Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(567)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.
Mereka benar-benar tergugah hatinya untuk membangun Mataram menjadi sebuah negeri. Bangunan joglo itu nantinya bisa menjadi sebuah pendapa keraton. Bangsal-bangsal di sekitar keraton bisa menjadi kasatrian dan kaputren bagi kerabat raja nantinya. Tetapi Mataram sampai saat itu memang belum mengangkat seorang raja. Ki Pemanahan yang bergelar Ki Ageng Mataram pun belum sebagai raja Mataram, tetapi sebatas tetua bagi mereka.
Pertemuan hari itu segera berakhir. Mereka, para pimpinan kelompok itu bertanggung jawab atas kelompoknya masing-masing untuk bisa hadir esok hari sebelum matahari di ufuk timur semburat merah.
Mereka, para penghuni kawasan itu menyambut gembira rencana esok hari untuk berkumpul di alun-alun. Mereka pun senang jika diajarkan olah kanuragan.
Sementara itu, Raden Mas Danang Sutawijaya malam itu memerlukan bertemu dengan Ni Mas Mirah. Bahkan kini Raden Mas Danang Sutawijaya tidak perlu bersembunyi-sembunyi. Ia ceritakan kepada Ni Mas Mirah tentang kunjungannya ke Pajang. Ia katakan bahwa Kanjeng Sultan Hadiwijaya telah merestui hubungan keduanya.
“Ni Mas tidak perlu kembali ke Pajang ataupun ke Jepara, tetapi tetap di sini bersamaku. Kau akan menjadi bagian dari hidupku…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Benarkah demikian Raden….?” Berkata Ni Mas Mirah ingin meyakinkan.
“Bagaimana mungkin aku berbohong kepadamu, Ni Mas…..!” Jawab Raden Mas Danang Sutawijaya.
Betapa terharu bercampur bahagianya Ni Mas Mirah sehingga tak disadari ia merangkul Raden Mas Danang Sutawijaya. Raden Mas Danang Sutawijaya pun menanggapi dengan penuh gairah atas tindakan dari Ni Mas Mirah tersebut.
Selanjutnya tidak diceritakan apa yang kemudian terjadi dengan dua insan berlainan jenis yang sedang dilanda asmara tersebut.
Namun di tengah malam mereka belum tertidur. Ketika kemudian Raden Mas Danang Sutawijaya menceritakan bahwa esok hari sebelum ufuk timur semburat merah semua sudah harus berkumpul di alun-alun.
“Apakah Mirah juga harus ikut berkumpul di alun-alun, Raden……?” Bertanya Ni Mas Mirah.
“Tentu saja, Ni Mas…..! Oleh karena itu sisa malam ini masih bisa untuk beristirahat. Dan akupun juga harus beristirahat barang sejenak…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
Raden Mas Danang Sutawijaya kemudian melanjutkan kata-katanya.
“Dan setelah selesai berkumpul di alun-alun, aku akan segera meninggalkan Kotagede untuk menemui guruku di pantai selatan. Mungkin aku tidak akan sempat berpamitan…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya tidak berkata yang sebenarnya.
“Apakah kepergian Raden tidak bisa ditunda……?” Bertanya Ni Mas Mirah.
“Tentu tidak, Ni Mas…..! Seorang siswa tidak pantas ingkar terhadap seorang guru…..!” Dalih Raden Mas Danang Sutawijaya..
“Baiklah jika demikian. Selamat beristirahat, Raden…..!” Berkata Ni Mirah.
“Selamat malam, kaupun juga harus beristirahat……!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
Di pagi hari yang masih gelap itu terjadi kesibukan di seluruh hunian Kotagede. Betapa tidak, semua orang telah terbangun dan kemudian bersiap-siap untuk ke alun-alun.
Raden Mas Danang Sutawijaya telah lebih dahulu tiba di alun-alun. Bahkan kemudian ia berlari mengelilingi alun-alun. Ketika kemudian beriringan orang-orang datang di alun-alun. Mereka masih menyaksikan Raden Mas Danang Sutawijaya berlari-lari kecil. Bahkan kemudian para sesepuh pun telah hadir pula. Mereka, Ki Juru Martani, Ki Ageng Mataram, Ki Ageng Giring dan Ki Demang Karanglo.
Ki Dhandang dan Ki Karep telah dipercaya oleh Raden Mas Danang Sutawijaya untuk mengatur semuanya.
Ni Mas Mirah dipercaya untuk mengatur para wanita.
Mereka diatur berbaris beberapa lapis. Para wanita berada di barisan sisi kanan. Semuanya menghadap ke arah pintu gerbang pendapa dan membelakangi pintu gerbang alun-alun.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)
**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…
Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…