempat itu.

Dalam pada itu, Semangkin, Kingkin dan Mangkin telah pula mendapat perintah yang sama dengan Mbok Emban sepuh dari Kanjeng Ratu Kalinyamat.
Mereka sebagai gadis-gadis muda tentu berbeda tanggapannya dengan Mbok Emban sepuh. Mereka sangat bergembira karena akan segera kembali ke keraton untuk menjalani kehidupan yang sewajarnya. Bahkan kehidupan keraton yang serba kerkecukupan. Namun demikian, mereka tidak merasa menyesal harus melayani Kanjeng Ratu Kalinyamat di pertapaan Danaraja itu.
“Apakah teman-teman kita di keraton Jepara masih yang dulu juga…..?” Berkata Mangkin.
“Kita sama-sama tidak tahu…..! Ayolah kita segera berkemas. Nanti kita akan dikawal oleh Kanjeng Sultan…..!” Seloroh Kingkin.
“Haaa….., kamu bisa saja Kingkin. Lha dayang kok dikawal Kanjeng Sultan…..!”
Mereka pun tertawa karena memang sedang bergurau.
Mereka dengan riang segera berkemas untuk meninggalkan pertapaan yang telah menjadi bagian hidupnya itu.
“Hee…., jangan lupa wuwu perangkap ikan segera dilepas. Jangan sampai ada ikan yang terperangkap dan kalian tinggalkan…..!” Berkata Mbok Emban sepuh mengingatkan.
…………….
Bersambung……….
(@SUN)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#808

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(808)Mataram. Adipati Pragola kemudian menawarkan kepada Pangeran Benawa; "Akan aku tempatkan prajurit sandi…

12 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#807

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(807)Mataram. Raden Benawa kemudian melanjutkan perjalanannya. Ia tidak ingin mengabaikan satu hari saja…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#806

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(806)Mataram. Guru orang bercambuk itu tahu bahwa Pangeran Pangiri sama sekali tidak ada…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#805

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(805)Mataram. Para prajurit sandi itu juga bisa menjadi bagian pasukan tempur jika diperlukan.…

4 hari ago

Chipset A Bionic: Kenapa iPhone Selalu Lebih Cepat?

Di era teknologi yang terus berkembang pesat, kecepatan serta performa perangkat menjadi faktor penting dalam…

5 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#804

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(804)Mataram. Senopati Wirosekti mengangguk-angguk kemudian katanya; "Baik Pangeran, saya tidak berkeberatan. Biarlah nanti…

5 hari ago