Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(556)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.
Ki Juru Martani percaya kepada cerita wanita setengah baya itu. Ia pun tahu bahwa Ni Mas Mirah adalah gadis titipan Kanjeng Sultan Hadiwijaya kepada keluarga Ki Pemanahan di Laweyan saat itu. Ia adalah gadis yatim piatu dari Jepara karena kedua orang tuanya menjadi korban keganasan para prajurit Jipang yang menghadang para Prajurit Jepara sepulang dari Kudus. Gadis kecil yang biasa dipanggil Mirah itu kemudian diasuh di Jepara.
Setelah Harya Penangsang gugur, Kanjeng Sultan Hadiwijaya berkunjung ke Alas Danaraja dan kemudian ke Jepara. Pada saat di Jepara itu Kanjeng Ratu Kalinyamat menghadiahkan para gadis cantik kepada Kanjeng Sultan Hadiwijaya. Salah satunya adalah gadis kecil yang yatim piatu namun sudah nampak kecantikannya. Gadis kecil yang cantik itu kemudian dititipkan kepada keluarga Ki Pemanahan yang telah mapan di Laweyan. Jika gadis itu sudah akhil balik agar dipersembahkan lagi kepada Kanjeng Sultan Hadiwijaya. Namun Ni Mirah yang kemudian dipanggil Ni Mas Mirah itu ikut keluarga besar Ki Pemanahan boyongan ke Alas Mentaok.
Gadis yang sedang mekar dan cantik jelita itulah yang sekarang tinggal di sebuah pondok kecil namun elok tak jauh dari kasatrian tempat tinggal Raden Mas Danang Sutawijaya. Dan kemudian terjadilah yang semestinya tidak terjadi antara pria dan wanita yang belum terikat oleh pernikahan.
“Harus aku sampaikan kepada Adi Ki Ageng Mataram…..!” Batin Ki Juru Martani.
Ki Ageng Mataram adalah gelar dari Ki Pemanahan setelah ditetapkan telatah hutan Alas Mentaok menjadi telatah Mataram.
Ki Ageng Mataram terkejut setelah menerima pemberitahuan dari Ki Juru Martani. Ia tidak mengira sama sekali bahwa hal itu akan terjadi. Ni Mas Mirah seharusnya dianggap adik oleh Raden Mas Danang Sutawijaya. Namun jika nantinya akan diambil sebagai selir oleh Kanjeng Sultan Hadiwijaya, maka Ni Mas Mirah bisa sebagai ibu tiri.
“Sebaiknya bagaimana, Kakang…..?” Bertanya Ki Ageng Mataram kepada Ki Juru Martani.
“Bagaimanapun juga, yang sudah terjadi tidak bisa dipulihkan kembali. Ni Mas Mirah tetap telah ternoda oleh Raden Mas Danang. Dalam keadaan seperti itu apakah Kanjeng Sultan Hadiwijaya bersedia untuk menerima…..? Kita tidak tahu. Raden Mas Danang harus diingatkan. Dan kalau perlu diajak ke Pajang untuk meminta maaf kepada Kanjeng Sultan Hadiwijaya…..!” saran Ki Juru Martani.
“Sepertinya permasalahan sepele, tetapi sesungguhnya Danang telah melakukan kesalahan yang besar…..!” Berkata Ki Ageng Mataram.
“Ya memang demikian…..! Sebaiknya kau temui Raden Mas Danang dan kemudian ajaklah menghadap Kanjeng Sultan…..!” Desak Ki Juru Martani.
“Baiklah Kakang……!” Jawab Ki Ageng Mataram.
Raden Mas Danang Sutawijaya merasa aman sampai saat ini. Ia yakin tidak ada seorang pun tahu dengan apa yang ia lakukan bersama Ni Mas Mirah selama ini. Bahkan kemudian ia semakin sering dan sering pula menginap sampai dini hari. Wanita setengah baya tekan dari Ni Mas Mirah beberapa kali memergoki Raden Mas Danang Sutawijaya menyelinap masuk ke Pondok Ni Mas Mirah. Namun sampai saat ini ia masih mampu bertahan untuk tidak menceritakan kepada orang lain. Ia masih menjaga agar tidak terjadi kehebohan di kawasan yang sedang berkembang ini.
Raden Mas Danang Sutawijaya terkejut ketika sang ayah, Ki Ageng Mataram memanggil dan kemudian menegur perbuatannya bersama Ni Mas Mirah.
“Gadis itu semestinya sebagai ‘pagar ayu’ yang harus kau jaga, bukan malah sebaliknya…..!” Tegur Ki Ageng Mataram.
Raden Mas Danang Sutawijaya tidak bisa mengelak. Namun perbuatan itu sudah terjadi, bahkan beberapa kali. Dan yang telah terjadi itu tidak bisa dipulihkan kembali.
Raden Mas Danang Sutawijaya kemudian teringat kepada ‘isterinya’ yang ia boyong dari Jipang. Wanita yang semula adalah istri dari Harya Penangsang. Wanita itu tidak mau diboyong untuk ikut babat Alas Mentaok yang pasti menderita. Ia memilih tetap tinggal di Pajang.
…………..
Bersambung………..
(@SUN-aryo)
**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo
Berikan like dan komentar.
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(874)Mataram. Adipati Pragola juga mendapat laporan bahwa dua orang murid orang bercambuk juga…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…
Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…