Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#528

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(528)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.

Mereka kemudian saling berkabar keselamatan. Sang adik pun kemudian mengatakan bahwa ada sebelas orang dengan ia berdua yang akan singgah dan menginap di rumah ini.
“Tentu saja kami terima dengan senang hati. Nanti menjelang malam biasanya kakakmu baru pulang. Tetapi tak mengapa, biar disiapkan oleh para pembantu……!” Berkata si nyonya rumah.
“Kami berdua bisa ikut menyiapkan, Mbakyu…..! Kami bisa tidur di pendapa joglo ini dengan menggelar tikar…..!” Berkata sang adik.
“Baiklah jika demikian…..!” Sahut kakaknya.
Ia kemudian menceritakan perjalanannya dari Menoreh sampai Pajang dan kemudian kembali dan sampai Sangkalputung ini.
Sambil bercerita, sang adik yang telah terbiasa di rumah kakaknya itu minum air kendi yang dingin segar. Demikian pula rekan yang bersamanya. Namun demikian, mereka berdua kemudian menyiapkan tempat bagi kawan-kawannya untuk beristirahat.
Sementara sang kakak mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan tamu- tamu yang akan menginap.
Sang kakak sama sekali tidak berkeberatan dengan adanya tamu-tamu yang akan menginap itu. Ia termasuk keluarga yang berkecukupan.
Bahkan ia merasa senang dengan kedatangan mereka. Dengan demikian akan bertambah saudara.

Beberapa saat kemudian sembilan orang yang baru pulang dari Pajang telah tiba. Mereka tidak kesulitan untuk sampai di rumah itu karena salah seorang dari mereka pernah singgah di rumah itu pula. Kuda-kuda segera di tambatan di pepohonan di kebun yang cukup luas. Dua orang pembantu membantu mereka.
Nyonya rumah menerima dengan ramah.
Mereka kemudian berbersih diri di pakiwan.
Minuman hangat serta cemilan ketela rebus dan gedang godog telah tersedia. Tikar pandan telah digelar digelar di pendapa joglo.
Mereka berbincang panjang lebar sambil bergurau.
Beberapa saat kemudian, tuan rumah yang merupakan salah seorang perangkat kademangan Sangkalputung telah pulang.
“Selamat datang Adi, selamat datang Kisanak sekalian, kami sekeluarga senang atas kehadiran Kisanak sekalian…..!” Sapa tuan rumah yang baru tiba itu.
“Kami mohon maaf karena kami pasti merepotkan keluarga ini…..!” Sahut salah satu utusan dari Banyumas.
“Biar nanti yang menanggung adik-ku ini…..!” Seloroh tuan rumah dengan bergurau.
Sambil duduk lesehan di tikar, mereka kemudian saling berkenalan. Tuan rumah memperkenalkan diri dengan menyebut namanya Ki Prawangsa.
Tuan rumah menjadi tahu bahwa semua tamunya itu adalah para prajurit utusan dari Menoreh, Bagelen dan Banyumas.
“Jadi Pajang akan menghimpun pasukan yang besar untuk melurug ke bang wetan…..?” Bertanya Ki Prawangsa.
“Benar Ki, selapan hari lagi kami sudah harus berkumpul di Pajang…..!” Jawab salah satu utusan dari Bagelen.
“Biasanya, Kandeman Sangkalputung juga akan diminta mengirimkan para pengawal pilihannya. Dan biasanya pula akan tergabung dengan beberapa kademangan sekitar, seperti Prambanan, Jatinom, Tembayat, Wedi, Karangnongko dan sebagainya…..!” Berkata Ki Prawangsa.
“Jika setiap kademangan mengirimkan satu bergadang saja tentu akan menjadi banyak pula…..!” Sahut utusan dari Banyumas.
“Dan dari setiap kadipaten mengirimkan beberapa bregada pasti akan menjadi kekuatan yang besar….!” Berkata Ki Prawangsa.
Mereka berbincang tentang berbagai hal dengan panjang lebar sambil menikmati minuman wedang jahe sere yang hangat dan camilan yang tersedia.
“Apakah setiap hari ada pertemuan di kademangan bagi para perangkat Ki…..?” Bertanya utusan dari Bagelen.
“Tidak tentu, tadi memang ada pembicaraan khusus. Kami termasuk saya akan diutus ke Menoreh untuk melamar putri Ki Gede Menoreh untuk putra Ki Demang Sangkalputung…..!” Berkata Ki Prawangsa.
“Jadi kami yang dari Menoreh akan bersaudara dengan Kademangan Sangkalputung……!” Berkata salah satu utusan dari Menoreh.
“Kami-lah yang telah lebih dahulu memulai……!” Seloroh Ki Prawangsa karena istrinya berasal dari Menoreh.
……………
Bersambung………
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#874

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(874)Mataram. Adipati Pragola juga mendapat laporan bahwa dua orang murid orang bercambuk juga…

3 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#873

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…

23 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#872

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#871

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#870

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…

4 hari ago

Dilema Library Genesis dalam Dunia yang Haus Ilmu

Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…

5 hari ago