Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#370

Inspirasi Pagi …….!!
(@SUN-aryo)
(370)
Penerus Trah Prabu Brawijaya.
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Kingkin segera berlari ke sungai tempat memasang wuwu. Wuwu segera dibongkar agar tidak ada ikan yang terjebak dan kemudian mati.
Mbok Emban sepuh masih berpesan kepada Semangkin dan Kingkin.
“Kwali, kendil, belanga dan sejenisnya ditengkurapkan agar tidak menjadi sarang hewan. Air juga ditumpahkan agar tidak menjadi sarang nyamuk….!” Berkata Mbok Emban sepuh.
Kini mereka sibuk berkemas barang-barang yang bisa dibawa. Namun mereka juga merapikan barang-barang yang ditinggal agar terbengkalai.
Bahan makanan yang tersisa sengaja di letakan di luar agar dimakan binatang atau burung-burung.
Kanjeng Ratu Kalinyamat pun sibuk berbenah agar tidak ada barang berharga yang tertinggal.

Sementara itu Sultan Hadiwijaya, Ki Juru Martani, Ki Pemanahan dan Ki Penjawi sedang berembug bagaimana perjalanan mereka nanti. Kuda yang ada hanya empat, sementara ada sembilan orang yang akan meninggalkan pertapaan itu. Belum lagi barang-barang yang harus dibawa.
“Saya akan mendahului, saya akan menemui perangkat kademangan Keling yang tidak ikut pasukan ke Jipang. Akan aku pinjam kereta dan kuda untuk memboyong Kanjeng Ratu Kalinyamat…..!” Usulan Ki Penjawi.
“Baiklah…..! Usulan dan tindakan yang cekatan…..! Silahkan Adi Penjawi mendahului. Namun kami tidak tinggal diam di sini. Kami akan berjalan kaki, sedangkan barang-barang biar dinaikkan di punggung kuda. Harapannya nanti bisa bertemu di jalan yang lebar sehingga kereta bisa melewatinya.

Ki Penjawi tidak membuang waktu. Ia segera meloncat ke punggung kuda. Kuda segera dihela dengan kuat. Kuda teji yang tinggi besar segera berlari kencang.
Ki Penjawi yang berilmu tinggi dan seorang petualang pada masa mudanya. Ia tidak mengalami kesulitan menerobos hutan lewat jalan setapak yang kemarin dilewati. Ia pun telah mengenal dan dikenal dengan baik para perangkat kademangan Keling.

Hampir tengah hari mereka baru selesai berkemas. Nampak wajah cerah ceria para dayang yang telah sekian lama melayani Kanjeng Ratu Kalinyamat di pertapaan Danaraja ini. Namun Mbok Emban sepuh justru termangu-mangu. Ia sudah merasa menyatu dengan alam di tengah hutan Danaraja ini. Dan hari ini harus ia meninggalkan tempat yang ayem tentrem, teduh dan asri ini. Sejenak ia memandang tetumbuhan yang beberapa ia tanam sejak kedatangan di tempat ini. Pohon buah yang subur namun belum sempat berbuah. Tanaman sayur-sayuran yang hijau subur itu juga akan mereka tinggalkan.
“Semoga suatu saat bisa berkunjung ke tempat ini lagi…..!” Batin Mbok Emban yang berdiri termangu di halaman pondok.
“Ayo Mbok…..! Semua sudah siap…..!” Seru Semangkin yang membuyarkan lamunan Mbok Emban sepuh.
Mbok Emban tidak menjawab, namun ia melangkah dengan berat untuk meninggalkan halaman pertapaan Danaraja. Bahkan, sambil berjalan dituntun oleh Semangkin, Mbok Emban beberapa kali menoleh ke belakang.
“Sudahlah Mbok….! Ayo kita berangkat, suatu saat kita akan mengunjungi tempat ini lagi…..!” Berkata Kanjeng Ratu Kalinyamat.
“Benar Gusti Ratu…..? Suatu saat kita berkunjung ke tempat ini…..!” Berkata Mbok Emban sepuh penuh harap.

Mereka kini benar-benar meninggalkan pertapaan Danaraja. Mereka berjalan dengan tidak tergesa-gesa. Kuda-kuda yang teji tinggi besar itu penuh muatan di punggungnya. Para dayang berjalan dengan riang gembira, bahkan kadang-kadang bersenda gurau. Mereka akan segera bertemu dengan kawan-kawan lama di keraton kadipaten Jepara. Mbok Emban walau telah sepuh namun masih mampu berjalan bersama mereka yang masih muda-muda.
Kanjeng Ratu Kalinyamat adalah seorang pendekar pula yang pernah digembleng olah kanuragan oleh sang ayah, mendiang Sultan Trenggana. Perjalanan di hutan Danaraja itu bukan suatu yang berat bagi Kanjeng Ratu Kalinyamat.
Ki Pemanahan berjalan di depan sambil menuntun salah satu kuda, sedangkan kuda yang lain mengikuti di belakangnya.
……………….
Bersambung…………
(@SUN)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Recent Posts

Proses Pembuatan Nanomaterial: Mengungkap Dunia Miniatur

Apa itu Nanomaterial? Dalam nanoteknologi ada yang disebut dengan nanomaterial. bagaimana proses pembuatan nanomaterial dan…

17 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#875

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(875)Mataram. Dua orang senopati utusan Adipati Pragola tersebut masih terdiam setelah mendengar kata-kata…

18 jam ago

Sejarah Perkembangan Nanoteknologi: Dari Konsep ke Realitas

Konsep Awal Nanoteknologi Pada tahun 1959, seorang fisikawan terkemuka, Richard Feynman, mengemukakan gagasan revolusioner mengenai…

1 hari ago

Nanoteknologi: Revolusi di Skala Atom

Apa Itu Nanoteknologi? Nanoteknologi merupakan salah satu bidang ilmu yang berfokus pada manipulasi dan pengembangan…

1 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#874

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(874)Mataram. Adipati Pragola juga mendapat laporan bahwa dua orang murid orang bercambuk juga…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#873

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…

3 hari ago