Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#488

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(488)
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Para penghuni pemukim Kotagede semakin tercekam. Suara-suara yang menyayat hati semakin sering terdengar. Suara lengkingan, rintihan bahkan seperti auman binatang buas pun semakin sering terjadi. Bahkan terasa begitu dekat dengan mereka. Namun mereka tetap patuh kepada para pemimpin mereka untuk tidak melongok apalagi ke luar dari pondok atau barak.
Bagi mereka yang mendengarkan, suara-suara itu seperti tidak sewajarnya. Suara itu bukanlah suara manusia tetapi juga bukan suara binatang.
Bahkan para petinggi yang berilmu tinggi pun memilih untuk tetap tinggal di dalam pondok.

Malam semakin larut, namun suara-suara aneh tersebut masih riuh terdengar. Bahkan terasa semakin meluas, jauh dari pemukiman itu.
Dari barak di Papringan, suara-suara itu kadang terdengar seperti suara-suara tawon gung pulang sarang – gemrenggeng. Tetapi kadang terdengar pula lengkingan tinggi seperti suara jeritan. Kejadian itu terdengar beberapa waktu tak henti-hentinya.
Mereka tidak bisa membayangkan apa dan bagaimana kejadian yang sesungguhnya. Namun yang mereka dengar membuat bulu kuduk berdiri bagi mereka yang hanya memiliki sedikit nyali.

Malam telah menjelang pagi.
Mereka yang berada di sekitar beringin tua seperti mendengar sebuah perkelahian yang melibatkan banyak sekali yang terlibat. Teriakan, keluhan, rintihan, lengkingan, auman, seperti suara orang membentak, bahkan seperti suara orang menangis dan juga suara seperti orang sedang tertawa. Namun semua itu bukan suara yang sewajarnya – bukan suara manusia atau suara binatang.
Para wanita memilih berkumpul di dapur bersama banyak orang. Dengan demikian mengurangi ketakutan mereka.
Namun mereka terkejut ketika dengan tiba-tiba tak terdengar suara apapun.
Suasana kembali sunyi sepi seperti sebelumnya. Suasana sunyi yang mencekam.
Mereka kembali terkejut bahkan dengan perasaan takut ketika terasa sekali angin malam bertiup kencang. Angin dingin yang menerobos di sela-sela pondok atau barak yang terbuat dari kayu dan bambu. Namun angin kencang itu tidak berlangsung lama. Suasana kembali sepi sunyi. Mereka benar-benar dibuat bingung, tak terbayangkan apa yang terjadi di luar sana. Suasana mencekam silih berganti.
Mereka kembali terkejut ketika tiba-tiba terdengar kembali gemerincing kereta yang ditimpali ringkik seperti beberapa kuda. Namun ringkik itu pun bukan seperti ringkik kuda yang sebenarnya.
Mereka masih berdebar-debar menunggu akan ada kejadian apa lagi yang bisa mereka dengar.
Namun yang mereka dengar justru suara gemerincing dan gaduh riuh itu semakin menjauh. Semakin lama semakin menjauh dan menjauh kearah selatan. Dan kemudian tak terdengar sama sekali.
Yang terdengar kemudian adalah kokok ayam hutan jantan yang bersahutan menyambut datangnya pagi. Suara derik jengkerik dan belalang pun kembali terdengar wajar. Burung kutilang dan sebangsanya bersiul merdu seakan memanggil sang mentari.

Pondok yang ditempati Ki Juru Martani yang saat itu Ki Ageng Mataram dan Ki Demang Karanglo sedang berkumpul. Tiba-tiba diketuk orang.
“Permisi Uwa…..! Danang kembali…..!” Yang datang mengetuk pintu ternyata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Oooh……, masuklah. Kami semua cemas karena tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi…..!” Berkata Ki Juru Martani.
“Semua sudah teratasi, Uwa……!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya dengan tersenyum.
Senyuman yang membuat mereka tenang. Sepertinya sebuah senyum kemenangan.
“Apakah ada yang bisa diceritakan…..?”
Bertanya Ki Juru Martani.
“Yaaa Uwa……! Danang akan banyak bercerita…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.

Mereka kemudian duduk melingkar di pendapa dalam di pondok itu.
Raden Mas Danang Sutawijaya kemudian memulai ceritanya.
…………..
Bersambung………..
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#877

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(877)Mataram. Kini Adipati Pragola telah bersiaga kembali sepenuhnya. Ia tak ingin gagal untuk…

21 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#876

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(876)Mataram. Beberapa saat kemudian telah terbentuk lingkaran arena di tempat yang cukup lapang.Adipati…

1 hari ago

Perbedaan Antara Nanoteknologi dan Teknologi Konvensional

Definisi dan Skala Operasi Apa perbedaan antara nanoteknologi dan teknologi konvensional? Teknologi konvensional didefinisikan sebagai…

2 hari ago

Proses Pembuatan Nanomaterial: Mengungkap Dunia Miniatur

Apa itu Nanomaterial? Dalam nanoteknologi ada yang disebut dengan nanomaterial. bagaimana proses pembuatan nanomaterial dan…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#875

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(875)Mataram. Dua orang senopati utusan Adipati Pragola tersebut masih terdiam setelah mendengar kata-kata…

3 hari ago

Sejarah Perkembangan Nanoteknologi: Dari Konsep ke Realitas

Konsep Awal Nanoteknologi Pada tahun 1959, seorang fisikawan terkemuka, Richard Feynman, mengemukakan gagasan revolusioner mengenai…

3 hari ago