Inspirasi Pagi …….!!
(@SUN-aryo)
(396)
Penerus Trah Prabu Brawijaya.
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.
Ki Ageng Giring kemudian menanggapi rencana dari Ki Pemanahan yang akan nenepi – laku tapa brata selama empat puluh hari di Kembanglampir.
“Jika demikian, akan aku temani. Aku pun sudah lama tidak menjalani laku prihatin….!”
Ki Ageng Giring dan Ki Pemanahan telah bersepakat bahwa mulai tengah malam nanti akan menjalani laku tapa brata selama empat puluh hari empat puluh malam di pertapaan Kembanglampir.
Rencana itu kemudian disampaikan kepada Nyi Ageng Giring.
Nyi Ageng Giring sendiri tidak berkeberatan karena laku prihatin seperti itu sudah beberapa kali dijalani oleh Ki Ageng Giring. Ki Pemanahan pun di masa lalu pernah menjalani pula. Nyi Ageng Giring-lah yang menyediakan dan juga melayani segala sesuatu yang diperlukan selama tapa brata berlangsung ketika itu.
Tapa brata selama empat puluh hari empat puluh malam bukan berarti tidak makan dan tidak minum selama itu. Namun demikian memang ada kewajiban yang mesti dilakukan dan pantangan yang mesti dihindari.
“Anakmu Mas Tambak biarlah sering berkunjung ke Sada ini untuk menemanimu…..!” Berkata Ki Ageng Giring kepada Nyi Ageng Giring istrinya.
“Ya tentu saja…., juga menantu dan cucu kita…..!” Berkata Nyi Ageng Giring.
Ki Ageng Giring sendiri sesungguhnya adalah salah satu trah Majapahit yang memilih tinggal di pegunungan Sewu. Ia masih saudara jauh dengan Ki Pemanahan yang juga merupakan trah Majapahit. Namun kemudian mereka berdua dipertemukan dalam satu perguruan.
Petang itu Ki Pemanahan dan Ki Ageng Giring telah bersiap untuk pergi ke pertapaan Kembanglampir. Mas Tambak putra Ki Ageng Giring ikut mengantarkan dengan membawa perbekalan yang di perlukan. Bahkan istri dan anak Mas Tambak juga akan bermalam di Sada tempat tinggal Ki Ageng Giring dan Nyi Ageng Giring selama ini.
Seperti yang direncanakan, tengah malam itu, Ki Pemanahan dan Ki Ageng Giring telah mulai menjalani laku tapa brata. Nyi Ageng Giring dan Mas Tambak yang menyiapkan dan melayani segala keperluan yang dibutuhkan.
Sementara itu, di keraton Pajang sedang berbenah untuk menertibkan pemerintahan. Kanjeng Sultan Hadiwijaya selalu menanyakan kepergian Ki Pemanahan dan Danang Sutawijaya yang telah beberapa waktu belum kembali kepada Ki Juru Martani.
“Ke manakah Mas Danang, sudah beberapa waktu belum kembali, Kakang Juru ……?” Bertanya Kanjeng Sultan.
“Pun Kakang sendiri juga tidak diberi tahu kapan Jebeng akan kembali. Namun yang ia katakan bahwa ia akan pergi ke Alas Mentaok….!” Jawab Ki Juru Martani.
“Kakang Pemanahan juga sudah beberapa waktu belum kembali juga….!” Bertanya Kanjeng Sultan Hadiwijaya kemudian.
“Adi Pemanahan telah berpamitan kepadaku bahwa ia akan mesu diri tapa brata di Kembanglampir….!” Berkata Ki Juru Martani.
“Kakang Pemanahan pasti juga akan menemui Kakang Ki Ageng Giring…..!” Berkata Kanjeng Sultan Hadiwijaya.
Kanjeng Sultan Hadiwijaya sendiri juga pernah bertemu dengan Ki Ageng Giring. Kanjeng Sultan Hadiwijaya juga pernah mesu diri tapa brata di pertapaan Kembanglampir di masa lalu.
“Pajang memerlukan Kakang Pemanahan dan juga keberadaan Mas Danang……!” Berkata Kanjeng Sultan Hadiwijaya seakan kepada dirinya sendiri.
Ki Juru Martani hanya menganguk-angguk memahami pemikiran dari Kanjeng Sultan Hadiwijaya tersebut.
Sementara itu, perjalanan Raden Mas Danang Sutawijaya yang menyusur kali Opak telah sampai di muara sungai yang bertemu dengan laut kidul. Ia tidak mengalami kesulitan dengan makanan yang mesti ia santap setiap harinya. Di sepanjang sungai itu banyak tumbuh pohon pisang dan buah-buahan yang lain. Demikian pula banyak pohon kelapa di sepanjang pinggir sungai.
Baru kali ini Raden Mas Danang menyaksikan hamparan laut yang tanpa batas. Ia juga kagum dengan hamparan pasir lembut di tepi pantai itu.
Raden Mas Danang Sutawijaya kemudian menyusuri pantai berpasir lembut tersebut.
…………
Bersambung……….
(@SUN)
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(874)Mataram. Adipati Pragola juga mendapat laporan bahwa dua orang murid orang bercambuk juga…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…
Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…