Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#494

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(494)
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Dalam beberapa ayunan kapak dari Raden Mas Danang Sutawijaya, pohon itu kemudian terdengar gemeretak. Kemudian pohon itu kemrosak dan kemudian berdebum tumbang ke tanah. Terdengar tepuk tangan dan sorak sorai di kelompok itu.
Dari kelompok itu kemudian juga terdengar nama Raden Mas Danang Sutawijaya dielu-elukan.
“Jaya Raden Sutawijaya…… jaya Raden Sutawijaya…. jaya Raden Sutawijaya….!” Bersahut-sahutan.
Di kelompok itu baru menyadari, mengapa nama Raden Mas Danang Sutawijaya selalu dielu-elukan. Ternyata memang harus diakui bahwa Raden Mas Danang Sutawijaya jauh memiliki keunggulan.
Sepertinya, apa yang dilakukan oleh Raden Mas Danang Sutawijaya itu hanyalah sebuah permainan yang menyenangkan.
Kelompok lain yang belum sempat dikunjungi oleh Raden Mas Danang Sutawijaya semakin heran. Mengapa setiap setelah pohon tumbang selalu terdengar nama Raden Mas Danang Sutawijaya dielu-elukan.
Namun demikian, beberapa saat kemudian terdengar pohon tumbang di kelompok yang berbeda. Dari tempat itu terdengar sorak sorai, tetapi tidak terdengar nama Raden Mas Danang Sutawijaya dielu-elukan. Di kelompok itu memang telah berhasil merobohkan sebatang pohon besar sebelum Raden Mas Danang Sutawijaya datang. Bahkan ketika Raden Mas Danang Sutawijaya datang, ia ikut bertepuk tangan pula.
“Hebat…..! Pohon besar telah tumbang……!” Puji Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Terimakasih Raden……!” Sahut pimpinan kelompok itu.
“Batang pohon itu kemudian harus disingkirkan ke luar batas patok-patok itu……!” Berkata Raden Danang Sutawijaya.
“Baik Raden…..! Ayo kita singkirkan batang kayu besar ini keluar batas patok-patok itu……!” Pinta pimpinan kelompok.
“Tetapi tetap harus dipotong-potong dahulu……!” Sahut kawannya.
“Jangan terlalu pendek dan juga jangan terlalu panjang agar kayu itu nanti bisa untuk bahan bangunan…..!” Pinta pimpinan kelompok itu.
Kini mereka mulai memotong-motong kayu besar itu dengan gergaji besar. Gergaji besar yang harus ditarik dua orang bari dua sisi. Raden Mas Danang Sutawijaya tidak ingin membantu ikut menarik gergaji itu. Jika ia memaksa menarik dari satu sisi, tentu sisi yang lain akan kewalahan mengimbangi kekuatan Raden Danang Sutawijaya.
Raden Mas Danang Sutawijaya memilih ikut mengerjakan pekerjaan yang ringan yakni dengan menebas ranting-ranting pohon. Ia kemudian meminjam bendo – arit besar yang cocok untuk menebas ranting-ranting pohon.
Semula tidak banyak yang memperhatikan Raden Mas Danang Sutawijaya menebas ranting-ranting itu. Namun orang yang tak jauh dari Raden Mas Danang Sutawijaya heran. Karena setiap kali Raden Mas Danang Sutawijaya mengayunkan bendo, ranting-ranting itu pasti sekali tebas akan putus. Raden Mas Danang Sutawijaya bagai hanya menebas batang ketela pohon saja. Padahal ia sendiri memerlukan beberapa kali tebasan untuk ranting pohon yang besarannya hampir sama.
Teman-teman lainnya juga memperhatikan bagaimana Raden Mas Danang Sutawijaya menebas ranting-ranting dan dahan-dahan itu. Mereka juga kagum kepada Raden Mas Danang Sutawijaya. Dengan enteng Raden Mas Danang menebas dahan. Walau dengan enteng, namun pasti itu dengan tenaga yang sangat besar.
Batang pohon yang roboh itu telah terpotong tidak terlalu panjang dan juga tidak terlalu pendek.
Mereka kemudian akan memindahkan gelondongan batang pohon itu ke luar batas patok yang telah ditanam.
“Ayo semua bareng mengangkat gelondongan ini……!” Pinta pimpinan kelompok.
Sepuluh orang ditambah pimpinan kelompok mencoba mengangkat potongan pohon besar itu. Namun ternyata sangat kesulitan.
“Kalian semua di ujung sana, aku di ujung yang sini……!” Pinta Raden Mas Danang Sutawijaya.
Walau mereka ragu, namun menuruti permintaan Raden Mas Danang Sutawijaya.
Gelondongan kayu besar itu pun bisa terangkat dan kemudian sampai di luar patok.
Kelompok ini kemudian yang bersorak sore sambil mengelu-elukan nama Raden Mas Danang Sutawijaya.
……………..
Bersambung…………
(@SUN-aryo)

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

View Comments

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#808

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(808)Mataram. Adipati Pragola kemudian menawarkan kepada Pangeran Benawa; "Akan aku tempatkan prajurit sandi…

10 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#807

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(807)Mataram. Raden Benawa kemudian melanjutkan perjalanannya. Ia tidak ingin mengabaikan satu hari saja…

1 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#806

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(806)Mataram. Guru orang bercambuk itu tahu bahwa Pangeran Pangiri sama sekali tidak ada…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#805

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(805)Mataram. Para prajurit sandi itu juga bisa menjadi bagian pasukan tempur jika diperlukan.…

4 hari ago

Chipset A Bionic: Kenapa iPhone Selalu Lebih Cepat?

Di era teknologi yang terus berkembang pesat, kecepatan serta performa perangkat menjadi faktor penting dalam…

5 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#804

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(804)Mataram. Senopati Wirosekti mengangguk-angguk kemudian katanya; "Baik Pangeran, saya tidak berkeberatan. Biarlah nanti…

5 hari ago