Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#416

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
416
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Ki Ageng Giring yang menyahut sapaan dari pimpinan pengawal itu.
“Sudah lumrah dan semestinya jika kita sesama titah itu saling membantu…..!”
“Benar Kisanak…..! Tetapi ternyata ada juga titah yang ingin merampas hak orang lain. Bahkan ada yang ingin memperdaya seorang wanita yang tidak berdaya…..!” Pimpinan pengawal itu berdalih.
“Kita patut bersyukur karena tidak ada korban…..!” Ki Pemanahan yang menyahut.
Para peserta rombongan penyeberang masih tertidur lelap ketika para pengawal, Ki Pemanahan, Ki Ageng Giring dan Ki Kamuda berbincang.
Dengan hati-hati dan rendah hati, pimpinan pengawal itu bertanya siapa sesungguhnya Ki Giring dan Ki Bagus Kacung itu.
Ki Pemanahan-lah yang kemudian membuka diri siapa sesungguhnya mereka itu. Pertimbangan Ki Pemanahan adalah, suatu saat nanti pasti akan babat Alas Mentaok. Mungkin sekali memulai membuka hutan bisa dimulai dari tempat ini. Dan suatu saat nanti bisa bekerja sama dengan para pengawal ini. Dan tentu saja juga dengan para bekel dan demang serta warga setempat.
“Oooh….., maaf atas sikapku yang lancang dan tak tahu diri. Ternyata yang sudi bersama kami adalah senopati agung negeri Pajang dan Ki Ageng Giring dari pertapaan Kembanglampir yang tersohor itu…..!” Berkata pimpinan pengawal.
“Lupakan itu semua….! Kami sekarang adalah dua pengembara paruh baya. Hanya kami mohon agar mereka yang masih tertidur itu nanti jangan sampai mengetahui siapakah kami berdua ini….!” Lanjut Ki Pemanahan.
“Yang kami dengar, telatah Mentaok ini telah diserahkan kepada Ki Pemanahan. Dengan demikian, sesungguhnya penguasa Mentaok adalah Ki Pemanahan sendiri…..!” Lanjut pimpinan pengawal yang memang pernah mendengar itu, namun tidak tahu bahwa telatah ini belum diserahkan. Namun demikian, Ki Pemanahan tidak menyangkal perkataan dari pimpinan pengawal itu. Ia hanya mengangguk-angguk.
“Sesungguhnya, kami berdua ini ingin mengetahui sejauh mana telatah Mentaok ini dari ujung timur ke ujung barat…..!” Lanjut Ki Pemanahan yang sebelumnya mengaku bernama Ki Bagus Kacung itu.
“Kami nanti mengawal sampai di Karangwaru saja. Untuk mereka yang akan meneruskan ke arah barat ke telatah Menoreh biasanya sudah aman. Demikian juga yang ke arah utara, ke arah Tidar juga sudah aman…..!” Lanjut pimpinan pengawal itu.
“Baiklah, kami nanti akan menemani yang ke arah Menoreh…..!” Berkata Ki Pemanahan.
Kemudian pimpinan pengawal itu menyinggung nama Ki Giring.
“Tumpulnya pengetahuan kami ini, mengapa nama Ki Giring tidak aku kaitkan dengan nama yang telah kondang, Ki Ageng Giring dari pertapaan Kembanglampir…..!”
“Aku kira memang banyak orang yang bernama Giring. Nama yang akrab dan mudah diucapkan. Lupakan itu, sekarang kami berdua adalah pengembara tua…..!” Berkata Ki Ageng Giring, menirukan yang dikatakan oleh Ki Pemanahan sebelumnya.
Mereka pun tersenyum.
Hari telah beberapa waktu lewat tengah malam. Pimpinan pengawal itu pun kemudian memberi kesempatan kepada Ki Pemanahan, Ki Ageng Giring dan Ki Kamuda untuk beristirahat. Mereka tahu bahwa ke-tiga orang tersebut belum sempat tidur. Bahkan Ki Pemanahan dan Ki Ageng Giring baru saja terlibat dalam pertempuran.
Sedangkan dua orang pengawal yang sebelumnya tertidur, kini melanjutkan berjaga dan ikut mempersiapkan keberangkatan rombongan untuk menyeberangi hutan Alas Tambakbaya.

Ketika kokok ayam jago telah beberapa kali bersahut-sahutan, mereka yang tertidur sangat nyenyak malam tadi telah terbangun. Mereka sama sekali tidak menyadari dengan apa yang terjadi yang menimpa mereka. Bahkan mereka merasa tertidur sangat nyenyak.
“Baru kali ini aku tidur di malam hari tidak nglilir – terjaga sama sekali, Yu…….!” Celetuk salah seorang wanita.
“Lhaah, sama…..! Aku juga tidur sangat nyenyak…..!” Sahut yang lain.
…………..
Bersambung………..
(@SUN)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

View Comments

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#873

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…

21 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#872

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#871

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#870

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…

4 hari ago

Dilema Library Genesis dalam Dunia yang Haus Ilmu

Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…

5 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#869

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…

5 hari ago