Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
465
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.
Ki Prengga kembali mengatakan bahwa hari ini tidak ada gotongroyong.
Setelah selesai menikmati hidangan, mereka bergerombol sambil menikmati minuman sesuai selera mereka.
Antara yang mengerjakan jalan dari Papringan ke Kotagede dan mereka yang mengerjakan bersih-bersih di sekitar pohon beringin tua yang kini disebut Kotagede belum terlalu akrab. Kesempatan itu mereka pergunakan untuk saling bercerita serta berbagi pengalaman. Namun mereka yang mengerjakan pembuatan jalan kemudian minta diajak jalan-jalan mengelilingi lahan yang telah dibersihkan.
“Ternyata sudah cukup luas lahan yang dibersihkan…..!” Berkata orang yang membuat jalan.
“Menurut Raden Mas Danang Sutawijaya, lahan yang dibersihkan ini masih kurang luas. Itu ada patok-patok yang telah ditanam. Patok-patok itu merupakan batas untuk alun-alun. Sedangkan yang diperlukan masih jauh lebih luas dari alun-alun itu….!” Jawab orang yang membersihkan lahan.
Yang mendengar mengangguk-angguk kagum dengan rancangan Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Dari bisik-bisik yang kami dengar, di sisi selatan alun-alun itu akan dibangun bangunan yang menyerupai sebuah keraton…..!” Lanjut orang itu.
“Wuoooo……, sebuah keraton…..?” Orang yang diajak berbincang itu kagum.
“Yaaa….., malah sudah pesan batu bata dan genteng dari arah barat, kalau tidak keliru dari daerah Berja….!” Lanjut orang yang bercerita.
“Apakah di sekitar tempat ini tidak bisa dibuat genteng dan batu bata…..?” Bertanya orang yang diajak berbincang.
“Raden Mas Danang Sutawijaya sudah meminta kami untuk mencari tanah yang cocok untuk membuat batu bata dan genteng…..!” Lanjut orang yang ikut membersihkan lahan yang sekarang disebut Kotagede itu.
Sambil berkeliling, mereka berbincang tentang banyak hal.
Di dekat panggung, Raden Mas Danang Sutawijaya menemui Ki Purwareja dan Ki Suteja. Karena tadi mereka belum sempat menyampaikan keperluannya datang dan menemui Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Maaf Paman, tadi belum sempat bertanya tentang keperluan yang lebih penting atas kedatangan paman sekalian……!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Kami memahami, Raden. Semua sedang disibukkan dengan persiapan syukuran. Dan kami berdua beruntung karena diperkenankan ikut syukuran yang sangat penting ini….!” Berkata Ki Purwareja.
“Maaf, saya juga belum sempat bertanya tentang kesehatan Kiai Tunggulwulung…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Maaf Raden, ya tentang Kiai Tunggulwulung itu kami berkunjung ke tempat ini…..!” Lanjut Ki Purwareja.
“Ooh….., bagaimana dengan Kiai Tunggulwulung…..?” Bertanya Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Dua hari setelah kunjungan Raden Mas Danang itu, Kiai Tunggulwulung berpulang dengan tenang, bahkan tersenyum. Seakan membawa kelegaan dalam tidur…..!” Lanjut Ki Purwareja.
“Oooh….., semoga arwahnya diterima di sisi-Nya…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
Kemudian Raden Mas Danang Sutawijaya melanjutkan; “Mengapa baru sekarang dikabarkan….?”
“Maaf Raden, seandainya kami memberitahukan saat itu, Raden pasti juga akan terlambat mengikuti upacara pemakaman. Maka kami memutuskan untuk mencari waktu yang longgar untuk datang ke tempat ini. Dan ternyata bukan suatu kebetulan bahwa kami berkunjung pada saat yang tepat…..!” Ki Purwareja berdalih.
“Benar juga kata paman…..! Pada suatu saat aku akan nyekar – tabur bunga di pusara Kiai Tunggulwulung…..!” Janji Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Maaf Raden, agar kami tidak perlu bermalam di perjalanan, kami akan mohon pamit sekarang juga. Terimakasih karena kami boleh ikut merayakan syukur atas negeri Mataram yang juga meliputi pertapaan Tunggulwulung pula…..!” Berkata Ki Purwareja.
“Baiklah jika demikian, saya tidak bisa menahan paman sekalian…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
……………
Bersambung……….
(@SUN-aryo)
**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…
Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(868)Mataram. Senopati Retna Dumilah yang sebelumnya dengan pongah ingin menundukkan Panembahan Senopati dengan…
View Comments
Matur nuwun pak Maswo....... salam sehat selalu