Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#566

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(566)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.

Masih beberapa saat Ki Juru Martani memberi wejangan kepada para pimpinan kelompok itu. Demikian pula Ki Ageng Mataram yang kemudian memberi sesorah. Panjang lebar pula Ki Ageng Mataram memberi wejangan kepada para pimpinan kelompok itu. Yang ia sampaikan antara lain bahwa Mataram adalah tanah perdikan yang merdeka, tidak terikat dengan negeri manapun termasuk kepada Pajang. Mataram pun tidak ada kewajiban untuk pasok pajak kepada Pajang. Oleh karena itu, walaupun telatah Mataram tidak terlalu luas, namun bisa memiliki pemerintahan sendiri dan pimpinan sendiri.
“Mataram bisa menjadi sebuah negeri yang mandiri….!” Berkata Ki Ageng Mataram.
Tepuk tangan pun menggema di bangsal pertemuan. Selama ini mereka belum menyadari kedudukan Mataram. Dengan demikian mereka bertambah tekad untuk membangun telatah ini.
“Apakah kalian sanggup mewujudkan Mataram menjadi sebuah negeri…..?” Bertanya Ki Ageng Mataram dengan lantang.
“Sangggup……, sanggup……!” Seru mereka serentak sambil mengepalkan tangan.

Berikutnya yang tampil adalah Raden Mas Danang Sutawijaya. Anak muda yang sangat disegani oleh seluruh penghuni kawasan Kotagede itu. Mereka pernah melihat kelebihan dari anak muda itu ketika babat alas. Raden Mas Danang Sutawijaya yang mampu mengangkat balok-balok besar serta memanjat pohon besar dengan ringannya. Bahkan kemudian meluncur turun dengan cepat pula bagai terbang. Dan bagaimana mereka menyaksikan sendiri Raden Mas Danang Sutawijaya menebang pohon dengan mudah.
“Jika kalian telah bertekad untuk membangun telatah ini menjadi sebuah negeri, kalian juga harus membekali diri dengan olah kanuragan. Bukan hanya kalian, tetapi seluruh penghuni telatah ini harus dibekali olah kanuragan…..!” Raden Mas Danang Sutawijaya berhenti sejenak. Mereka yang mendengarkan diam menunggu apa yang akan dikatakan oleh Raden Mas Danang Sutawijaya kemudian.
“Mulai besuk pagi, seluruh warga harus berkumpul di alun-alun. Sebelum matahari semburat merah, semua harus sudah berada di alun-alun…..!” Lanjut Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Apakah kalian sanggup…..?” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Sanggup….., sanggup……!” Seru mereka serentak.
“Jika demikian, kalian sebagai pimpinan kelompok bertanggungjawab terhadap kelompok masing-masing…..!” Lanjut Raden Mas Danang Sutawijaya.
Mereka mengangguk-angguk tanda paham dan setuju dengan maksud Raden Mas Danang Sutawijaya. Bahwa besuk pagi mereka harus mengumpulkan seluruh anggota masing-masing untuk berkumpul di alun-alun.
“He he he……, jadi tidak perlu mandi dulu ya Kang…..?” Seloroh salah seorang senopati.
“Tentu saja tidak, kita semua mencari keringat sambil berlatih…..!” Sahut yang lain.
Kemudian Raden Mas Danang Sutawijaya melanjutkan.
“Senopati dapur juga harus tanggap. Mereka tetap bertugas menyiapkan minuman dan makanan kecil untuk keperluan itu…..!” Lanjut Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Baik Raden……!” Jawab seorang senopati wanita yang ikut dalam pertemuan itu.
Raden Mas Danang Sutawijaya masih beberapa saat memberikan arahan kepada para senopati tersebut yang berkaitan dengan rencana latihan olah kanuragan esok pagi.
“Namun demikian, latihan bersama itu jangan sampai mengganggu pekerjaan pembangunan, tetapi justru sebaliknya, menambah tekad kita……!” Lanjut Raden Mas Danang Sutawijaya.
Kemudian Raden Mas Danang Sutawijaya melanjutkan lagi.
“Nantinya, seluruh penghuni kawasan ini adalah prajurit, bukan hanya sebagai pengawal keamanan. Prajurit yang mampu mempertahankan tanah perdikan ini…! Apakah kalian paham…?”
“Ya kami paham……!” Jawab mereka serentak.
“Kita akan membentuk pemerintahan sendiri untuk telatah Mataram….! Mataram harus menjadi sebuah negeri yang mandiri…..!” Lanjut Raden Mas Danang Sutawijaya.
Tepuk tangan kembali menggema di dalam ruangan bangsal pertemuan tersebut.
………………
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#873

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…

5 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#872

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…

1 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#871

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#870

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…

3 hari ago

Dilema Library Genesis dalam Dunia yang Haus Ilmu

Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…

4 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#869

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…

4 hari ago