Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#440

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
440
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Masih beberapa saat mereka berbincang di bawah pohon beringin yang rindang itu. Bukan hanya Raden Mas Danang Sutawijaya yang merasa nyaman di tempat itu. Mereka semua merasakan hal yang sama, nyaman.
“Baiklah…..! Tempat ini bisa dijadikan pusat pemerintahan sebuah negeri nantinya. Dan pohon beringin ini jangan sampai ditebang. Alangkah bagusnya jika pohon beringin ini nantinya berada tepat di tengah alun-alun….!” Berkata Ki Pemanahan.
Semuanya setuju dengan gagasan Ki Pemanahan itu.
Mereka kagum dengan Kanjeng Sunan Kalijaga yang telah memberikan petunjuk tempat rencana hunian yang begitu nyaman.

Mereka kemudian kembali ke barak yang berada di Papringan. Mereka lewat jalan semula. Balik ke arah timur ke dusun Wiyara dan berbelok ke kiri ke arah Karanglo.
Sambil berjalan mereka berbincang tentang rencana besuk pagi.
“Sebagian besuk melanjutkan pelebaran jalan ke arah selatan. Dan bahkan membuat jalan baru. Sepertinya, dari Papringan bisa langsung tembus ke pohon beringin itu meski harus sedikit berbelok…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Ya benar…..! Jika kita kemarin dulu itu melanjutkan menyusur kali Gajahwong, sepertinya juga akan sampai di pohon beringin itu…..!” Berkata Ki Ageng Giring.
“Pelebaran jalan dari Papringan ke arah barat kita tunda dulu, kita utamakan yang ke arah selatan…..!” Berkata Ki Pemanahan.
“Dari Papringan ke barat sudah ada jalan yang agak lebar sampai ke Karangwaru. Bahkan jika dari Karangwaru ke arah utara juga sudah ada jalan yang agak lebar. Jalan itu menuju ke gunung Tidar…..!” Berkata Ki Demang Karanglo yang pernah sampai ke Tidar.
“Kami, aku dan Adi Pemanahan pernah berjalan lurus ke arah barat dari Papringan. Sampai di tepi sungai Progo, di sana ada dusun yang telah berkembang, dusun Beji dan dusun Timoho…..!” Berkata Ki Ageng Giring.
Ki Pemanahan kemudian teringat kepada seorang yang telah berusia lanjut, Ki Tunggulwulung. Seorang pertapa yang telah menyerahkan berbagai pusaka warisan keraton Majapahit kepada dirinya.
Ki Pemanahan juga pernah menyanggupkan diri untuk kembali ke Timoho untuk menjemput pusaka-pusaka itu. Ketika itu ia juga mengatakan bahwa yang akan datang ke Timoho belum tentu dirinya sendiri, tetapi bisa jadi putranya yang lebih pantas mewarisi.
Hal itu kemudian diceritakan kepada Raden Mas Danang Sutawijaya oleh Ki Pemanahan dalam perjalanan dari Karanglo ke Papringan.
“Jika demikian, Danang sendiri yang akan ke dusun Beji dan Timoho itu, Bapa…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Baiklah…..! Terimalah dengan senang hati maksud baik dari Ki Tunggulwulung itu…..!” Pesan dari Ki Pemanahan.

Telah petang hari ketika mereka tiba di barak yang berada di dusun Papringan.
Malam itu juga Ki Pemanahan kemudian mengumpulkan para pemuka rombongan yang terdiri dari berbagai wilayah itu. Dan ternyata, rombongan paling banyak dari Sela dan Pengging.
Dalam pertemuan itu, Ki Pemanahan menyampaikan gagasan yang telah disepakati oleh mereka berempat yang telah sampai di pohon beringin tua yang rindang itu.
“Besuk pagi, sebagian melanjutkan pembuatan jalan ke arah selatan di sebelah barat sungai Gajahwong. Sepertinya tidak akan memotong sebuah sungai, sehingga tidak perlu membuat jembatan. Sebagian lagi akan babat Alas Mentaok di sekitar pohon beringin. Tempat itu dari Wiyara ke arah barat…..!” Berkata Ki Pemanahan kemudian.
“Jika demikian, sebagian besar warga Karanglo akan kami ajak ke tempat itu karena tidak terlalu jauh dengan kademangan Karanglo. Bahkan akan kami ajak serta warga yang lebih banyak…..!” Berkata Ki Demang Karanglo.
“Tentu kami sambut baik penawaran dari Ki Demang Karanglo….! Para tetua kelompok diharap mengatur dan membagi orang yang akan meneruskan pembuatan jalan dan yang akan ke tempat beringin tua itu……!” Berkata Ki Pemanahan.
“Sebaiknya, nantinya bergilir, bergantian agar tidak jenuh dengan pekerjaannya…..!” Saran dari Ki Ageng Giring.
…………….
Bersambung……..
(@SUN)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com.
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Recent Posts

Sejarah Perkembangan Nanoteknologi: Dari Konsep ke Realitas

Konsep Awal Nanoteknologi Pada tahun 1959, seorang fisikawan terkemuka, Richard Feynman, mengemukakan gagasan revolusioner mengenai…

1 jam ago

Nanoteknologi: Revolusi di Skala Atom

Apa Itu Nanoteknologi? Nanoteknologi merupakan salah satu bidang ilmu yang berfokus pada manipulasi dan pengembangan…

2 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#874

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(874)Mataram. Adipati Pragola juga mendapat laporan bahwa dua orang murid orang bercambuk juga…

15 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#873

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…

1 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#872

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#871

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…

4 hari ago