Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#441

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
441
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Akhirnya mereka telah bersepakat dan bertekat untuk mewujudkan rencana mereka. Sebagian melanjutkan pembuatan jalan ke arah selatan dari dusun Papringan, sedangkan sebagian lagi menuju ke arah beringin tua di arah barat dari dusun Wiyara.
Mereka bergembira karena sudah menemukan letak pemukiman yang akan mereka bangun

Sementara itu, di pagi hari berikutnya, ketika mereka telah bersiap untuk melanjutkan pekerjaan mereka, datanglah dua orang utusan dari Pajang yang ingin menemui Ki Pemanahan.
Kedua orang itu ketika melewati jalan dari Karanglo ke arah barat sungguh sangat kagum. Masih terlebih jelas bekas pekerjaan jembatan dan pelebaran jalan sepanjang yang mereka lalui. Jembatan yang kokoh kuat dan jalan yang lebar dan rata.
Lebih terkejut lagi ketika sampai di barak di dusun Papringan. Mereka menyaksikan orang banyak yang telah bersiap untuk bergotongroyong. Mereka sebelumnya menyangsikan bahwa babat Alas Mentaok akan benar-benar terwujud.

Ki Pemanahan menerima dengan ramah dua orang utusan dari Pajang yang telah ia kenal. Yang datang adalah seorang senopati dan seorang lurah prajurit.
Setelah saling berkabar keselamatan, utusan dari Pajang itu menyampaikan maksudnya. Bahwa ia diutus oleh Kanjeng Sultan Hadiwijaya untuk menyampaikan undangan dari Sunan Mrapen di Giri. Sunan Mrapen mengundang para siswanya untuk hadir di Giri pada hari menjelang bulan purnama bulan ini. Dan sekarang sudah tanggal katelu. Artinya tinggal dua belas hari lagi.
“Terimakasih senopati, saya akan hadir memenuhi perintah dari Kanjeng Sunan Mrapen….!” Berkata Ki Pemanahan.
Mereka kemudian berbincang tentang berbagai hal dan telah disuguhi hidangan sederhana.
Dua orang utusan itu juga menambahkan bahwa para siswa Sunan Mrapen dari berbagai daerah juga diundang. Mereka dari Madura, Surabaya, Gresik, Kediri, Lamongan dan masih banyak lagi dari bang wetan. Demikian pula dari bang tengah seperti Lasem, Yuwana, Pati, Bolra, Jepara dan beberapa kadipaten yang lain.

Sementara mereka berbincang, warga yang ingin bergotongroyong telah mulai berangkat. Sebagian besar menuju ke arah timur, sebagian lagi ke arah selatan.
Dua orang utusan itu sempat menyaksikan mereka bergotongroyong.
Mereka sungguh kagum akan tekat mereka untuk mewujudkan Alas Mentaok menjadi sebuah permukiman.
Sementara itu, Raden Mas Danang Sutawijaya tidak menemui utusan dari Pajang itu. Ia justru meninggalkan mereka bersama rombongan yang akan menuju beringin tua. Rombongan yang lebih banyak dari warga dusun Karanglo.

Setelah utusan dari Pajang itu kembali, Ki Pemanahan, Ki Ageng Giring dan Ki Demang Karanglo kemudian berembug. Ki Pemanahan memutuskan untuk menghadiri undangan dari Kanjeng Sunan Mrapen.
“Sepekan lagi aku akan berangkat seorang diri ke Giri dengan berkuda. Ke Mrapen bukanlah jarak yang dekat…..!” Berkata Ki Pemanahan.
“Memang sebaiknya dihadiri, tentu ada sesuatu yang sangat penting jika seorang sunan berkenan mengundang para siswanya dari berbagai penjuru….!” Berkata Ki Ageng Giring.
“Ketika berangkat, aku tidak akan singgah di Pajang, tetapi ketika kembali aku akan singgah di Manahan. Siapa tahu ada warga atau keluarga yang bersedia bergabung untuk babat Alas Mentaok…..!” Berkata Ki Pemanahan.

Sementara itu, rombongan Raden Mas Danang Sutawijaya telah sampai di sekitar pohon beringin tua. Mereka merasakan kesejukan di tempat itu. Oleh Raden Mas Danang Sutawijaya mereka diajak berkeliling di sekitar pohon beringin tua itu sampai agak jauh ke dalam. Pepohonan besar membuat pepat hutan itu. Paling banyak pohon yang tumbuh di tempat itu adalah pohon mentaok.
“Kita bersihkan rerumputan dahulu, baru kemudian kita tentukan pohon-pohon yang mana yang mesti kita tebang dan yang mana tetap kita biarkan tumbuh……!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
…………….
Bersambung…………
(@SUN)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

View Comments

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#874

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(874)Mataram. Adipati Pragola juga mendapat laporan bahwa dua orang murid orang bercambuk juga…

4 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#873

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…

23 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#872

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#871

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#870

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…

4 hari ago

Dilema Library Genesis dalam Dunia yang Haus Ilmu

Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…

5 hari ago